Kompolnas Anggap Jenderal Tito Berhasil Perbaiki Citra Polri

JAKARTA - Pelan tapi pasti Kapolri Jenderal Tito Karnavian dianggap berhasil membawa institusi Polri dipercaya publik. Di era Tito, citra Polri dianggap meningkat baik di mata dunia internasional maupun publik di Tanah Air.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri meningkat setelah berbagai upaya dilakukan jajaran kepolisian di bawah kepemimpinan Jenderal Pol Tito Karnavian. Tito pernah mengakui citra Polri turun. Misalnya banyak anggota Polri yang dinilai arogan.

Karenanya Tito bertekad menjalankan sejumlah program reformasi internal, antara lain menjadikan polisi profesional yang bekerja mengikuti perkembangan zaman. Citra Polri yang berhasil meningkat juga turut memberikan dampak positif kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Citra Jokowi dianggap baik karena berhasil menjadikan Polri dan TNI tampil kompak.

Terkait hal ini, Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti ikut berkomentar. Menurutnya keberhasilan Polri memperbaiki citranya tak lepas dari model pelayanan yang diberikan Korps Bhayangkara kepada masyarakat.

"Kompolnas menyambut baik hasil survei yang menyatakan bahwa citra Polri terus meningkat, hal ini dibuktikan dengan tingginya tingkat kepuasan masyarakat mencapai 82,9 persen di tahun 2018. Naik sangat signifikan dari 46,7 persen di tahun 2014," ujar Poengky, Rabu (4/7/2018).

Menurut dia, Kompolnas selaku pengawas eksternal Polri juga melihat semakin baiknya performa Polri dalam dua tahun terakhir. Ia menganggap, Tito berhasil membangun kepemimpinan di Polri secara tegas, profesional dan mampu mendinamisir anggota untuk dapat menunjukkan pelayanan terbaik pada masyarakat.

"Pelayanan, pengayoman, perlindungan kepada masyarakat dan penegakan hukum yang merupakan tugas Polri dapat terlaksana dengan baik, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat juga baik," katanya.

Citra Polri yang dianggap membaik setidaknya terekam dalam survei yang dirilis Litbang Kompas di mana, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Polri meningkat dari 46,7 persen pada 2014 menjadi 82,9 persen pada 2018.

Sebelumnya, Lembaga Riset Internasional Gallup’s Law Order 2018 menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara teraman di dunia. Indonesia berada di urutan ke-9 dari 10 negara teraman, satu tingkat di bawah Kanada dan setingkat di atas Denmark.