Ketua Dewan Penasehat JSI Marzuki Alie Dorong Gerakan Boikot Produk Pro Israel

Senin, 05 Februari 2024 - 18:46 WIB
loading...
A A A
"Harus ada usaha kita memberikan pemahaman kepada kelompok-kelompok ini, bahwa apa yang mereka lakukan itu menyakiti hati mayoritas masyarakat Indonesia," katanya.

Direktur Eksekutif Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YMKI) Ahmad Himawan mengatakan, gerakan boikut produk yang terafiliasi Israel juga nantinya akan berdampak pada terdongkraknya produk-produk nasional. Dengan gerakan boikot terhadap produk asing yang terafiliasi Israel dan dengan mendorong masyarakat muslim menggantinya ke produk lokal.

"Seluruh umat muslim Indonesia, termasuk para capres-cawapres harus ikut berjuang membela dan mendukung Palestina merdeka," katanya.

Ahmad mengatakan, YKMI bisa berperan aktif dengan melakukan edukasi, advokasi, dan sosialisasi ke konsumen muslim untuk terus melanjutkan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel. Mengenai isu 'Palestina Washing' di mana sejumlah produk terafiliasi Israel berkilah, maka YKMI akan terus melakukan pemantauan.

"Jangan sampai masyarakat kita dibodohi oleh produk-produk asing yang mengaku produk nasional melalui iklan-iklan yang sekarang tayang dengan masif di televisi maupun media sosial, lalu memberikan bantuan untuk mengambil hati masyarakat Indonesia," katanya.

Ketua Gerbang Pronas Fuad Adnan minta komitmen capres sebagai pemicu agar dukungan boikot produk terafiliasi Israel terus bergema. Komitmen itu kemudian diamplifikasi agar bisa didengar oleh masyarakat.

"Sikap dan tindakan (boikot) ini mewakili kepentingan umat Muslim Indonesia untuk menekan Israel dan membela kepentingan Palestina. Bagi umat Islam, tindakan ini juga bagian dari keimanan," kata Fuad.

Dia menyoroti sejumlah produk terafiliasi Israel yang berganti baju atau berganti nama. Menurutnya, itu sama saja dengan pengelabuan masyarakat.

"Mengeluarkan bantahan (terafiliasi Israel) sambil mengirim donasi ke Palestina, Itu juga sebuah pengelabuan. Mereka mengirim donasi, itu sama sekali tidak bisa mengganti kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan," katanya.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1189 seconds (0.1#10.140)