Jokowi Minta Laporan Kasusnya Dicabut, Butet: Pelaporan Aiman, Palti Hutabarat Semua Juga Dicabut Dong!

Senin, 05 Februari 2024 - 17:21 WIB
loading...
Jokowi Minta Laporan...
Seniman Butet Kartaredjasa meminta seluruh laporan kepolisian terhadap relawan termasuk Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud, Aiman Witjaksono dicabut. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Seniman Butet Kartaredjasa meminta seluruh laporan kepolisian terhadap relawan termasuk Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud, Aiman Witjaksono dicabut.

Hal itu menanggapi perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari yang meminta relawan di Yogyakarta agar mencabut laporan kepolisian terhadap Butet Kartaredjasa.

”Seharusnya pencabutan itu tidak hanya untuk kasus saya saja. Tapi juga untuk kawan-kawan yang bergerak ingin menegakkan demokrasi dan konstitusi seperti pelaporan Mas Aiman, Palti Hutabarat semua harus dicabut dong,” ujarnya, Senin (5/2/2024).



Butet menilai, perintah Presiden Jokowi tersebut juga bermakna agar para relawan tidak sibuk mencari muka dan menjilat. “Perintah Jokowi seharusnya tidak hanya untuk saya, perintah Jokowi itu bermakna juga supaya relawan-relawan jangan sibuk menjilat, jangan sibuk cari muka kepada presiden. Stop cari muka,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Butet juga meminta agar guru-guru besar perguruan tinggi di Indonesia tidak dilecehkan dan dianggap sedang berupaya mendongkrak elektoral pasangan calon (paslon) tertentu.



“Semua orang itu termasuk saya adalah orang-orang yang mengapresiasi pencapaian Pa Jokowi. Orang-orang yang mencintai Pa Jokowi. Itu sebabnya karena kami mencintai, kami mengingatkan, mengeritik supaya Pa Jokowi dalam track di jalan demokrasi dan tidak mengkhianati konstitusi. Ini yang penting,” tegasnya.

Butet juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengingatkan Presiden Jokowi agar tidak mengkhianati konstitusi. “Kawan-kawan yang mungkin dikecewakan oleh praktik-praktik mutakhir Pak Presiden Jokowi ingatkan Jokowi supaya tetap di jalan demokrasi tidak mengkhianati konstitusi,” ujarnya.

Butet menyebut kalau keputusan kepolisian memutuskan menghentikan kasusnya itu jauh lebih baik. “Saya dan kawan-kawan di Yogyakarta dan kepolisian di Yogya sudah bikin komitmen tidak bikin Yogya berisik tapi Yogya yang asik. Lha kalau saya diperiksa di Polda DIY kan saya ketemu kawan sendiri. Polisi-polisi di Yogya itu sahabat-sahabat para seniman,” katanya

Butet menegaskan tetap berteman dengan Jokowi. Kendati demikian, apabila Jokowi tidak memperdulikan demokrasi, Butet menegaskan akan konsisten berseberangan.

”Masa nanti ketemuan jadi situasinya formal, sama sekali enggak lucu. Terima kasih Pa Jokowi. Kita tetap berteman tapi kalau Pa Jokowi dan kawan-kawan tetap tidak mempedulikan demokrasi berarti maaf Pak, kita konsisten ya kita berseberangan. Enggak apa-apa di tahun politik berseberangan secara politik enggak masalah kita tetap berteman sebagai manusia. Keren toh,” ucapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)