Hasil Survei SPIN: Sejumlah Partai Baru Siap Masuk Senayan di 2024
loading...
A
A
A
Program kerja yang dikampanyekan Partai Gelora cenderung bisa diterima oleh masyarakat. Apalagi semuanya merupakan kebutuhan mereka. "Seperti; kuliah gratis, subsidi daging, telur dan susu gratis bagi ibu-ibu hamil, berantas buta huruf Al-Qu'ran," katanya.
Faktor lainnya adalah ketokohan dua petinggi Partai Gelora, yakni Anis Matta sebagai Ketua Umum, kemudian Fahri Hamzah yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Igor menyebut dua tokoh ini menjadi representasi dari sosok tokoh Islam moderat.
Apalagi kata dia, dua tokoh Partai Gelora tersebut cenderung rajin berkomunikasi dengan semua kalangan sehingga mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para pemilih.
"Ketokohan Anis Matta dan Fahri Hamzah sebagai tokoh Islam Nasionalis yang moderat. Kemudian, program roadshow ke elite-elite di daerah dan ke grass root atau umat yang dilakukan langsung oleh kedua tokoh ini menuai apresiasi yang tinggi," tuturnya.
Di sisi lain adalah perjuangan Gelora yang sama dengan Prabowo Subianto dalam keberpihakannya terhadap masyarakat Palestina saat ini. Apalagi kata Igor, Prabowo yang menyumbangkan uang pribadi sebesar Rp5 miliar di acara Dialog Keumatan untuk Solidaritas Palestina dengan tema ‘We Love Palestine’ di Djakarta Teater, Kamis, 9 November 2023 lalu itu juga dinilai telah memberikan diffused coattail effect kepada partai.
"Konsistensi Gelora berjuang Bersama Prabowo memperjuangkan kemerdekaan Palestina perlu diketahui pada acara dukungan terhadap Palestina yang diselenggarakan Gelora tersebut Prabowo memberikan sumbangan Rp5 miliar rupiah langsung untuk Palestina," paparnya.
Terakhir, faktor yang menjadi penunjang mengapa Gelora mendapatkan tingkat keterpilihan tinggi, karena narasi persatuan dan kesatuan pasca Pemilu 2024. Di mana partai tersebut telah menyuarakan wacana rekonsolisasi usai pemilu berlangsung, termasuk ketika Prabowo Subianto menang Pilpres 2024.
"Narasi rekonsiliasi nasional merupakan narasi yang selalu digaungkan oleh Partai Gelora mengingat pentingnya persatuan nasional demi menjawab tantangan global," sambungnya.
Diterangkan Igor, bahwa elektabilitas PSI cukup berhasil menggarap partainya sehingga bisa melaju cukup tinggi di tangga elektabilitas, bahkan sukses masuk dalam parliamentary threshold yang disepakati yakni 4%.
"Temuan survei ini juga menunjukkan bahwa PSI berhasil menembus ambang batas parlemen. PSI yang juga peserta pemilu 2019 berhasil menembus secara signifikan dan menggeser PPP," tutur Igor.
Faktor lainnya adalah ketokohan dua petinggi Partai Gelora, yakni Anis Matta sebagai Ketua Umum, kemudian Fahri Hamzah yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Igor menyebut dua tokoh ini menjadi representasi dari sosok tokoh Islam moderat.
Apalagi kata dia, dua tokoh Partai Gelora tersebut cenderung rajin berkomunikasi dengan semua kalangan sehingga mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para pemilih.
"Ketokohan Anis Matta dan Fahri Hamzah sebagai tokoh Islam Nasionalis yang moderat. Kemudian, program roadshow ke elite-elite di daerah dan ke grass root atau umat yang dilakukan langsung oleh kedua tokoh ini menuai apresiasi yang tinggi," tuturnya.
Di sisi lain adalah perjuangan Gelora yang sama dengan Prabowo Subianto dalam keberpihakannya terhadap masyarakat Palestina saat ini. Apalagi kata Igor, Prabowo yang menyumbangkan uang pribadi sebesar Rp5 miliar di acara Dialog Keumatan untuk Solidaritas Palestina dengan tema ‘We Love Palestine’ di Djakarta Teater, Kamis, 9 November 2023 lalu itu juga dinilai telah memberikan diffused coattail effect kepada partai.
"Konsistensi Gelora berjuang Bersama Prabowo memperjuangkan kemerdekaan Palestina perlu diketahui pada acara dukungan terhadap Palestina yang diselenggarakan Gelora tersebut Prabowo memberikan sumbangan Rp5 miliar rupiah langsung untuk Palestina," paparnya.
Terakhir, faktor yang menjadi penunjang mengapa Gelora mendapatkan tingkat keterpilihan tinggi, karena narasi persatuan dan kesatuan pasca Pemilu 2024. Di mana partai tersebut telah menyuarakan wacana rekonsolisasi usai pemilu berlangsung, termasuk ketika Prabowo Subianto menang Pilpres 2024.
"Narasi rekonsiliasi nasional merupakan narasi yang selalu digaungkan oleh Partai Gelora mengingat pentingnya persatuan nasional demi menjawab tantangan global," sambungnya.
Diterangkan Igor, bahwa elektabilitas PSI cukup berhasil menggarap partainya sehingga bisa melaju cukup tinggi di tangga elektabilitas, bahkan sukses masuk dalam parliamentary threshold yang disepakati yakni 4%.
"Temuan survei ini juga menunjukkan bahwa PSI berhasil menembus ambang batas parlemen. PSI yang juga peserta pemilu 2019 berhasil menembus secara signifikan dan menggeser PPP," tutur Igor.