Aksi Kamisan, Benny Rhamdani Ajak Jaga Kesakralan Istana Presiden

Kamis, 01 Februari 2024 - 22:01 WIB
loading...
Aksi Kamisan, Benny...
Aktivis Lintas Generasi Tegak Lurus Reformasi mengikuti Aksi Kamisan ke-804 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Aktivis Lintas Generasi Tegak Lurus Reformasi mengikuti Aksi Kamisan ke-804 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Aksi itu digelar untuk menjaga istana agar tidak diduduki oleh orang yang diduga sebagai pelanggar hak asasi manusia (HAM).

Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 Benny Rhamdani mengatakan, para aktivis ingin menjaga kesakralan istana sebagai simbol kedaulatan rakyat. Dia menuturkan, istana tidak boleh dimasuki oleh orang yang cacat sejarah, cacat kejahatan kemanusiaan, dan cacat moral.

"Kami akan jaga, kami akan barikade," ujar Benny kepada wartawan di sela kegiatan aksi tersebut.

Adapun orang yang diduga sebagai pelanggar HAM yang dimaksud Benny dan para aktivis adalah Prabowo Subianto. Mereka tak ingin Prabowo memasuki Istana Kepresidenan memimpin bangsa jika memenangkan Pilpres 2024.

"Prabowo dinyatakan melakukan tindak pidana dalam keputusan Dewan Kehormatan Perwira, ada 10 poin, di butir C dikatakan Prabowo melakukan tindak pidana penghilangan kemerdekaan dan penculikan kepada aktivis yang dilakukan oleh satgas Tim Merpati dan satgas Tim Mawar yang dipimpin oleh Prabowo," ujar Benny.

Dia melanjutkan, meski sudah dinyatakan bersalah oleh internal TNI, Prabowo tak diproses secara hukum. Benny mengatakan, negara seakan-akan dibuat takluk oleh mantan Danjen Kopassus itu.

"Hingga hari ini, hukum tidak pernah menyentuh Prabowo. Rekomendasi DPR sudah dikeluarkan, rekomendasi Komnas HAM juga sudah dilakukan. Tapi, negara seolah-olah takluk kepada seorang Prabowo," tutur Benny.

Dia melanjutkan, para aktivis menuntut agar dibentuknya peradilan HAM adhoc untuk mengadili Prabowo. Pihaknya tak ingin Prabowo maupun orang yang diduga pelanggar HAM lainnya diberikan impunitas atau pembebasan dari hukuman.

Menurutnya, jika Prabowo ngotot untuk tetap berkuasa melalui jalur pemilu, Reformasi 98 jilid II bisa terulang kembali. "Kita ingin memberi pesan, siapa sangka diktator Soeharto, 32 tahun memerintah itu bisa ditumbangkan rakyat. Padahal, Soeharto didukung kekuatan militer saat itu," tutur Benny.

Maka itu, lanjut dia, ketika Prabowo memaksakan diri, dia telah menyulut sumbu revolusi, yang bakal lahir dari kekuatan rakyat dan kekuatan mahasiswa. Dia meyakini Reformasi 98 jilid II atau revolusi sosial akan kembali terjadi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)