Deradikalisasi Jalan Mengembalikan Napiter pada Pancasila dan Demokrasi

Minggu, 28 Januari 2024 - 21:48 WIB
loading...
A A A
"Jika para napiter ini sudah moderat, artinya pembinaannya sudah berhasil, maka dia akan ikut dan mengakui demokrasi itu. Tapi kalau mereka belum moderat, masih memiliki paham takfiri, yang mana takfiri ini adalah paham yang mengkafirkan orang lain yang berbeda, mengkafirkan negara, termasuk mengkafirkan sistem demokrasi, maka kalau mereka masih takfiri, masih radikal, mereka tidak akan mengikuti sistem demokrasi, mereka akan golput. Karena kan selama saat masih radikal mereka tidak mengakui sistem demokrasi dan Pancasila," katanya.

Menjelang Pemilu 2024, BNPT berperan aktif dalam menyukseskan pemilu damai dengan mengimbau agar para warga binaannya dan mitra deradikalisasi mengakui dan menghormati demokrasi dan juga mengikuti pemilu. Juga kepada seluruh anak bangsa untuk menggunakan haknya memilih pemimpin dengan baik.

"Tentu kita semua berharap agar Pemilu, baik itu Pileg maupun Pilpres tahun 2024 ini berjalan dengan aman, damai kemudian saling menghormati. Perbedaan itu suatu hak, tapi yang tidak boleh adalah memecah belah, saling membangun kebencian atau fitnah atau bahkan saling menebar hoaks atau fitnah," katanya.

Jenderal Polisi bintang satu itu mempersilakan pilihan berbeda asal tetap rukun, bersatu, dan teguh pada demokrasi sebagai sistem yang disepakati bersama di dalam rangka memilih pemimpin atau wakil rakyat.

"Semua diserahkan kepada masyarakat untuk memilih sesuai dengan pilihan ataupun hati nuraninya masing-masing. Tapi jangan mau dipecah-belah ataupun bertengkar, harus rukun, harus damai. Makanya ini disebut pesta demokrasi, maka harus bahagia, dan kebahagiaan itu bisa terwujud kalau kita damai, rukun, menghormati pilihan yang berbeda," katanya.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2026 seconds (0.1#10.140)