Jokowi Mulai Terindikasi Tak Netral, TPN Optimistis Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran

Kamis, 25 Januari 2024 - 22:35 WIB
loading...
Jokowi Mulai Terindikasi Tak Netral, TPN Optimistis Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran
Deputi Politik 5.0 TPN, Andi Widjajanto semakin yakin pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran. Foto/TPN
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai terindikasi tak netral usai keluarkan pernyataan kontroversi boleh berkampanye dan memihak. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD semakin yakin akan memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.

“Melihat triangulasi big data TPN, posisi saya tidak berubah seperti dua pekan lalu, bahkan makin ke sini makin yakin Ganjar-Mahfud menang satu putaran pada Pilpres 14 Februari 2024,” ujar Deputi Politik 5.0 TPN Andi Widjajanto dalam konferensi pers di Media Center TPN, Jakarta, Kamis (25/1/2024).



Andi menambahkan keyakinannya makin kuat dengan melihat kerja keras Ganjar, Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Yenny Wahid, Arsjad Rasjid, Andika Perkasa, dan tokoh-tokoh TPN lain berkeliling Indonesia.

“Selain itu, hasil empat debat terakhir menunjukkan hanya Ganjar-Mahfud yang terus ada di sentimen positif. Di sisi lain, Prabowo-Gibran terus berada di sentimen negatif,” jelasnya.

Khusus tentang Jokowi, Andi menjelaskan hasil analitik media sosial TPN menunjukkan bahwa presiden cenderung di wilayah sentimen negatif, terutama sejak mengomentari debat capres bertema pertahanan. Menurutnya, dalam sebulan terakhir, sentimen negatif kepada Jokowi ada di angka -62% dan tujuh hari terakhir bahkan menjadi -93%.

“Khusus hari ini, sentimen negatif pada Joko Widodo di ‘X’ atau Twitter terkait pernyataan di Halim kemarin menunjukkan minus 96 persen. Netizen menginginkan netralitas presiden dan tidak ingin Joko Widodo memiliki keberpihakan didasari konflik kepentingan karena anaknya menjadi cawapres dan ketua umum partai, sementara identitas partai Joko Widodo belum berubah,” jelas mantan Gubernur Lemhannas itu.

Andi menyebut suara-suara lain di media sosial menginginkan Presiden Jokowi fokus menyelesaikan masa jabatan keduanya sampai 20 Oktober 2024, terutama karena banyak persoalan dalam negeri maupun global yang perlu perhatian secara serius.

“Dari krisis ekonomi di Hong Kong, konflik Timur Tengah, sampai harga nikel yang terus turun memerlukan fokus presiden untuk dikerjakan, daripada ‘cawe-cawe’ urusan pemilu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Andi juga merespons terkait wacana pertemuan mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi, Andi mengungkapkan pertemuan itu pasti terjadi setelah Ganjar-Mahfud menang Pilpres 2024.



“Sebelum itu, kami fokus pada pemenangan pemilu pada 14 Februari 2024,” tutupnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3246 seconds (0.1#10.140)