Mahfud MD Ungkap Alasan Akan Mundur dari Kabinet Indonesia Maju

Rabu, 24 Januari 2024 - 15:42 WIB
loading...
Mahfud MD Ungkap Alasan Akan Mundur dari Kabinet Indonesia Maju
Cawapres Mahfud MD dalam acara Tabrak Prof yang digelar anak muda di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengungkapkan alasan dirinya ingin mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Langkah itu diambil sebagai bentuk protes dan kritik moral atas penyalahgunaan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.

Niat Mahfud MD mundur dari Kabinet Indonesia Maju disampaikan dalam acara Tabrak Prof yang digelar anak muda di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam. Acara tabrak Prof! ditayangkan secara langsung melalui Instagram @mohmahfudmd, TikTok @mohmahfudmdofficial, dan YouTube Mahfud MD Official.

Awalnya, Mahfud ditanya oleh anak muda yang hadir tentang penyimpangan kekuasaan. Menurut anak muda itu, negara tidak netral dalam penyelenggaraan pemilu, salah satunya dengan pengerahan aparat pemerintahan, termasuk perangkat desa untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu.



Pemuda itu kemudian mengutip pernyataan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Kendal, yang menyarankan Mahfud mundur dari jabatan Menko Polhukam untuk menjaga pemilu agar berlangsung jujur dan adil, serta menghindari conflict of interest.

"Kami generasi mudah butuh kepastian. Berkaitan statement sore tadi Pak Ganjar menyarankan Prof Mahfud agar terhindar dari conflict of interest, beliau menyarankan Prof Mahfud untuk mundur saja dari kabinet. Kami ingin ketegasan sikap Prof Mahfud," kata anak muda itu.

Atas pertanyaan itu, Mahfud MD menyatakan, mundur dari kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin merupakan kesepakatan dirinya dan Ganjar Pranowo sejak awal. Pada saat yang tepat, dirinya pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik.



Selama ini, Mahfud tidak mundur dari jabatan Menko Polhukam karena ia ingin memberikan contoh agar pejabat negara tidak menyalahgunakan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.

"Saya ingin memberi contoh, kalau saya ini menjadi cawapres yang masih merangkap, apakah saya menggunakan kedudukan untuk memanfaatkan fasilitas negara? Ini sudah tiga bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara," katanya.

Mahfud juga meminta kepada kepada pemerintah daerah tidak menjemput dan melayani dirinya ketika berkunjung ke daerah. "Karena saya tidak mau menggunakan jabatan saya untuk fasilitas pemerintah," katanya.

Namun upaya percontohan itu menurut Mahfud tidak berhasil. Pihak lain tetap menggunakan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan pemilu. Bahkan menteri-menteri yang tak ada kaitannya dengan politik malah ikut tim sukses.

"Saya kira percontohan saya tinggal menunggu momentum karena ada tugas negara yang harus saya jaga dalam rangka transisi," katanya.

Karena itu, Mahfud akan mengundurkan diri dengan tetap memastikan masa transisi berlangsung dengan baik. Mahfud lantas mengajak peserta Tabrak Prof! mengingat apa yang disampaikannya seusai debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1/2024) malam. Waktu itu, Mahfudmenyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi. Mahfud yang memiliki pengalaman panjang di legislatif, yudikatif, dan eksekutif itu tetap rendah hati dengan menyatakan dirinya belajar banyak dari Presiden Jokowi.

"Saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya empat setengah tahun yang lalu dengan ketulusan. Dan berdasar ketulusan itu pula saya akan meneruskan tugas-tugas itu bersama Ganjar Pranowo," kata Mahfud.

"Karena itu mari kita jadikan tanggal 14 Februari sebagai pengadilan rakyat, pilihlah pemimpin yang tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan tidak juga menyebut fasilitas negara itu sebagai pemberian personal, karena itu adalah milik negara," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)