Mahfud MD Ingin Diingat Masyarakat sebagai Lilin Langka, Maknanya Mendalam

Rabu, 17 Januari 2024 - 14:17 WIB
loading...
Mahfud MD Ingin Diingat Masyarakat sebagai Lilin Langka, Maknanya Mendalam
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menjadi salah satu sosok penting di pemerintahan Indonesia. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menjadi salah satu sosok penting di pemerintahan Indonesia. Jam terbangnya di dunia politik pun sudah tidak diragukan lagi.

Meski memiliki sejumlah pencapaian, namun Mahfud terkenal sebagai sosok yang rendah hati. Alih-alih ingin dikenal sebagai salah seorang sosok yang penting di Tanah Air, Mahfud MD justru mengaku ingin meninggalkan catatan dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Bak lilin yang menerangi dunia, ia mengaku ingin dikenal sebagai seorang yang jasanya kepada bangsa akan selalu dikenang. “Saya ingin tercatat di dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia ini,” ujar Mahfud MD dilansir dari akun YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (17/1/2024).





“Ada loh orang yang setiap masa itu ada ketika dunia ini gelap, pasti ada satu lilin, dua lilin, taruhlah pertama di era Pak Soeharto itu kan banyak juga orang bagus. Setiap masa itu selalu ada. Saya ingin ketika saya di pemerintahan, saya menjadi lilin yang jarang ditemukan oleh orang itu,” sambungnya.

Mahfud lantas mengungkapkan alasan mengapa dirinya ingin menjadi sosok penerang bangsa dan menjadi sosok yang memiliki peran besar dalam perjalanan bangsa Indonesia. Salah satunya yakni agar masyarakat memiliki harapan. “Agar masyarakat ke depan punya harapan, itu aja,” ungkap Menko Polhukam ini.

Karena itu, Mahfud memastikan bahwa dirinya memiliki prinsip yang teguh untuk menjadi sosok yang akan menjadi panutan seluruh bangsa Indonesia. Salah satu yang terpenting adalah dengan menerapkan prinsip transparan dan anti terhadap praktik KKN alias korupsi, kolusi, dan nepotisme.

“Oleh sebab itu ya saya benar, enggak pernah, tekanan politik misalnya, kalau nyuap sudah pasti saya tolaklah, ada orang mengantarkan, ndaklah saya bilang, ada orang juga maksa-maksa datang ke kantor saya, bawa uang, dikembalikan,” tuturnya.

“Terus dia bilang, saya tahu bapak perlu dana, saya laporkan ke KPK, nah ini ada orang, orang baik ngasih uang, enggak mau dikembalikan, gimana kalau saya serahkan ke KPK aja. Ada kalanya KPK nerima, tapi orangnya dipanggil. Pokoknya ada kewajiban saya, kalau saya dikasih orang, kalau tidak dikembalikan ke orangnya, titipkan ke KPK. Itu aja kok,” tegasnya lagi.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)