Ganjar: Kemandirian Sektor Pertanian Harus Dimulai dari Pembenahan Data

Jum'at, 12 Januari 2024 - 10:57 WIB
loading...
Ganjar: Kemandirian...
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dalam dialog Capres dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kamis (11/1/2024). FOTO/TPN GANJAR-MAHFUD
A A A
JAKARTA - Kemandirian sektor pertanian untuk menyokong ketahanan pangan harus ditempuh melalui berbagai langkah serius seperti ditegaskan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo . Salah satunya dimulai dengan pembenahan data pertanian agar dapat diketahui dengan jelas kekuatan dan kelemahan sektor pertanian Indonesia.

Ganjar menegaskan, berbagai upaya untuk menghadirkan pertanian yang mandiri harus dimulai dengan satu data pertanian Indonesia.

"Kalau ini semua tidak dirangkum dalam satu data pertanian Indonesia maka akan jebol. Lahan kita tidak akan tercatat dengan baik maka ketika kita mencontohkan subsidi pupuk saja sampai hari ini tidak pernah tepat sasaran," kata Ganjar dalam dialog Capres dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kamis (11/1/2024).



Satu data pertanian diperlukan mengetahui secara pasti luas lahan, lokasi, sehingga akan mempermudah penyaluran subsidi pupuk agar tepat sasaran. Karena hal ini tidak kunjung dilakukan, dampaknya sekarang harga beras sudah tembus diangka Rp13.000 per liter, pupuk susah dicari, dan kalau pun ada harganya mahal. Petani akhirnya tidak dapat melakukan pemupukan secara optimal, sehingga produksi pertanian pun turun.

"Ketika saya luncurkan data petani lewat program Kartu Tani ada yang dipersoalkan. Kenapa dipersoalkan padahal di dalamnya ada data berapa luas lahan, daerahnya di mana, lalu pakai Geotech, maka distribusinya harusnya bisa. Kalau tanpa itu kita akan manual terus sampai hari ini," ujarnya.

Dalam dialog tersebut, Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Sarman Sianjorang menyampaikan pertanyaan terkait dengan sektor pertanian. Ia menyebutkan dalam 10 tahun terakhir penduduk Indonesia bertambah 25,5 juta jiwa, sementara jumlah petani berkurang 1,7 juta jiwa. Jumlah petani ini terus berkurang karena 32% petani saat ini berusia di atas 60 tahun. Sedangkan anak muda kurang berminat jadi petani baru.

"Ekosistem pertanian juga belum baik, di mana 59% petani menggarap lahan dibawah 0,5 hektare. Hal ini membuat sulit mendapat bibit, pupuk dan teknologi karena kecilnya skala usaha. Di sisi lain, nilai tukar petani semakin menurun karena rendahnya produktivitas dan teknologi," kata Sarman.



Ia kemudian menyampaikan dua pertanyaan, yakni bagaimana strategi meningkatkan produksi pangan dan mewujudkan kemandirian pangan. Kemudian pertanyaan kedua terkait dengan apa strategi yang akan dipilih untuk meningkatkan pendapatan petani melalui modernisasi pertanian sekaligus mewujudkan kemandirian industri pertanian.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ganjar Ungkap Suasana...
Ganjar Ungkap Suasana Acara Ulang Tahun ke-78 Megawati di Istana Batu Tulis
Ganjar-Mahfud Kalah...
Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres 2024, Megawati: Ini Rekayasa dari Mana Pelajarannya?
Pelibatan Militer di...
Pelibatan Militer di Sektor Pertanian Harus Dibatasi agar Tak Tumpang Tindih
Wujudkan Food Estate,...
Wujudkan Food Estate, Pemerintah Diminta Optimalkan Lahan Pertanian
Setara Institute Nilai...
Setara Institute Nilai Kualitas Demokrasi Pilpres dan Pilkada 2024 Rendah
Habib Rizieq Bicara...
Habib Rizieq Bicara Hasil Pilpres dan Pilkada 2024, Ini Katanya
Momen Akrab Anies dan...
Momen Akrab Anies dan Ganjar Bertemu, Netizen: Menyala Pak!
Jalur Rempah vs Jalur...
Jalur Rempah vs Jalur Sutra Modern
Dukung Program Ketahanan...
Dukung Program Ketahanan Pangan, Irjen Pol Winarto Kunjungi Tanah Laut
Rekomendasi
Silaturahmi ke Rumah...
Silaturahmi ke Rumah Jokowi, Didit Putera Prabowo: Selamat Idulfitri!
Canelo vs Crawford:...
Canelo vs Crawford: Usia dan Berat Badan Hancurkan Mimpi Kelas Menengah Super Bud?
Skywell Hadirkan Mobil...
Skywell Hadirkan Mobil Listrik China Pertama di Inggris
Berita Terkini
PHK Massal dan Perlindungan...
PHK Massal dan Perlindungan Pekerja
37 menit yang lalu
Profil Mayjen TNI R...
Profil Mayjen TNI R Sidharta Wisnu Graha, Stafsus KSAD yang Dimutasi Jelang Lebaran 2025
41 menit yang lalu
Pratikno Silaturahmi...
Pratikno Silaturahmi Lebaran ke Jokowi: Tadi Cerita tentang Cucu-cucu
2 jam yang lalu
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan Ramadan kepada 18.240 Warga Gaza dan Indonesia
2 jam yang lalu
Prabowo Unggah Momen...
Prabowo Unggah Momen Lebaran Bersama Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo
4 jam yang lalu
Momen Open House Prabowo...
Momen Open House Prabowo bersama Pejabat di Istana Merdeka
4 jam yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved