Siti Atikoh Janji Tetap Blusukan Jika Ganjar Pranowo Jadi Presiden

Kamis, 11 Januari 2024 - 10:50 WIB
loading...
Siti Atikoh Janji Tetap Blusukan Jika Ganjar Pranowo Jadi Presiden
Siti Atikoh Supriyanti, istri calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyatakan akan tetap blusukan jika suaminya terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024. Foto/Dok TPN Ganjar-Mahfuf
A A A
JAKARTA - Siti Atikoh Supriyanti, istri calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyatakan akan tetap blusukan jika suaminya terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024. Sebab dengan blusukan membuat seseorang mengetahui secara langsung kondisi riil harga bahan pokok dan daya beli masyarakat.

"Oh, tentu (bakal tetap blusukan), karena dengan itu, pasar itu banyak sekali realita-realita yang bisa kita pahami. Yang pertama dari kebutuhan pokok, yang kedua daya beli masyarakat," kata Atikoh setelah blusukan ke Pasar Modern Tulang Bawang, Jalan Lintas Sumatra, Banjar Agung, Lampung, Kamis (11/1/2024).

Selama di pasar, seseorang juga bisa mendengar keinginan rakyat. Sehingga wanita kelahiran Jawa Tengah itu akan tetap blusukan ketika menjadi Ibu Negara.



"Masyarakat itu bisa menyampaikan aspirasi, meski tidak terkait dengan kebutuhan yang ada di komoditas. Misalnya, mereka itu di tempat tinggalnya ada kesulitan aksebilitas terhadap pendidikan, terhadap kesehatan, itu bisa diungkapkan juga ketika bertemu seperti ini," ujar dia.

Atikoh selama di Pasar Modern Tulang Bawang mendengar aspirasi tentang pentingnya pemerintah menjaga kestabilan harga.



"Aspirasi tentu ada dari beberapa pedagang maupun konsumen terkait dengan kestabilan harga. Jadi, meskipun di Lampung ini relatif kalau dibandingkan tempat-tempat lain seperti di Jawa maupun Banten, ini harganya relatif lebih murah, ya, seperti cabai di Jawa juga sudah mulai turun, tapi di sini harganya Rp50.000 per kilo, sama Rp45.000," kata dia.

"Kemudian bawang merah, bawang putih dan produk-produk sayuran itu juga lebih murah, tetapi untuk sembako ada sedikit kenaikan seperti beras Rp13.500 perkilogram. Kalau kita bandingkan di Jawa juga lebih murah. Tetapi memang keluhannya dari pedagang ini justru kasihan, kasihan kepada konsumen apabila harganya tidak stabil. Karena konsumen yang biasanya beli 20 kilo, jadi belinya 10 kilo, menyicil," ujar Atikoh.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)