Airlangga Blusukan ke Cengkareng, Cek Penerimaan Bansos Warga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui sejumlah warga saat blusukan ke permukiman padat penduduk wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (7/1/2024). Dia juga menyempatkan berbincang tentang kondisi ekonomi masyarakat di sana.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menemui seorang kakek yang sedang duduk di samping warung anak perempuannya. “Sehari dapat berapa Bu warungnya?" tanya Airlangga memulai obrolan.
Pemilik warung mengaku sehari biasanya dapat Rp35 ribu. Akan tetapi, ia hanya mendapat Rp16 ribu saat lagi sepi. Dengan uang Rp16 ribu tersebut, ia hanya mampu membeli beras satu liter.
Pemilik warung dan suaminya ini punya 8 orang anak yang semuanya sudah tidak tinggal bersama. Mereka merupakan sebagian masyarakat Jalan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Kalau dulu sih dapat (Program Keluarga Harapan/PKH), tapi sekarang sudah tidak lagi,” kata pemilik warung.
Setelah mengobrol dengan warga yang memiliki warung, Airlangga juga menemui seorang suami paruh baya yang merawat istrinya yang sedang sakit strok. Sang istri diketahui cuma bisa berbaring di ranjang tempat tidurnya.
“Siapa yang merawat si Ibu?” tanya Airlangga, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.
Pertanyaan itu dijawab sang suami bahwa dirinyalah yang selama ini merawat istri. Suami bekerja serabutan.
"Namanya kerja serabutan, kalau ada yang nyuruh kita kerja, kalau enggak ya enggak. Kadang-kadang kita nyari makan buat dia (istri), kita bawa karung, mulung. Sehari tidak tentu, paling gede Rp35 ribu. Kalau pas (kerja) bangunan bisa Rp100 ribu,” ujarnya.
Jawaban sang suami mendapat acungan jempol dari Airlangga. Menurut Ketum Golkar, meskipun sang istri sakit dan hanya bisa berbaring, namun kesetiaan dan pengorbanan suami untuk merawat istri patut diacungi jempol.
Airlangga juga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga di permukiman padat penduduk di Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Airlangga memastikan pemerintah sudah menyalurkan bantuan beras seberat 10 kilogram tiap bulan untuk 22 juta orang di Indonesia. Bantuan ini untuk meringankan kesulitan ekonomi bagi warga miskin di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menemui seorang kakek yang sedang duduk di samping warung anak perempuannya. “Sehari dapat berapa Bu warungnya?" tanya Airlangga memulai obrolan.
Pemilik warung mengaku sehari biasanya dapat Rp35 ribu. Akan tetapi, ia hanya mendapat Rp16 ribu saat lagi sepi. Dengan uang Rp16 ribu tersebut, ia hanya mampu membeli beras satu liter.
Pemilik warung dan suaminya ini punya 8 orang anak yang semuanya sudah tidak tinggal bersama. Mereka merupakan sebagian masyarakat Jalan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Kalau dulu sih dapat (Program Keluarga Harapan/PKH), tapi sekarang sudah tidak lagi,” kata pemilik warung.
Setelah mengobrol dengan warga yang memiliki warung, Airlangga juga menemui seorang suami paruh baya yang merawat istrinya yang sedang sakit strok. Sang istri diketahui cuma bisa berbaring di ranjang tempat tidurnya.
“Siapa yang merawat si Ibu?” tanya Airlangga, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.
Pertanyaan itu dijawab sang suami bahwa dirinyalah yang selama ini merawat istri. Suami bekerja serabutan.
"Namanya kerja serabutan, kalau ada yang nyuruh kita kerja, kalau enggak ya enggak. Kadang-kadang kita nyari makan buat dia (istri), kita bawa karung, mulung. Sehari tidak tentu, paling gede Rp35 ribu. Kalau pas (kerja) bangunan bisa Rp100 ribu,” ujarnya.
Jawaban sang suami mendapat acungan jempol dari Airlangga. Menurut Ketum Golkar, meskipun sang istri sakit dan hanya bisa berbaring, namun kesetiaan dan pengorbanan suami untuk merawat istri patut diacungi jempol.
Airlangga juga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga di permukiman padat penduduk di Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Airlangga memastikan pemerintah sudah menyalurkan bantuan beras seberat 10 kilogram tiap bulan untuk 22 juta orang di Indonesia. Bantuan ini untuk meringankan kesulitan ekonomi bagi warga miskin di Indonesia.
(rca)