Charles Honoris: Program 1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes Ganjar-Mahfud Realistis
loading...

Program 1 Desa, 1 Puskesmas, dan 1 Nakes yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai realistis. Foto/Dok MPI
A
A
A
JAKARTA - Direktur Representatif di Tim Pemenangan Nasional ( TPN ) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Charles Honoris memberikan apresiasi positif terhadap program ‘1 Desa, 1 Puskesmas, dan 1 Nakes' yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 itu. Menurut Charles yang juga merupakan Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, program ini tidak hanya realistis, tetapi juga dapat membantu masyarakat menikmati hidup dengan lebih baik.
Dia mengungkapkan bahwa kesehatan memiliki peran krusial dalam memungkinkan warga negara menikmati hidup sepenuhnya sebagai manusia. Maka itu, dia menyoroti kebijakan program '1 Desa, 1 Puskesmas, dan 1 Nakes' yang didorong oleh Ganjar-Mahfud dengan menegaskan bahwa tanpa kesehatan, manfaat dari pendidikan gratis, makan gratis, dan bantuan sosial lainnya menjadi kurang bermakna.
"Apalah artinya pendidikan gratis, makan gratis, bansos gratis, kalau warga negara negara sebagai penerimanya tidak sehat, akibat ketimpangan pelayanan kesehatan yang terjadi di Indonesia saat ini," kata Charles, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: TPN Merasakan Antusias Masyarakat Dukung Ganjar-Mahfud Terus Meningkat
Charles kemudian mengingatkan tentang jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa. Menurutnya, Indonesia seharusnya memiliki sekitar 270 ribu dokter umum berdasarkan rekomendasi dari WHO, dengan rasio 1 dokter umum untuk setiap 1.000 penduduk.
Dia mengungkapkan bahwa kesehatan memiliki peran krusial dalam memungkinkan warga negara menikmati hidup sepenuhnya sebagai manusia. Maka itu, dia menyoroti kebijakan program '1 Desa, 1 Puskesmas, dan 1 Nakes' yang didorong oleh Ganjar-Mahfud dengan menegaskan bahwa tanpa kesehatan, manfaat dari pendidikan gratis, makan gratis, dan bantuan sosial lainnya menjadi kurang bermakna.
"Apalah artinya pendidikan gratis, makan gratis, bansos gratis, kalau warga negara negara sebagai penerimanya tidak sehat, akibat ketimpangan pelayanan kesehatan yang terjadi di Indonesia saat ini," kata Charles, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: TPN Merasakan Antusias Masyarakat Dukung Ganjar-Mahfud Terus Meningkat
Charles kemudian mengingatkan tentang jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa. Menurutnya, Indonesia seharusnya memiliki sekitar 270 ribu dokter umum berdasarkan rekomendasi dari WHO, dengan rasio 1 dokter umum untuk setiap 1.000 penduduk.
Lihat Juga :