Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 3 Peraih Adhi Mayakasa Akpol 1988
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah perwira tinggi berpangkat Komjen Polisi memiliki gelar doktor. Salah satu di antaranya merupakan peraih penghargaan adhi makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1988.
Komisaris Jenderal atau Komjen Polisi merupakan pangkat bagi segelintir Perwira Tinggi (Pati) Polri yang memiliki prestasi mumpuni. Pangkat ini ditandai dengan simbol 3 bintang di pundak seragam kepolisiannya. Saat ini hanya 15 Pati yang menyandang pangkat tersebut.
Dari belasan Pati Polri yang berpangkat Komjen Polisi, ada tiga orang yang berhasil menyandang gelar doktor pendidikan umum. Menariknya, ketiganya besar dan berpengalaman di bidang reserse. Siapa saja mereka?
FOTO/INSTAGRAM KABAHARKAM
Urutan pertama dalam deretan Komjen Polisi bergelar doktor adalah Komjen Pol Muhammad Fadil Imran. Saat ini Doktor Kriminologi Universitas Indonesia (UI) ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri sejak 27 Maret 2023 hingga sekarang.
Pengangkatan Fadil Imran menjadi Kabaharkam berdasarkan surat telegram Nomor:ST/713/III/KEP./2023. Abituren Akpol 1991 itu menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang memasuki masa pensiun. Atas pengangkatan itu, Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Metro Jaya naik pangkat menjadi Komjen Polisi.
Komjen Pol Fadil Imran memiliki karier cemerlang. Sejumlah jabatan penting pernah ia emban, antara lain
Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999 dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002. Lalu, dia menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok pada 2008.
Selanjutnya, polisi kelahiran 14 Agustus 1968, Makassar, Sulawesi Selatan itu menjabat Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009. Setelah itu, pada 2011 Fadil dipromosikan sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau.
Fadil kemudian ditarik ke Ibu Kota dan ditunjuk sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2013. Saat mengemban jabatan ini, Fadil meraih gelar doktor di bidang kriminologi dari Universitas Indonesia (UI). Ia berhasil mempertahankan disertasinya berjudul 'Studi Kejahatan Mutilasi di Jakarta (Perspektif Pilihan Rasional dari Lima Pelaku)'.
Komisaris Jenderal atau Komjen Polisi merupakan pangkat bagi segelintir Perwira Tinggi (Pati) Polri yang memiliki prestasi mumpuni. Pangkat ini ditandai dengan simbol 3 bintang di pundak seragam kepolisiannya. Saat ini hanya 15 Pati yang menyandang pangkat tersebut.
Dari belasan Pati Polri yang berpangkat Komjen Polisi, ada tiga orang yang berhasil menyandang gelar doktor pendidikan umum. Menariknya, ketiganya besar dan berpengalaman di bidang reserse. Siapa saja mereka?
Berikut ini Komjen Polisi bergelar doktor:
1. Komjen Pol Dr Mohammad Fadil Imran, MSi
FOTO/INSTAGRAM KABAHARKAM
Urutan pertama dalam deretan Komjen Polisi bergelar doktor adalah Komjen Pol Muhammad Fadil Imran. Saat ini Doktor Kriminologi Universitas Indonesia (UI) ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri sejak 27 Maret 2023 hingga sekarang.
Pengangkatan Fadil Imran menjadi Kabaharkam berdasarkan surat telegram Nomor:ST/713/III/KEP./2023. Abituren Akpol 1991 itu menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang memasuki masa pensiun. Atas pengangkatan itu, Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Metro Jaya naik pangkat menjadi Komjen Polisi.
Komjen Pol Fadil Imran memiliki karier cemerlang. Sejumlah jabatan penting pernah ia emban, antara lain
Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999 dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002. Lalu, dia menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok pada 2008.
Selanjutnya, polisi kelahiran 14 Agustus 1968, Makassar, Sulawesi Selatan itu menjabat Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009. Setelah itu, pada 2011 Fadil dipromosikan sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau.
Fadil kemudian ditarik ke Ibu Kota dan ditunjuk sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2013. Saat mengemban jabatan ini, Fadil meraih gelar doktor di bidang kriminologi dari Universitas Indonesia (UI). Ia berhasil mempertahankan disertasinya berjudul 'Studi Kejahatan Mutilasi di Jakarta (Perspektif Pilihan Rasional dari Lima Pelaku)'.