Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 3 Peraih Adhi Mayakasa Akpol 1988

Sabtu, 30 Desember 2023 - 06:16 WIB
loading...
Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 3 Peraih Adhi Mayakasa Akpol 1988
Komjen Pol Fadil Imran (kiri) bersama dua perwira tinggi Polri lainnya menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dalam upacara di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/4/2023). FOTO/DOK.Divisi Humas Polri
A A A
JAKARTA - Sejumlah perwira tinggi berpangkat Komjen Polisi memiliki gelar doktor. Salah satu di antaranya merupakan peraih penghargaan adhi makayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 1988.

Komisaris Jenderal atau Komjen Polisi merupakan pangkat bagi segelintir Perwira Tinggi (Pati) Polri yang memiliki prestasi mumpuni. Pangkat ini ditandai dengan simbol 3 bintang di pundak seragam kepolisiannya. Saat ini hanya 15 Pati yang menyandang pangkat tersebut.

Dari belasan Pati Polri yang berpangkat Komjen Polisi, ada tiga orang yang berhasil menyandang gelar doktor pendidikan umum. Menariknya, ketiganya besar dan berpengalaman di bidang reserse. Siapa saja mereka?



Berikut ini Komjen Polisi bergelar doktor:

1. Komjen Pol Dr Mohammad Fadil Imran, MSi

Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 3 Peraih Adhi Mayakasa Akpol 1988

FOTO/INSTAGRAM KABAHARKAM

Urutan pertama dalam deretan Komjen Polisi bergelar doktor adalah Komjen Pol Muhammad Fadil Imran. Saat ini Doktor Kriminologi Universitas Indonesia (UI) ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri sejak 27 Maret 2023 hingga sekarang.

Pengangkatan Fadil Imran menjadi Kabaharkam berdasarkan surat telegram Nomor:ST/713/III/KEP./2023. Abituren Akpol 1991 itu menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang memasuki masa pensiun. Atas pengangkatan itu, Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Metro Jaya naik pangkat menjadi Komjen Polisi.

Komjen Pol Fadil Imran memiliki karier cemerlang. Sejumlah jabatan penting pernah ia emban, antara lain
Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999 dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002. Lalu, dia menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok pada 2008.

Selanjutnya, polisi kelahiran 14 Agustus 1968, Makassar, Sulawesi Selatan itu menjabat Wadirreskrimum Polda Metro Jaya pada 2009. Setelah itu, pada 2011 Fadil dipromosikan sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau.

Fadil kemudian ditarik ke Ibu Kota dan ditunjuk sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2013. Saat mengemban jabatan ini, Fadil meraih gelar doktor di bidang kriminologi dari Universitas Indonesia (UI). Ia berhasil mempertahankan disertasinya berjudul 'Studi Kejahatan Mutilasi di Jakarta (Perspektif Pilihan Rasional dari Lima Pelaku)'.

Pada 2015, Fadil menjabat sebagai Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri. Setelah itu, dia menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya sekaligus Wadirtipideksus Bareskrim Polri pada 2016.

Selanjutnya, Fadil dimutasi mendapat promosi menjadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri pada 2017; Dirtipidter Bareskrim Polri pada 2018; dan Sahlisosbud Kapolri pada 2019.

Polisi yang berpengalaman di bidang reskrim ini kemudian diangkat menjadi Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020. Namun baru setengah tahun, Fadil ditarik ke Ibu Kota sebagai Kapolda Metro Jaya. Setelah dua tahun lebih memimpin Polda Metro, Fadil Imran diangkat menjadi Kabaharkam Polri sejak Maret 2023 hingga sekarang.

Berkat kemampuan di bidang reserse, Fadil berhasil mengungkap kasus besar. Antara lain kasus mutilasi dengan tersangka Ryan Jombang pada 2008, kasus mutilasi oleh Baekuni alias Babe pada 2010, dan penangkapan Hercules dan John Kei pada 2013.

2. Komjen Pol Prof Dr Rudy Heriyanto Adi Nugroho, SH, MH, MBA

Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 3 Peraih Adhi Mayakasa Akpol 1988

FOTO/INSTAGRAM POLISI INDONESIA

Nama selanjutnya dalam daftar Komjen Polisi bergelar doktor adalah Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho. Lulusan Sekolah Perwira Polri tahun 1993 itu bertugas di luar kepolisian sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Sekjen KKP).

Penugasan Rudy Heriyanto sebagai Sekjen KKP didasarkan surat telegram Nomor ST/2749/XII/KEP/2023 dan ST/2750/XII/KEP/2023 tertanggal 7 Desember 2023. Atas promosi itu, Rudy yang sebelumnya menjabat Kapolda Banten naik pangkat menjadi Komjen Polisi.

Karier Rudy Heriyanto di kepolisian termasuk cemerlang meski bukan lulusan Akpol. Ia menjadi polisi melalui Sekolah Perwira Polri atau sekarang disebut Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Rudy merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila).

Dulu, SIPSS bernama SEPA (Sekolah Perwira) dan PPSS (Perwira Polri Sumber Sarjana). Ini adalah Pusat Pendidikan selama 6 bulan untuk menghasilkan perwira Polri sumber sarjana dan bertindak sebagai unsur pelaksana pendidikan pembentukan Perwira Polri.

Beberapa jabatan yang pernah diemban Rudy Heriyanto adalah Kapolres Cimahi pada 2010. Lima tahun kemudian atau 2015 dia dipercaya menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat. Setahun kemudian mengisi posisi Direskrimum Polda Metro Jaya pada 2016.

Karier polisi kelahiran Jakarta, 17 Maret 1968 itu terus menanjak, Pada 2019, Rudy mengisi posisi Widyaiswara Utama Sespim Polri. Pada tahun yang sama dia diangkat menjadi Kadivkum Polri.

Jabatan prestisius lain yang pernah diemban Rudy yakni Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri pada 2017 dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri pada 2018.

Rotasi jabatan di tubuh Polri pada 10 Desember 2020 kembali membuat Rudy berpindah jabatan. Dia menggantikan Irjen Fiandar menjabat Kapolda Banten. Cukup lama Rudy memimpin Polda Banten, hingga 14 Oktober 2023, ia diangkat menjadi Sekjen KKP.

Di luar kinerjanya yang cemerlang sebagai polisi, Rudy juga seorang pembelajar. Hal itu dibuktikan dengan gelar yang disandang. Rudy melanjutkan kuliah hingga S3 dan mendapatkan gelar doktor pidana umum. Bahkan, Rudy juga dianugerahi gelar profesor oleh almamaternya, Unila Lampung pada 19 Februari 2022 lalu. Dosen tidak tetap di Fakultas Hukum Unila itu dikukuhkan menjadi Guru Besar di bidang Ilmu Media Kepolisian.

3. Komjen Pol Prof Dr Mohammad Rycko Amelza Dahniel, MSi

Komjen Polisi Bergelar Doktor, Nomor 3 Peraih Adhi Mayakasa Akpol 1988

FOTO/IST

Komjen Polisi bergelar doktor selanjutnya adalah Komjen Pol Mohammad Rycko Amelza Dahniel. Penyandang gelar doktor di bidang Kajian Ilmu Kepolisian dari Universitas Indonesia (UI) itu sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sejak 3 April 2023.

Rycko Amelza Dahniel lahir dan tumbuh di Cibonong, Bogor. Selepas SMA, pria kelahiran 14 Agustus 1966 itu melanjutkan pendidian di Akpol dan lulus pada 1988. Tak sekadar lulus, Rycko meraih predikat Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.

Di sela menjalani tugas sebagai seorang polisi, Rycko melanjutkan pendidikan pascasarjana. Ia mengambil S2 Ilmu Administrasi di UI dan lulus pada 2001. Selanjutnya ia mengambil pendidikan doktoral pada Kajian Ilmu Kepolisian UI dan lulus pada 2008 dengan predikat Cum Laude.

Rycko yang berpengalaman di bidang reserse diangkat sebagai Guru Besar dalam jabatan Profesor di Bidang Ilmu Kajian Ilmu Kepolisian pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sejak 1 Agustus 2020.

Di luar pendidikan umumnya yang cemerlang, Rycko juga termasuk polisi dengan karier bagus. Ia mengemban tugas pertama di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akpol Semarang.

Pada 1993, dia mengikuti pendidikan di PTIK dan lulus dengan predikat terbaik. Kemudian, kembali berdinas di Polres Metro Jakarta Pusat, Jabatan lainnya yakni Kasat Reserse Polres Metro Jakarta Selatan lalu Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya.

Pada 2002, dia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis. Rycko juga pernah menduduki jabatan strategis antara lain Kapolres Metro Jakarta Utara, Kepala Lembaga Kerja Sama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, kemudian Wakapolda Jabar, Kepala STIK dulu dikenal PTIK.

Rycko kemudian diangkat menjadi Kapolda Sumatera Utara (Sumut) pada 2016. Setahun kemudian dimutasi menjadi Gubernur Akpol. Selanjutnya dipindah lagi menjadi Kapolda Jateng pada 2019.

Pada 2020, Rycko dipromosikan menjadi Kabaintelkam Polri. Tahun berikutnya dimutasi menjadi Kalemdiklat Polri, dan sejak April 2023 ditugaskan di luar Polri sebagai Kepala BNPT.

Rycko pernah mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Dia meraih penghargaan dari Kapolri saat itu Jenderal Pol Sutanto bersama koleganya antara lain Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, dan Idham Azis.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1354 seconds (0.1#10.140)