Generasi Muda Diharapkan Terus Berperan Aktif untuk Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi muda dengan sejumlah daya yang dimilikinya, diharapkan bisa terus berperan aktif di masyarakat. Hal ini yang dilakukan oleh Teguh Fajar Santosa, pemuda berusia 21 tahun asal Desa Ratamba, Pejawaran, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kebermanfaatan Teguh ini dimulainya dalam bidang pertanian tidak hanya menghasilkan prestasi pribadi yang membanggakan, tetapi juga melambangkan semangat dan etos kerja dari pemerintah Indonesia terutama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Prestasi Fajar yang gemilang ini diawali dari perjuangannya yang luar biasa untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga. Setelah terpaksa berhenti sekolah pada tahun 2017 karena keterbatasan biaya. Fajar memutuskan untuk belajar bertani, menanam kentang, dan wortel.
"Saya pertama kali terjun pada pertanian menggunakan modal seadanya, sekitar 700 ribu rupiah, tapi karena Allah memberikan kemudahan, saya dan keluarga bisa panen dan mendapatkan uang sekitar Rp15,5 juta," kata Fajar dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).
Momen tersebut menjadi titik awal ketertarikannya dalam dunia pertanian.
Kerap kali dia dihadapkan dengan banyak pertanyaan tentang pilihannya untuk menjadi seorang petani muda.
Seperti mengapa tidak memilih bekerja kantoran dengan gaji UMR saja?, Fajar menjelaskan bahwa hasil dari pertanian sebenarnya dapat jauh lebih besar dari gaji pekerja kantoran.
Ketika bertanam kentang pada lahan seluas 0,25 hektare, dia dapat menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 40 juta dalam 4 bulan. Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, Fajar menerima penghargaan sebagai
juara 1 kategori pemuda pelopor tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kemenpora juga memberikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi dan prestasinya yang kini mewakili tingkat nasional. Apresiasi ini dianggap sebagai pengakuan kerja keras Fajar sebagai pemuda pelopor di bidang pertanian.
Tahun 2023 ini, ia menjadi juara I Pemuda Pelopor Kemenpora RI untuk bidang pangan. "Kemenpora memberikan saya semangat untuk terus berkembang. Penghargaan ini saya jadikan sebagai sebuah tantangan, menjadi pemuda pelopor membutuhkan semangat juang yang besar untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," ungkap Fajar.
Dengan tekad dan prestasi yang ditorehkan ini, dia berhasil membuktikan bahwa pertanian adalah pekerjaan menjanjikan untuk para pemuda Indonesia, serta memiliki keistimewaan tersendiri.
"Pertanian itu tidak pernah luput dari pahala, ketika tanaman tumbuh dengan baik mendapat pahala, tanaman dimakan oleh hama mendapat pahala, dan ketika rugi pun mendapatkan pahala," ucap Fajar.
Keberhasilannya juga memberikan inspirasi bagi pemuda lain untuk terus berkarya dan berkontribusi positif dalam pembangunan daerah.
"Apresiasi Kemenpora serta Pemerintah Provinsi Jateng menjadi momentum penting yang memberikan dorongan semangat dan mengukuhkan peran pemuda dalam mewujudkan perubahan positif di masyarakat," tutupnya.
Kebermanfaatan Teguh ini dimulainya dalam bidang pertanian tidak hanya menghasilkan prestasi pribadi yang membanggakan, tetapi juga melambangkan semangat dan etos kerja dari pemerintah Indonesia terutama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Prestasi Fajar yang gemilang ini diawali dari perjuangannya yang luar biasa untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga. Setelah terpaksa berhenti sekolah pada tahun 2017 karena keterbatasan biaya. Fajar memutuskan untuk belajar bertani, menanam kentang, dan wortel.
"Saya pertama kali terjun pada pertanian menggunakan modal seadanya, sekitar 700 ribu rupiah, tapi karena Allah memberikan kemudahan, saya dan keluarga bisa panen dan mendapatkan uang sekitar Rp15,5 juta," kata Fajar dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).
Momen tersebut menjadi titik awal ketertarikannya dalam dunia pertanian.
Kerap kali dia dihadapkan dengan banyak pertanyaan tentang pilihannya untuk menjadi seorang petani muda.
Seperti mengapa tidak memilih bekerja kantoran dengan gaji UMR saja?, Fajar menjelaskan bahwa hasil dari pertanian sebenarnya dapat jauh lebih besar dari gaji pekerja kantoran.
Ketika bertanam kentang pada lahan seluas 0,25 hektare, dia dapat menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 40 juta dalam 4 bulan. Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda, Fajar menerima penghargaan sebagai
juara 1 kategori pemuda pelopor tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kemenpora juga memberikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi dan prestasinya yang kini mewakili tingkat nasional. Apresiasi ini dianggap sebagai pengakuan kerja keras Fajar sebagai pemuda pelopor di bidang pertanian.
Tahun 2023 ini, ia menjadi juara I Pemuda Pelopor Kemenpora RI untuk bidang pangan. "Kemenpora memberikan saya semangat untuk terus berkembang. Penghargaan ini saya jadikan sebagai sebuah tantangan, menjadi pemuda pelopor membutuhkan semangat juang yang besar untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," ungkap Fajar.
Dengan tekad dan prestasi yang ditorehkan ini, dia berhasil membuktikan bahwa pertanian adalah pekerjaan menjanjikan untuk para pemuda Indonesia, serta memiliki keistimewaan tersendiri.
"Pertanian itu tidak pernah luput dari pahala, ketika tanaman tumbuh dengan baik mendapat pahala, tanaman dimakan oleh hama mendapat pahala, dan ketika rugi pun mendapatkan pahala," ucap Fajar.
Keberhasilannya juga memberikan inspirasi bagi pemuda lain untuk terus berkarya dan berkontribusi positif dalam pembangunan daerah.
"Apresiasi Kemenpora serta Pemerintah Provinsi Jateng menjadi momentum penting yang memberikan dorongan semangat dan mengukuhkan peran pemuda dalam mewujudkan perubahan positif di masyarakat," tutupnya.
(maf)