Kapolda Jebolan Akpol 1992, Nomor 1 Peraih Adhi Makayasa
loading...
A
A
A
Setelah sujud syukur, Irjen Pol Suharyono menerima pemasangan deta songket dari Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto. Selanjutnya, Wakapolda yang mendampingi Kapolda Sumbar memperkenalkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar, para pejabat utama, dan Kapolres sejajaran Polda Sumbar.
Sebelum menjadi Kapolda Sumbar, Suharyono menjabat Penyidik Utama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2020. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya.
Salah satunya adalah Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Banjarmasin. Dia dilantik sebagai Kapolres Kota Banjarmasin pada 2012. Dua tahun kemudian, Suharyono dipromosikan menjadi Direktur Intelijen Keamanan Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau.
Lalu, dia diangkat menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Politik Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Baintelkam Polri) pada 2015. Setelah itu, pada 2017 dia berstatus Perwira Tinggi Baintelkam Polri (Penugasan pada Badan Intelijen Negara/BIN).
Foto/Dok Polri
Pria kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1970 ini juga jebolan Akpol 1992. Saat ini, dia menjabat Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel). Winarto secara resmi memperkenalkan dirinya sebagai Kapolda Kalsel yang baru dalam sebuah acara di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Minggu (17/12/2023) malam.
Dia menggantikan posisi Irjen Pol Andi Rian Djajadi yang sebelumnya menjabat sebagai kapolda di wilayah itu. “Saya merasa sangat terhormat telah diberi kesempatan untuk melayani dan melindungi masyarakat Kalimantan Selatan,” kata Irjen Pol Winarto dikutip dari laman resmi Polri.
“Saya akan bekerja keras bersama seluruh jajaran kepolisian untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga dengan baik di wilayah ini khususnya dalam pesta demokrasi Pemilu 2024 yang saat sedang berlangsung,” sambungnya.
Berbagai jabatan strategis pernah diemban Winarto selama ini. Salah satunya adalah Kapolres Tanah Bumbu pada 2010. Selanjutnya, Dirlantas Polda Riau pada 2015.
Lalu, dia digeser menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Jianma Korlantas Polri. Pada 2016, dia diangkat menjadi Kapolrestabes Bandung. Di tahun yang sama, dia digeser menjadi Dirlantas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sebelum menjadi Kapolda Sumbar, Suharyono menjabat Penyidik Utama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2020. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya.
Salah satunya adalah Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Banjarmasin. Dia dilantik sebagai Kapolres Kota Banjarmasin pada 2012. Dua tahun kemudian, Suharyono dipromosikan menjadi Direktur Intelijen Keamanan Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau.
Lalu, dia diangkat menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Politik Badan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Baintelkam Polri) pada 2015. Setelah itu, pada 2017 dia berstatus Perwira Tinggi Baintelkam Polri (Penugasan pada Badan Intelijen Negara/BIN).
2. Irjen Pol Winarto
Foto/Dok Polri
Pria kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1970 ini juga jebolan Akpol 1992. Saat ini, dia menjabat Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel). Winarto secara resmi memperkenalkan dirinya sebagai Kapolda Kalsel yang baru dalam sebuah acara di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Minggu (17/12/2023) malam.
Dia menggantikan posisi Irjen Pol Andi Rian Djajadi yang sebelumnya menjabat sebagai kapolda di wilayah itu. “Saya merasa sangat terhormat telah diberi kesempatan untuk melayani dan melindungi masyarakat Kalimantan Selatan,” kata Irjen Pol Winarto dikutip dari laman resmi Polri.
“Saya akan bekerja keras bersama seluruh jajaran kepolisian untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga dengan baik di wilayah ini khususnya dalam pesta demokrasi Pemilu 2024 yang saat sedang berlangsung,” sambungnya.
Berbagai jabatan strategis pernah diemban Winarto selama ini. Salah satunya adalah Kapolres Tanah Bumbu pada 2010. Selanjutnya, Dirlantas Polda Riau pada 2015.
Lalu, dia digeser menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Jianma Korlantas Polri. Pada 2016, dia diangkat menjadi Kapolrestabes Bandung. Di tahun yang sama, dia digeser menjadi Dirlantas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).