Kapolda Sumatera Selatan di Era Jokowi, Nomor 1 dan 7 Sandang Gelar Profesor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah Perwira Tinggi (Pati) Polri pernah menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dua di antaranya menyandang gelar profesor.
Kapolda adalah singkatan dari Kepala Kepolisian Daerah yang bertugas memimpin pelaksanaan tugas Polri di wilayah tingkat provinsi dan bertanggung jawab langsung kepada Kapolri. Mereka yang mengemban jabatan tersebut adalah jenderal polisi bintang dua atau berpangkat Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol).
Polda Sumatera Selatan (Sumsel) termasuk Polda Tipe A. Dulu sebelum 2001, Polda Sumsel dikepalai oleh jenderal polisi bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen). Namun setelah itu Kapolda Sumsel berpangkat Irjen Pol.
FOTO/IST
Kapolda Sumsel pertama di awal Presiden Jokowi berkuasa adalah Irjen Pol Iza Fadri. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1985 itu menempati jabatan Kapolda Sumsel sejak 9 Oktober 2014 hingga 31 Desember 2015.
Iza Fadri memiliki karier cukup cemerlang di Kepolisian. Beberapa jabatan strategis yang pernah ia emban adalah Kapolsek Cidadap Bandung Tengah (1989), Wakapolres Metro Jakarta Pusat (2003), Kapolresta Bukittinggi (2004), Kapolres Metro Tangerang (2006), dan Kapolres Metro Jakarta Barat (2007).
Selanjutnya, Iza Fadri yang memiliki minat ke dunia pendidikan lalu dipercaya menjadi Gubernur/Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) pada 2012. Dua tahun kemudian polisi yang berpengalaman di bidang hukum itu diangkat menjadi Kapolda Sumsel.
Setelah itu, Iza Fadri dimutasi menjadi Staf Ahli Bidang Sospol Kapolri, Koordinator Staf Ahli Kapolri, Anjak Utama Divhubinter Polri, dan Pati Divhubinter Polri dalam rangka penugasan sebagai Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Republik Uni Myanmar. Saat ini Guru Besar Hukum Pidana STIK-PTIK itu telah pensiun dari dunia kepolisian. Pangkat terakhirnya Komjen Pol.
Iza Fadri merupakan polisi yang senang dengan ilmu pengetahuan. Hal itu ditunjukkan dengan gelar yang disandang. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara Bandung, kemudian meraih gelar master dan doktor hukum dari Universitas Indonesia.
Tak hanya itu, Iza Fadri meraih gelar Profesor setelah dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Pidana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) pada 29 Mei 2013. Pengukuhan itu berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 31862/A 4.3/KP/2013 tertanggal 11 Maret 2013.
FOTO/POLDA SUMSEL
Kapolda Sumsel kedua di era Jokowi adalah Irjen Pol (Purn) Djoko Prastowo. Abituren Akpol 1982 itu menjabat sebagai Kapolda Sumsel sejak 31 Desember 2015–12 Desember 2016.
Dalam riwayat kariernya, Djoko Prastowo pernah menduduki sejumlah jabatan di Polri. Antara lain Kadep Kum Dit Akademik Akpol Lemdiklat Polri, Kabag Infopers SSDM Polri, Pati Yanma Polri (penugasan sebagai Dirprodik Debid Dkpam TK Nasional Lemhannas, dan Pati SSDM Polri (penugasan Tenaga Ahli Pengajian Bidang Hukum dan HAM).
Selanjutnya, Djoko dimutasi menjadi Widyaiswara Utama Sespim Polri Lemdikpol, Wakabaintelkam Polri, Kapolda Sumsel, Analisis Kebijakan Utama Bidang Sosek Sahli Kapolri, dan Pati Yanma Polri. Djoko saat ini telah pensiun dari kepolisian. Pangkat terakhirnya Irjen Pol.
Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Selanjutnya ada Irjen Pol Agung Budi Maryoto dalam deretan Kapolda Sumsel di era Jokowi. Lulusan Akpol 1987 itu menjabat Kapolda Sumsel periode 12 Desember 2016-25 Agustus 2017.
Agung Budi Maryoto yang berpengalaman di bidang lalu lintas pernah mengemban sejumlah jabatan strategis di kepolisian. Polisi kelahiran Cilacap, 19 Februari 1965 itu mengawali karier sebagai Pama Polda Riau, kemudian dimutasi ke Polres Kepulauan Riau, Kapolsek Bunguran Timur Natuna, dan Kasubbag Gakkum Dirlantas Polda Riau.
Agung dipercaya pertama kalai menjadi memimpin terori kabupaten/kota sebagai Kapolres Bengkalis (2005). Kemudian Kapolres Dumai (2006) dan Kapoltabes Yogyakarta (2007).
Selanjutnya Agung banyak ditempatkan di bidang lalu lintas yakni sebagai Dirlantas Polda Kalimantan Selatan, Dirlantas Polda Jawa barat, Anjak Madya Bidang Regident Korlantas Polri, dan Wakakorlantas Polri.
Pada Juni 2015, Agung diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Selatan dan setahun kemudian menjadi Kakorlantas Polri. Selanjutnya dimutasi menjadi Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat, Kabaintelkam Polri, dan Irwasum Polri. Kini Agung telah pensiun meninggalkan Korps Bhayangkara dengan pangkat terakhir Komjen Pol.
FOTO/DOK.SINDOnews
Kapolda Sumsel di era Jokowi berikutnya adalah Irjen Pol Zulkarnaen. Lulusan Akpol 1985 ini mengemban jabatan itu pada periode 25 Agustus 2017-20 Juni 2019.
Sebelum menjabat Kapolda Sumsel, Zulkarnain pernah mengembang sejumlah tugas kepolisian. Antara lain Kapolres Ternate (2002), Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI), Kapolres Muara Enim, dan Wadirintelkam Polda Sumsel.
Selanjutnya, polisi kelahiran Tanah Merah, Ogan Komering Ulu Timur, 31 Oktober 1961 itu dipercaya menjadi Kapoltabes Banda Aceh (2006), Kabid Telematika Polda Metro Jaya (2008), Kabid Humas Polda Metro Jaya, dan Direktur Kerja Sama dan Humas PPATK (2013).
Zulkarnain kemudian diangkat menjadi Kapolda Maluku Utara pada 2015, Kapolda Riau (2016), Kapolda Sumsel (2017), dan Kakorpolairud Baharkam Polri. Kini lulusan Sespim Polri 2000 itu telah pensiun dengan pangkat terakhir Irjen Pol.
FOTO/HUMAS POLRI
Firli Bahuri juga masuk dalam daftar Kapolda Sumsel di era Jokowi. Lulusan Akpol 1990 itu menjabat Kapolda Sumsel periode 20 Juni 2019-8 November 2019.
Nama Firli Bahuri cukup populer sejak terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2019. Selama memimpin lembaga antirasuah itu, Firli kerap mendapat sorotan negatif dari masyarakat. Puncaknya, Firli malah terjerat kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya.
Akibat status tersangka itu, Firli Bahuri diberhentikan sementara dari jabatan Ketua KPK pada 24 November 2023. Presiden Jokowi lalu menunjuk Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
"Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keppres Pemberhentian Sementara Ketua KPK Firli Bahuri sekaligus menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Jumat (24/11/2023).
Sebagai seorang polisi, Firli Bahuri pernah mengemban sejumlah jabatan di Polri. Antara lain Danton II Sabhara Direktorat Samapta Polda Metro Jaya, Danton III Sabhara Polres Metri Jakarta Timur, Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Polres Liquica dan Polres Dili, Timor Timur.
Firli pertama kali memimpin teritori tingkat kabupaten/kota saat ditunjuk menjadi Kapolres Lampung Timur pada 2001. Kemudian ia diangkat menjadi Wakapolres Lampung Tengah, Kapolres Kebumen, Kapolres Brebes, dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat.
Selanjutnya, polisi kelahiran Lontar, Ogan Komering Ulu (OKU), 8 November 1963 itu, dimutasi menjadi Ajudan Wakil Presiden RI pada 2012. Kemudian diangkat menjadi Wakapolda Banten, Wakapolda Jawa Tengah, dan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Firli kemudian berkarier di KPK sebagai Deputi Penindakan pada 2018. Setelah itu, lulusan Sespim 2004 itu dimutasi menjadi Kapolda Sumatera Selatan, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri, Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.
Pada 2019, Firli mengikuti seleksi pimpinan KPK dan terpilih menjadi Ketua. Firli kini telah pensiun dari Polri dengan pangkat terakhir Komjen Pol.
FOTO/WIKIPEDIA
Selanjutnya ada nama Priyo Widyanto dalam deretan Kapolda Sumatera Selatan di era Jokowi. Akpol lulusan 1988 ini menjabat Kapolda Sumsel pada periode 8 November 2019–1 Mei 2020.
Sejumlah jabatan di tubuh Polri pernah diemban Priyo Widyanto. Antara lain Kapolres 50 Kota, Kapolres Sijunjung, Wadirsamapta Polda Sumut, Kaden A Hartib Pruprovos Divpropam Polri, dan Kabagpamwal Roprovos Divpropam Polri.
Selanjutnya, polisi kelahiran Jakarta, 12 Oktober 1965 itu diangkat menjadi Kapolres Metro Bekasi, Kapolres Metro Jakarta Timur, Wakapolda Kalimantan Selatan, dan Karobinkar SSDM Polri. Priyo kemudian dipromosikan menjadi Kapolda Jambi (2017), Kapolda Kalimantan Timur (2018), Kapolda Sumatera Selatan (2019).
Setahun kemudian Priyo Widyanto diangkat menjadi Sahlisosbud Kapolri dan Kakorsabhara Baharkam Polri. Priyo kini telah pensiun dari Polri dengan pangkat terakhir Irjen Pol.
FOTO/DOK.SINDOnews
Kapolda Sumsel di era Jokowi selanjutnya adalah Irjen Pol Eko Indra Heri. Lulusan Akpol 1988 itu menjabat Kapolda Sumatera Selatan pada periode 1 Mei 2020–25 Agustus 2021.
Sebelum menjabat Kapolda Sumsel, Eko Indra pernah mengemban sejumlah jabatan strategis di tubuh Polri. Antara lain Kapolres Lahat (2005), Kapolda Demak (2007), Kasubbag Sisdalpers Bag Jiansis Rojianstra SDE SDM Polri, Gadik Utama Dit Akademik PTIK, dan Karo SDM Polda Lampung.
Selanjutnya, polisi kelahiran Palembang, 23 November 1964 itu dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Watpers SSDM Polri, Kabagpenkompeten Robinkar SSDM Polri, Karojianstra SSDM Polri, Asisten SDM Kapolri.
Pada 2020, Eko Indra Heri mendapat promosi menjadi Kapolda Sumatera Selatan. Namun setahun kemudian dimutasi menjadi Koorsahli Kapolri, dan Pati Bareskrim Polri. Eko Indra kini telah pensiun dengan pangkat terakhir Irjen Pol.
Eko juga merupakan seorang profesor. Ia dilantik sebagai Guru Besar bidang SDM di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK). Selain sebagai polisi, Eko Indra juga aktif sebagai tenaga pengajar.
FOTO/POLDA SUMBAR
Kemudian ada Toni Harmanto dalam daftar Kapolda Sumatera Selatan di era Jokowi. Lulusan Akpol 1988 ini menempati jabatan itu pada periode 25 Agustus 2021–14 Oktober 2022.
Riwayat jabatan Toni Harmanto di Polri cukup panjang. Antara lain sebagai Kaurbinops Sabhara Polres Serang, Kasat Serse Polres Serang, Kasat Serse Polres Polres Bogor, dan Kabag Pamsan Ditintelpam Polda Maluku.
Polisi kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1965 itu pertama kali dipercaya memimpin teritori tingkat kabupaten/kota ketika diangkat menjadi Kapolres Tangerang pada 2006. Kemudian ia dimutasi menjadi Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya, Penyidik Utama Tk III Dit I/Kamtrannas Bareskrim Polri, Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, dan Wadirtipidum Bareskrim Polri.
Pada 2019, Toni diangkat menjadi Kapolda Sumatera Barat. Satu setengah tahun kemudian dimutasi menjadi Kapolda Sumsel, dan Kapolda Jawa Timur pada Oktober 2022. Toni kini pensiun dari Polri dengan pangkat terakhir Irjen Pol.
FOTO/DOK.POLRI
Kapolda Sumsel di era Jokowi terakhir hingga saat ini adalah Albertus Rachmad Wibowo. Abituren Akpol 1993 ini menjabat Kapolda Sumatera Selatan sejak 14 Oktober 2022.
Rachmad Wibowo memiliki pengalaman panjang sebelum menjadi Kapolda Sumsel. Polisi kelahiran 12 April 1969 itu pernah menjabat sebagai Kanit Analisis Subden Intel Densus 88 Antiteror Bareskrim Polri, kemudian Kapolres KP3 Tanjungpriok, Wakapolres Metro Tangerang, dan Kasubdit V Ditipideksus Bareskrim Polri.
Selanjutnya, Rachma Wibowo dimutasi menjadi Koorspripim Polri, Dirtipid Siber Bareskrim Porli, Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Pada 2020, Rachmad dipromosikan menjadi Kapolda Jambi. Dua tahun kemudian, polisi yang berpengalaman di bidang reserse ini kemudian dimutasi Kapolda Sumatera Selatan. Rachma masih menempati jabatan itu hingga saat ini.
Lihat Juga: Riwayat Kepolisian Ahmad Dofiri, Komisaris Jenderal Polisi yang Baru Diangkat Jadi Wakapolri
Kapolda adalah singkatan dari Kepala Kepolisian Daerah yang bertugas memimpin pelaksanaan tugas Polri di wilayah tingkat provinsi dan bertanggung jawab langsung kepada Kapolri. Mereka yang mengemban jabatan tersebut adalah jenderal polisi bintang dua atau berpangkat Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol).
Polda Sumatera Selatan (Sumsel) termasuk Polda Tipe A. Dulu sebelum 2001, Polda Sumsel dikepalai oleh jenderal polisi bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen). Namun setelah itu Kapolda Sumsel berpangkat Irjen Pol.
Baca Juga
Berikut ini daftar Kapolda Sumatera Selatan di era Jokowi:
1. Irjen Pol Prof Dr Iza Fadri, SIK, SH, MH
FOTO/IST
Kapolda Sumsel pertama di awal Presiden Jokowi berkuasa adalah Irjen Pol Iza Fadri. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1985 itu menempati jabatan Kapolda Sumsel sejak 9 Oktober 2014 hingga 31 Desember 2015.
Iza Fadri memiliki karier cukup cemerlang di Kepolisian. Beberapa jabatan strategis yang pernah ia emban adalah Kapolsek Cidadap Bandung Tengah (1989), Wakapolres Metro Jakarta Pusat (2003), Kapolresta Bukittinggi (2004), Kapolres Metro Tangerang (2006), dan Kapolres Metro Jakarta Barat (2007).
Selanjutnya, Iza Fadri yang memiliki minat ke dunia pendidikan lalu dipercaya menjadi Gubernur/Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) pada 2012. Dua tahun kemudian polisi yang berpengalaman di bidang hukum itu diangkat menjadi Kapolda Sumsel.
Setelah itu, Iza Fadri dimutasi menjadi Staf Ahli Bidang Sospol Kapolri, Koordinator Staf Ahli Kapolri, Anjak Utama Divhubinter Polri, dan Pati Divhubinter Polri dalam rangka penugasan sebagai Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Republik Uni Myanmar. Saat ini Guru Besar Hukum Pidana STIK-PTIK itu telah pensiun dari dunia kepolisian. Pangkat terakhirnya Komjen Pol.
Iza Fadri merupakan polisi yang senang dengan ilmu pengetahuan. Hal itu ditunjukkan dengan gelar yang disandang. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara Bandung, kemudian meraih gelar master dan doktor hukum dari Universitas Indonesia.
Tak hanya itu, Iza Fadri meraih gelar Profesor setelah dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Pidana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) pada 29 Mei 2013. Pengukuhan itu berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 31862/A 4.3/KP/2013 tertanggal 11 Maret 2013.
2. Irjen Pol Drs Djoko Prastowo, SH, MH
FOTO/POLDA SUMSEL
Kapolda Sumsel kedua di era Jokowi adalah Irjen Pol (Purn) Djoko Prastowo. Abituren Akpol 1982 itu menjabat sebagai Kapolda Sumsel sejak 31 Desember 2015–12 Desember 2016.
Dalam riwayat kariernya, Djoko Prastowo pernah menduduki sejumlah jabatan di Polri. Antara lain Kadep Kum Dit Akademik Akpol Lemdiklat Polri, Kabag Infopers SSDM Polri, Pati Yanma Polri (penugasan sebagai Dirprodik Debid Dkpam TK Nasional Lemhannas, dan Pati SSDM Polri (penugasan Tenaga Ahli Pengajian Bidang Hukum dan HAM).
Selanjutnya, Djoko dimutasi menjadi Widyaiswara Utama Sespim Polri Lemdikpol, Wakabaintelkam Polri, Kapolda Sumsel, Analisis Kebijakan Utama Bidang Sosek Sahli Kapolri, dan Pati Yanma Polri. Djoko saat ini telah pensiun dari kepolisian. Pangkat terakhirnya Irjen Pol.
3. Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, MSi
Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Selanjutnya ada Irjen Pol Agung Budi Maryoto dalam deretan Kapolda Sumsel di era Jokowi. Lulusan Akpol 1987 itu menjabat Kapolda Sumsel periode 12 Desember 2016-25 Agustus 2017.
Agung Budi Maryoto yang berpengalaman di bidang lalu lintas pernah mengemban sejumlah jabatan strategis di kepolisian. Polisi kelahiran Cilacap, 19 Februari 1965 itu mengawali karier sebagai Pama Polda Riau, kemudian dimutasi ke Polres Kepulauan Riau, Kapolsek Bunguran Timur Natuna, dan Kasubbag Gakkum Dirlantas Polda Riau.
Agung dipercaya pertama kalai menjadi memimpin terori kabupaten/kota sebagai Kapolres Bengkalis (2005). Kemudian Kapolres Dumai (2006) dan Kapoltabes Yogyakarta (2007).
Selanjutnya Agung banyak ditempatkan di bidang lalu lintas yakni sebagai Dirlantas Polda Kalimantan Selatan, Dirlantas Polda Jawa barat, Anjak Madya Bidang Regident Korlantas Polri, dan Wakakorlantas Polri.
Pada Juni 2015, Agung diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Selatan dan setahun kemudian menjadi Kakorlantas Polri. Selanjutnya dimutasi menjadi Kapolda Sumatera Selatan, Kapolda Jawa Barat, Kabaintelkam Polri, dan Irwasum Polri. Kini Agung telah pensiun meninggalkan Korps Bhayangkara dengan pangkat terakhir Komjen Pol.
4. Irjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara
FOTO/DOK.SINDOnews
Kapolda Sumsel di era Jokowi berikutnya adalah Irjen Pol Zulkarnaen. Lulusan Akpol 1985 ini mengemban jabatan itu pada periode 25 Agustus 2017-20 Juni 2019.
Sebelum menjabat Kapolda Sumsel, Zulkarnain pernah mengembang sejumlah tugas kepolisian. Antara lain Kapolres Ternate (2002), Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI), Kapolres Muara Enim, dan Wadirintelkam Polda Sumsel.
Selanjutnya, polisi kelahiran Tanah Merah, Ogan Komering Ulu Timur, 31 Oktober 1961 itu dipercaya menjadi Kapoltabes Banda Aceh (2006), Kabid Telematika Polda Metro Jaya (2008), Kabid Humas Polda Metro Jaya, dan Direktur Kerja Sama dan Humas PPATK (2013).
Zulkarnain kemudian diangkat menjadi Kapolda Maluku Utara pada 2015, Kapolda Riau (2016), Kapolda Sumsel (2017), dan Kakorpolairud Baharkam Polri. Kini lulusan Sespim Polri 2000 itu telah pensiun dengan pangkat terakhir Irjen Pol.
5. Irjen Pol Drs Firli Bahuri, MSi
FOTO/HUMAS POLRI
Firli Bahuri juga masuk dalam daftar Kapolda Sumsel di era Jokowi. Lulusan Akpol 1990 itu menjabat Kapolda Sumsel periode 20 Juni 2019-8 November 2019.
Nama Firli Bahuri cukup populer sejak terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2019. Selama memimpin lembaga antirasuah itu, Firli kerap mendapat sorotan negatif dari masyarakat. Puncaknya, Firli malah terjerat kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya.
Akibat status tersangka itu, Firli Bahuri diberhentikan sementara dari jabatan Ketua KPK pada 24 November 2023. Presiden Jokowi lalu menunjuk Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
"Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keppres Pemberhentian Sementara Ketua KPK Firli Bahuri sekaligus menetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Jumat (24/11/2023).
Sebagai seorang polisi, Firli Bahuri pernah mengemban sejumlah jabatan di Polri. Antara lain Danton II Sabhara Direktorat Samapta Polda Metro Jaya, Danton III Sabhara Polres Metri Jakarta Timur, Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Polres Liquica dan Polres Dili, Timor Timur.
Firli pertama kali memimpin teritori tingkat kabupaten/kota saat ditunjuk menjadi Kapolres Lampung Timur pada 2001. Kemudian ia diangkat menjadi Wakapolres Lampung Tengah, Kapolres Kebumen, Kapolres Brebes, dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat.
Selanjutnya, polisi kelahiran Lontar, Ogan Komering Ulu (OKU), 8 November 1963 itu, dimutasi menjadi Ajudan Wakil Presiden RI pada 2012. Kemudian diangkat menjadi Wakapolda Banten, Wakapolda Jawa Tengah, dan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Firli kemudian berkarier di KPK sebagai Deputi Penindakan pada 2018. Setelah itu, lulusan Sespim 2004 itu dimutasi menjadi Kapolda Sumatera Selatan, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri, Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.
Pada 2019, Firli mengikuti seleksi pimpinan KPK dan terpilih menjadi Ketua. Firli kini telah pensiun dari Polri dengan pangkat terakhir Komjen Pol.
6. Irjen Pol Drs Priyo Widyanto, MM
FOTO/WIKIPEDIA
Selanjutnya ada nama Priyo Widyanto dalam deretan Kapolda Sumatera Selatan di era Jokowi. Akpol lulusan 1988 ini menjabat Kapolda Sumsel pada periode 8 November 2019–1 Mei 2020.
Sejumlah jabatan di tubuh Polri pernah diemban Priyo Widyanto. Antara lain Kapolres 50 Kota, Kapolres Sijunjung, Wadirsamapta Polda Sumut, Kaden A Hartib Pruprovos Divpropam Polri, dan Kabagpamwal Roprovos Divpropam Polri.
Selanjutnya, polisi kelahiran Jakarta, 12 Oktober 1965 itu diangkat menjadi Kapolres Metro Bekasi, Kapolres Metro Jakarta Timur, Wakapolda Kalimantan Selatan, dan Karobinkar SSDM Polri. Priyo kemudian dipromosikan menjadi Kapolda Jambi (2017), Kapolda Kalimantan Timur (2018), Kapolda Sumatera Selatan (2019).
Setahun kemudian Priyo Widyanto diangkat menjadi Sahlisosbud Kapolri dan Kakorsabhara Baharkam Polri. Priyo kini telah pensiun dari Polri dengan pangkat terakhir Irjen Pol.
7. Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri, MM
FOTO/DOK.SINDOnews
Kapolda Sumsel di era Jokowi selanjutnya adalah Irjen Pol Eko Indra Heri. Lulusan Akpol 1988 itu menjabat Kapolda Sumatera Selatan pada periode 1 Mei 2020–25 Agustus 2021.
Sebelum menjabat Kapolda Sumsel, Eko Indra pernah mengemban sejumlah jabatan strategis di tubuh Polri. Antara lain Kapolres Lahat (2005), Kapolda Demak (2007), Kasubbag Sisdalpers Bag Jiansis Rojianstra SDE SDM Polri, Gadik Utama Dit Akademik PTIK, dan Karo SDM Polda Lampung.
Selanjutnya, polisi kelahiran Palembang, 23 November 1964 itu dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Watpers SSDM Polri, Kabagpenkompeten Robinkar SSDM Polri, Karojianstra SSDM Polri, Asisten SDM Kapolri.
Pada 2020, Eko Indra Heri mendapat promosi menjadi Kapolda Sumatera Selatan. Namun setahun kemudian dimutasi menjadi Koorsahli Kapolri, dan Pati Bareskrim Polri. Eko Indra kini telah pensiun dengan pangkat terakhir Irjen Pol.
Eko juga merupakan seorang profesor. Ia dilantik sebagai Guru Besar bidang SDM di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK). Selain sebagai polisi, Eko Indra juga aktif sebagai tenaga pengajar.
8. Irjen Pol Dr Toni Harmanto, MH
FOTO/POLDA SUMBAR
Kemudian ada Toni Harmanto dalam daftar Kapolda Sumatera Selatan di era Jokowi. Lulusan Akpol 1988 ini menempati jabatan itu pada periode 25 Agustus 2021–14 Oktober 2022.
Riwayat jabatan Toni Harmanto di Polri cukup panjang. Antara lain sebagai Kaurbinops Sabhara Polres Serang, Kasat Serse Polres Serang, Kasat Serse Polres Polres Bogor, dan Kabag Pamsan Ditintelpam Polda Maluku.
Polisi kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1965 itu pertama kali dipercaya memimpin teritori tingkat kabupaten/kota ketika diangkat menjadi Kapolres Tangerang pada 2006. Kemudian ia dimutasi menjadi Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya, Penyidik Utama Tk III Dit I/Kamtrannas Bareskrim Polri, Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, dan Wadirtipidum Bareskrim Polri.
Pada 2019, Toni diangkat menjadi Kapolda Sumatera Barat. Satu setengah tahun kemudian dimutasi menjadi Kapolda Sumsel, dan Kapolda Jawa Timur pada Oktober 2022. Toni kini pensiun dari Polri dengan pangkat terakhir Irjen Pol.
9. Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, SIK, MIK
FOTO/DOK.POLRI
Kapolda Sumsel di era Jokowi terakhir hingga saat ini adalah Albertus Rachmad Wibowo. Abituren Akpol 1993 ini menjabat Kapolda Sumatera Selatan sejak 14 Oktober 2022.
Rachmad Wibowo memiliki pengalaman panjang sebelum menjadi Kapolda Sumsel. Polisi kelahiran 12 April 1969 itu pernah menjabat sebagai Kanit Analisis Subden Intel Densus 88 Antiteror Bareskrim Polri, kemudian Kapolres KP3 Tanjungpriok, Wakapolres Metro Tangerang, dan Kasubdit V Ditipideksus Bareskrim Polri.
Selanjutnya, Rachma Wibowo dimutasi menjadi Koorspripim Polri, Dirtipid Siber Bareskrim Porli, Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Pada 2020, Rachmad dipromosikan menjadi Kapolda Jambi. Dua tahun kemudian, polisi yang berpengalaman di bidang reserse ini kemudian dimutasi Kapolda Sumatera Selatan. Rachma masih menempati jabatan itu hingga saat ini.
Lihat Juga: Riwayat Kepolisian Ahmad Dofiri, Komisaris Jenderal Polisi yang Baru Diangkat Jadi Wakapolri
(abd)