Tak Ada Jaminan Kapan Pandemi Berakhir Jadi Alasan Pilkada Digelar 2020

Senin, 10 Agustus 2020 - 08:10 WIB
loading...
Tak Ada Jaminan Kapan...
Mendagri Tito Karnavian menyatakan, tidak ada jaminan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir jadi alasan pilkada serentak tetap dilaksanakan pada tahun ini. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mendagri Tito Karnavian menyatakan sudah membaca hasil survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan mayoritas masyarakat tidak setuju pilkada serentak dilaksakan di tengah Covid-19. Hal itu dikatakan Tito dalam diskusi virtual 'Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19 yang digelar Taruna Merah Putih, Minggu 9 Agustus 2020 malam.

"Ini memang banyak pertanyaan yang akan muncul seketika, kenapa dilaksanakan di tengah pandemi," kata Tito dalam paparannya. (Baca juga: Mendagri Ajak Kepala Daerah Canangkan Gerakan Sejuta Masker)

Tito menuturkan, Pilkada serentak merupakan amanah dari UU Pilkada 2015, yang kemudian diubah dengan UU 2016, yang isinya mengamanatkan hasil Pilkada 2015 dilaksanakan september 2020 itu eksplisit diatur dalam satu pasal. Namun kemudian, dalam perjalanan ada pandemi, dan KPU langsung mengambil keputusan menunda tahapan dengan harapan pandemi ini selesai, lalu dibuatkan tiga skenario yakni, pilkada dilaksanakan 9 Desember 2020, Maret dan September 2021.

Dilanjutkan Tito, pertanyaan utama kemudian muncul kapan Pandemi ini usai. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Menkes, Gugus Tugas dan juga ahli-ahli di dalam negeri serta organisasi-organisasi internasional. "Tidak ada satupun yang menjamin kapan pandemi ini akan selesai," ujar mantan Kapolri ini menambahkan. (Baca juga: Mendagri Sebut Pilkada Momentum Gerakan Lawan Corona)

Menurut Tito, melihat pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan berakhirnya, dengan cakupan penularan yang cukup luas dalam sejarah wabah di dunia, maka pihaknya bersama DPR memutuskan pilkada dilaksanakan 9 Desember 2020, dengan catatan pelaksanaan harus mengutamakan protokol kesehatan. "Karena 2021 belum tentu dijamin selesai. Para kepala daerah ini juga ada batasnya, dan pemilu 2020 itu berakhirnya di 2024. Kalau diundur 2022, maka dia hanya 2 tahun. Tidak efektif. Maka kita optimistis 2020 ini," ucapnya.

"Banyak negara juga Korsel melaksanakan (pesta demokrasi) on schedule, Korsel negara kedua terdampak setelah Tiongkok. Kemudian tingkat partisipasinya tertinggi. Kenapa, karena mereka ingin ada pemerintahan yang kuat menangani Covid dampak sosial maupun ekonominya," kata dia.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pidato Mendagri di Qatar...
Pidato Mendagri di Qatar Soroti Peran Non State Actors dalam Stabilitas Keamanan Global
Mendagri Tito Buka Peluang...
Mendagri Tito Buka Peluang Revisi UU Ormas, DPR Terbuka: Kalau Urgen
Mendagri Tito Buka Peluang...
Mendagri Tito Buka Peluang Revisi UU Ormas, Evaluasi Transparansi Keuangan
Mendagri Bakal Kaji...
Mendagri Bakal Kaji Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta
Mendagri Terima Usulan...
Mendagri Terima Usulan Pelantikan 15 Kepala Daerah: Hanya Gubernur Dilantik Presiden
Lonceng Dibunyikan Mendagri,...
Lonceng Dibunyikan Mendagri, Kepala Daerah di Retreat Mulai Makan Siang
Surat Edaran Efisiensi...
Surat Edaran Efisiensi untuk Semua Kepala Daerah, Perjalanan Dinas Dipangkas 50%
Pramono Ngaku Tetap...
Pramono Ngaku Tetap Jalin Komunikasi Baik dengan Mendagri Meski Sempat Tunda Ikut Retreat
47 Kepala Daerah Bolos...
47 Kepala Daerah Bolos Retret di Magelang, Mendagri: Mungkin Masalah Kebijakan Partai
Rekomendasi
Hujan Deras Siang hingga...
Hujan Deras Siang hingga Sore, Banjir Landa Perumahan di Tapos Depok
Pramono: Perpustakaan...
Pramono: Perpustakaan HB Jassin di Taman Ismail Marzuki Bakal Dibuka hingga Malam
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
Berita Terkini
Bawaslu Dalami Dugaan...
Bawaslu Dalami Dugaan Kecurangan PSU di Bengkulu Selatan
3 jam yang lalu
Waketum Golkar Idrus...
Waketum Golkar Idrus Marham Usulkan Pembentukan Koalisi Permanen
3 jam yang lalu
RUU Polri Dianggap Menyimpang:...
RUU Polri Dianggap Menyimpang: Tambah Kekuasaan, Bukan Perbaiki Pengawasan
3 jam yang lalu
Pembatalan Mutasi Letjen...
Pembatalan Mutasi Letjen Kunto, Dino Patti Djalal: Sinyal Keras Istana Bahwa Panglima Tertinggi Adalah Presiden Prabowo
3 jam yang lalu
Halaqah Ulama dan Kader...
Halaqah Ulama dan Kader PPP Sepakat Muktamar Pilih Ketum Baru
5 jam yang lalu
Prabowo Gelar Rapat...
Prabowo Gelar Rapat Perluasan Cakupan Makan Bergizi Gratis
6 jam yang lalu
Infografis
Alasan Eropa Tak Siap...
Alasan Eropa Tak Siap Perang Jangka Panjang Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved