SHW Center Terima Kunjungan Orientasi Mahasiswa UIN Yogyakarta

Rabu, 20 Desember 2023 - 18:41 WIB
loading...
SHW Center Terima Kunjungan Orientasi Mahasiswa UIN Yogyakarta
Founder Yayasan SHW Center Shri Hardjuno Wiwoho. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Tim dari Program Studi Magister Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkunjung ke Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023). Kunjungan itu merupakan bagian dari Orientasi Program Lembaga yang digagas kampus tersebut.

Rombongan dipimpin Kepala Prodi S2 PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Moh Nur Ichwan didampingi Sekretaris Prodi Ahmad Izudin. Sementara empat mahasiswa yang ikut adalah Mushonnif, Amirul Wahid Ridlo Wicaksono Zain, Elfira Zidna Almaghfiro, dan Vina Fellinda Alfiatun Maghfiroh.

Kedatangan tim dari UIN Sunan Kalijaga diterima langsung Founder Yayasan SHW Center Shri Hardjuno Wiwoho dan sejumlah pengurus teras Yayasan SHW Center.

Hardjuno menjelaskan SHW Center merupakan yayasan nonpemerintahan yang independen, bersifat sukarela (voluntary), dan filantropis. Salah satu tugas pokoknya adalah melakukan pendampingan terhadap kegiatan usaha kecil di tingkat UMKM.Saat ini, SHW Center memiliki tiga unit bisnis yaitu air mineral, peternakan ayam, dan showroom mobil.

"Kami menyiapkan berbagai infrastruktur dan akses pendukung membantu UMKM terutama dalam hal pemberdayaan, sehingga ke depan menjadi UMKM yang naik kelas," kata Hardjuno.

Ia menjelaskan, usaha rakyat harus dibantu lantaran banyak kendala yang mereka hadapi dalam menjalankan roda usahanya. Para pelaku UMKM mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena dianggap tidak feasible (layak) dan tidak bankable (tidak memenuhi syarat perbankan untuk mendapatkan pinjaman). Padahal pelaku UMKM ini menjadi tulang punggung roda perekonomian di Indonesia.

"SHW Center hadir membantu pelaku usaha kecil ini di segala sektor. Ini wujud kontribusi SHW Center bagi pembangunan ekonomi nasional," katanya.

Para peserta sangat antusias mendengarkan paparan Founder Yayasan SHW Center. Selama kurang lebih 3 jam diskusi berlajan dengan interaktif. Amirul Wahid Ridlo Wicaksono Zain sangat bersyukur diterima di Yayasan yang sangat sesuai dengan harapan timnya.

"Kami belajar banyak dari SHW Center, bagaimana sebuah pengembangan masyarakat secara aplikatif dapat diterapkan pada masyarakat, khususnya UMKM dengan berprinsip pada nilai-nilai religius dan spiritual," ucapnya.

Menurutnya, SHW Center membawa konsep keadilan yang berasas keseimbangan, di mana hal ini perlu ditindaklanjuti bersama sebagai suatu sinergi untuk menciptakan masyarakat yang berdikari dengan UMKM.

Hardjuno berharap Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UKM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) tidak gagal mengantisipasi dampak kondisi global terhadap UMKM Indonesia. Sebab, kondisi global saat ini sangat tidak menguntungkan bagi sektor usaha kecil ini. Misalnya, kondisi geopolitik dunia, konflik Palestina dan Israel, dan pemilu serentak 2024.

Kondisi ini berdampak negatif terhadap UMKM Indonesia, terutama UMKM yang sebagian besar bahan bakunya impor. "Pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan baku impor, dan meningkatnya ketidakpastian di pasar, dapat menyebabkan meningkatnya biaya produksi, menurunnya daya saing, dan meningkatnya risiko kerugian bagi UMKM," katanya.

Untuk itu, Hardjuno meminta pemerintah segera mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak kondisi global tersebut terhadap UMKM Indonesia.

"Perlu kerja sama lintas sektor untuk memberikan dukungan kepada UMKM, seperti memberikan subsidi untuk bahan baku impor, memberikan pelatihan untuk meningkatkan efisiensi produksi, dan memberikan dukungan untuk pengembangan produk inovatif,” tegasnya.

Hardjuno meminta UMKM untuk melakukan beberapa hal untuk mengurangi dampak kondisi global tersebut, antara lain menggunakan bahan baku lokal, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengembangkan produk yang inovatif.

"UMKM harus jeli melihat peluang dan tantangan yang ada, serta harus siap untuk melakukan adaptasi,” ulasnya.

Lebih lanjut Hardjuno menjelaskan aktivitas di SHW Center ini selaras dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek). Salah satu program MBKM ini adalah Wirausaha Merdeka.

"Ini salah satu program unggulan dalam kerangka kebijakan MBKM yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pembelajaran di bidang kewirausahaan selama satu semester di perguruan tinggi pelaksana terpilih," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)