Kontroversi ’Ndasmu Etik’ Prabowo, Pengamat Soroti Moralitas dalam Demokrasi

Minggu, 17 Desember 2023 - 21:03 WIB
loading...
Kontroversi ’Ndasmu...
Lontaran ndasmu etik dari capres nomor urut dua Prabowo Subianto terus menuai kontroversi. Menanggapi kontroversi tersebut, Prabowo memberikan keterangan. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Lontaran “ndasmu etik” dari capres nomor urut dua Prabowo Subianto terus menuai kontroversi. Menanggapi kontroversi tersebut, Prabowo memberikan keterangan.

"Itu kan di dalam di antara keluarga, ya, kan, tetapi biasa orang Indonesia cari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara, dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara seperti itu,” kata Prabowo menjawab pertanyaan wartawan seputar "Ndasmu Etik" di Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023).

Merespons ucapan Prabowo itu, pengamat politik Ray Rangkuti mengaku tidak terkejut dengan ucapan capres yang dikenal dengan sosok gemoy tersebut. "Saya tidak terlalu terkejut akan hal ini. Bahwa sebagian politisi kita tidak memahami atau memandang penting moralitas dalam demokrasi. Bagi mereka, hal itu barang asing, ide yang terlalu sulit dipahami. Mereka hanya melihat demokrasi sebagai seperangkat aturan, bukan norma. Mereka saya sebut sebagai penganut paham demokrasi minimalis," katanya kepada wartawan, Minggu (17/12/2023).

Rangkuti mengatakan penganut paham demokrasi minimalis itu hanya kenal boleh atau tidak. Bukan baik atau buruk.

"Maka jika hukum menyatakan boleh, mereka akan melakukannya. Dan sebaliknya. Bahkan ketika hukum boleh itu tidak menunjang kebaikan bagi republik. Mereka yang menganut paham demokrasi minimalis umumnya hanya berpikir tentang dirinya. Apa yang baik baginya, bukan apa yang baik bagi kepentingan publik," ujarnya.

Di sisi lain, Rangkuti juga menyoroti ucapan "Ndasmu Etik" dari Prabowo yang dinilai sebagai sebuah pernyataan yang berkonotasi negatif. "Tentu sangat disayangkan sikap atau perilaku seperti ini muncul dari seorang calon presiden yang disebut-sebut lembaga survei sebagai calon pemenang bahkan dalam satu putaran," tandasnya.

Prabowo sebelumnya ketika Pilpres 2019 sempat menjadi sorotan ketika menyinggung tampang Boyolali.
Pada Minggu 4 November 2018, Prabowo Subianto yang sedang berbicara di depan warga Boyolali, berpidato soal kemiskinan.

Prabowo lalu mengabsen tiga nama hotel bintang lima di Ibu Kota. Setelah itu, dia mengatakan bahwa ejaannya sulit hingga masyarakat saja tak mampu mengucapkannya. Prabowo lantas berseloroh bila audiensnya saat itu masuk hotel mewah, mereka akan diusir.

"Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang kalian ya tampang Boyolali. Betul?" ujar Prabowo. Peserta kampanye terdengar tertawa. Lontaran kalimat ini menjadi kontroversi lantaran candaan Prabowo ditangkap sebagai kalimat yang tidak sopan.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)