Sambangi PBNU, Pertemuan Jenderal Tito dan Said Aqil Tertutup

Rabu, 31 Januari 2018 - 16:56 WIB
Sambangi PBNU, Pertemuan Jenderal Tito dan Said Aqil Tertutup
Sambangi PBNU, Pertemuan Jenderal Tito dan Said Aqil Tertutup
A A A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyambangi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Tito datang ke Gedung PBNU sekira pukul 16.00 WIB.

Pertemuan yang diduga membahas pidato Tito yang dipersolkan sejumlah ormas itu berlangsung tertutup. Dari pantauan SINDOnews, Rabu (31/1/2018), Tito tengah berada di ruangan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, didampingi Sekjen PBNU Helmi Yahya Zaini.

Penjagaan ketat dilakukan baik oleh pihak Polri maupun pengurus PBNU. Seperti diketahui, pidato Tito dalam Silaturahmi dan dialog kebangsaan dengan jajaran Polri di Pondok Pesantren milik Rais Aam PBNU KH Maruf Amin, An Nawawi Tanara di Serang, Banten, Februari 2017 dipersolkan ormas Islam lain.

Saat itu Tito menyerukan agar jajarannya bekerja sama dengan NU dan Muhammadiyah. "Semua kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan NU dan Muhammadiyah tingkat provinsi. Semua kapolres untuk wajib membuat kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten/kota.

Para kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah, jangan dengan yang lain. Dengan yang lain tuh nomor sekian, mereka bukan pendiri negara. Mau merontokkan negara malah iya,” tutur Tito dalam video tersebut.

Atas pernyataan yang viral di media sosial ini membuat Wakil ekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain membuat surat terbuka untuk Kapolri melalui akun Facebook-nya terkait pidato tersebut. Zulkarnain menulis surat terbuka tersebut atas nama warga negara Indonesia tertanggal 29 Januari 2018.

Dalam surat terbuka yang ditulisnya di jejaring sosial Facebook untuk Kapolri bahwa dirinya kecewa terhadap pernyataan Tito yang tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar ormas NU dan Muhammadiyah. Apalagi ada ucapan miring dari Tito terhadap ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4205 seconds (0.1#10.140)