Debat Capres Pertama: Anies dan Ganjar Ungguli Prabowo

Jum'at, 15 Desember 2023 - 18:05 WIB
loading...
A A A
Idealnya perlu ada response balik walau hanya sekedar menjawab setuju (jika waktu masih cukup), agar tidak terkesan mengabaikan tanggapan. Ketika menjawab soal oposisi, waktu memang digunakan pas 1 menit, namun ketika menjawab soal izin rumah ibadah, waktu masih tersisa sekitar 5 detik.

Di sini peran moderator diperlukan. Jika ke depannya ada tanggapan yang belum direspons dan masih ada waktu, capres/cawapres perlu diingatkan untuk meresponse tanggapan. Di sesi pertanyaan panelis, Ganjar unggul dari sisi gestur, penerapan jalannya debat dan menanggapi, serta pemanfaatan waktu dan kelugasan dalam menjawab.

Secara keseluruhan Ganjar juga terlihat paling santai. Hal itu bisa jadi karena pertanyaan yang diterimanya tidak seberapa menohok, dibandingkan 2 capres lainnya.

Prabowo beberapa kali terlihat emosional dan lebih menyerang Anies, ketimbang Ganjar. Di awal sesi 2, ia terkesan berusaha membangun aliansi dengan Ganjar (mungkin karena menganggap sebagai sesama Capres yang awalnya dipersepsikan sebagi 'orangnya Jokowi'), dengan langsung setuju atas tanggapan Ganjar soal Papua.

Namun di sisi lain, Ganjar terkesan tidak ingin membangun aliansi dengan Prabowo dan beberapa kali melontarkan pertanyaan menohok. Ganjar memulainya dengan bertanya soal putusan MK namun ditegur moderator karena belum saatnya sesi tanya jawab.

Padahal, nenurut catatan saya, itu adalah pertanyaan ketiga yang timbul di sesi pertanyaan dari panelis. Pertama, pertanyaan Ganjar ke Prabowo soal penyelesaian Papua dan kedua, pertanyaan Prabowo ke Anies soal izin rumah ibadah. Namun baru di saat pertanyaan soal putusan MK-lah, moderator menegur.

Kritik untuk moderator agar tegas sejak awal dan agar jangan baru menertibkan ketika ada pertanyaan yang menohok. Jika memang belum sesi bertanya, capres pun bisa diminta untuk tidak menanggapi.

Di sesi tanya jawab, jawaban Anies kurang to the point (lugas), ketika menjawab pertanyaan Prabowo soal polusi. Jawaban yang kurang lugas tersebut, kemudian 'ditangkap' oleh Prabowo untuk 'attacking' soal angin dan hujan ketika menanggapi jawaban Anies.

Menurut saya ini akibat Anies kurang lugas dalam menjawab pertanyaan soal polusi. Ketika meresponse 'serangan' hujan dan angin dari Prabowo, Anies lebih berani dan ke luar dari pakemnya, dengan mengawali respons: "inilah bedanya bicara berdasarkan fiksi, dibandingkan bicara berdasarkan data".

Padahal, tanpa mengawali dengan sindiran soal fiksi, meng-counter dengan 'gaya Anies' yang santun, sudah cukup. Karena jawaban langsung ke substansi dengan bicara by data, lebih tepat dan fokus. Daripada mengkritik bicara berdasarkan fiksi, lebih pas dengan bicara tanpa data.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3517 seconds (0.1#10.140)