Berlangsung Seru dan Tak Monoton, Partai Perindo Apresiasi KPU Sajikan Format Debat Capres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Bidang Politik DPP Partai Perindo , Yusuf Lakaseng mengaku, debat perdana capres 2024, menyajikan sajian yang seru dan tidak monoton. Yusuf menilai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berhasil membuat format debat tersebut.
"Debat pertama harus diakui kalau KPU berhasil membuat format debat yang tidak monoton tapi sengit dan seru," kata Yusuf kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).
Menurut Yusuf yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Tengah ini, dalam debat sebaiknya para kandidat dapat mengeluarkan segala kemampuan berpikir orisinilnya.
"Biasanya itu keluar jika ada pertanyaan yang sifatnya spontan antar-kandidat karena itu akan menjadi referensi untuk melihat kecerdasan mereka merespons masalah yang tiba-tiba muncul," ucapnya.
Selain itu, Yusuf juga menyoroti format debat perdana yang tidak disediakan podium. Menurutnya, hal itu bagus untuk menghilangkan suasana formal dalam debat.
"Format tanpa podium juga itu bagus untuk menghilangkan suasana formal dalam forum, acaranya terlihat sangat kekinian di mana demokrasi secara esensi menginginkan agar pemimpin itu tidak berjarak dengan rakyat, apa adanya dan tidak feodal karena dalam demokrasi rakyat tuannya," pungkasnya.
Sebelumnya, KPU RI memastikan tidak akan mengubah format debat capres cawapres padaPilpres 2024. Kendati pada debat perdana, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta KPU meminta agar sesi tanya dan jawab diperbanyak.
"Enggak (format debat tidak akan diubah). Kan sudah disepakati sejak awal formatnya seperti ini," ujar Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, Rabu, (13/12/2023).
Dia mengatakan, debat capres dan cawapres dibagi menjadi enam segmen. Kata Hasyim, segmen pertama pemaparan visi misi masing-masing capres-cawapres dan segmen enam pemaparan penutupan.
"Segmen dua, empat, lima boleh dikatakan full pertanyaan dan pembagiannya segmen dua dan tiga perumusannya pertanyaan disiapkan oleh panelis," ucapnya.
"Segmen empat dan lima itu murni pertanyaannya dari capres, dan model seperti ini akan kita gunakan untuk debat yang selanjutnya, debat yang kedua, ketiga, keempat dan kelima baik untuk capres maupun cawapres," tutupnya.
"Debat pertama harus diakui kalau KPU berhasil membuat format debat yang tidak monoton tapi sengit dan seru," kata Yusuf kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).
Menurut Yusuf yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Tengah ini, dalam debat sebaiknya para kandidat dapat mengeluarkan segala kemampuan berpikir orisinilnya.
"Biasanya itu keluar jika ada pertanyaan yang sifatnya spontan antar-kandidat karena itu akan menjadi referensi untuk melihat kecerdasan mereka merespons masalah yang tiba-tiba muncul," ucapnya.
Selain itu, Yusuf juga menyoroti format debat perdana yang tidak disediakan podium. Menurutnya, hal itu bagus untuk menghilangkan suasana formal dalam debat.
"Format tanpa podium juga itu bagus untuk menghilangkan suasana formal dalam forum, acaranya terlihat sangat kekinian di mana demokrasi secara esensi menginginkan agar pemimpin itu tidak berjarak dengan rakyat, apa adanya dan tidak feodal karena dalam demokrasi rakyat tuannya," pungkasnya.
Sebelumnya, KPU RI memastikan tidak akan mengubah format debat capres cawapres padaPilpres 2024. Kendati pada debat perdana, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta KPU meminta agar sesi tanya dan jawab diperbanyak.
"Enggak (format debat tidak akan diubah). Kan sudah disepakati sejak awal formatnya seperti ini," ujar Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, Rabu, (13/12/2023).
Dia mengatakan, debat capres dan cawapres dibagi menjadi enam segmen. Kata Hasyim, segmen pertama pemaparan visi misi masing-masing capres-cawapres dan segmen enam pemaparan penutupan.
"Segmen dua, empat, lima boleh dikatakan full pertanyaan dan pembagiannya segmen dua dan tiga perumusannya pertanyaan disiapkan oleh panelis," ucapnya.
"Segmen empat dan lima itu murni pertanyaannya dari capres, dan model seperti ini akan kita gunakan untuk debat yang selanjutnya, debat yang kedua, ketiga, keempat dan kelima baik untuk capres maupun cawapres," tutupnya.
(maf)