Daftar Nama Panglima TNI dari Masa ke Masa, Terbaru Ada Jenderal Agus Subiyanto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI merupakan jabatan tertinggi di Tentara Nasional Indonesia. Posisi ini biasa ditempati perwira tinggi (Pati) bintang empat yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
Melihat riwayatnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki sejarah panjang dalam keberadaannya. Seiring waktu, TNI telah dipimpin oleh para panglima yang berbeda-beda.
Saat ini, tercatat setidaknya sudah ada 23 nama perwira tinggi (Pati) TNI yang pernah menjadi Panglima TNI. Terbaru, ada sosok Jenderal Agus Subiyanto yang dilantik menggantikan Laksamana Yudo Margono beberapa waktu lalu.
Jenderal Besar TNI (Anumerta) Soedirman lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Ia merupakan salah satu dari tiga pemegang pangkat bintang lima di Indonesia.
Pada perjalanan karier militernya, Soedirman pernah menjadi Panglima TNI yang waktu itu masih bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Posisi ini ditempatinya pada periode 1945 hingga wafat pada 1950.
Melihat banyaknya jasa dan kontribusi yang diberikan kepada bangsa, Soedirman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 10 Desember 1964. Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No.314 tahun 1964.
Jenderal Tahi Bonar Simatupang merupakan pengganti Soedirman yang wafat ketika menjabat Panglima TNI pada 1950. Pria kelahiran Sumatera Utara, 28 Januari 1920 ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang/Angkatan Bersenjata sejak 29 Januari 1950 hingga 4 November 1953.
Pada riwayatnya, TB Simatupang memulai karier militer di KMA (Koninklije Militaire Academie) Bandung. Sebagaimana Jenderal Soedirman, ia juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasa-jasa perjuangannya.
Berikutnya ada nama Abdul Haris Nasution. Ia tercatat sebagai salah satu pemegang pangkat bintang lima di Indonesia selain Jenderal Soedirman dan Soeharto.
A.H. Nasution lahir di Sumatera Utara pada 3 Desember 1918. Pada catatan kariernya, ia pernah menjabat Ketua Gabungan Kepala-Kepala Staf periode 1955- 1959 dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata 1962-1966.
Soerjadi Soerjadarma pernah menyemat jabatan penting selama aktif di militer, termasuk Panglima TNI. Pria kelahiran Banyuwangi, 6 Desember 1912 ini dulunya mendapat ilmu dasar kemiliteran ketika mengikuti Akademi Militer di Breda, Belanda.
Soerjadi tercatat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pertama yang menjabat mulai 9 April 1946. Selain itu, puncak kariernya didapat ketika menjadi Panglima TNI yang kala itu masih bernama Kepala Staf Angkatan Bersenjata (1959-1961).
Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto merupakan Presiden kedua Republik Indonesia. Ia menjabat pada periode 1967-1998.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto dikenal sebagai salah satu tokoh militer Indonesia yang cukup disegani. Ada banyak jabatan penting lain yang pernah ditempatinya.
Salah satu yang paling berkesan adalah jabatan Panglima TNI yang waktu itu masih bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Posisi ini ditempati Soeharto pada 6 Juni 1968 hingga 28 Maret 1973.
Maraden Panggabean merupakan salah seorang tokoh militer Indonesia yang cukup berpengaruh di eranya. Ia pernah menjabat sebagai Panglima ABRI pada periode 1973- 1978.
Maraden lahir di Tarutung, Sumatera Utara pada 29 Juni 1922. Selain militer, ia juga banyak menduduki jabatan strategis di pemerintahan.
Misalnya, seperti Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia, Menko Bidang Politik dan Keamanan periode Kabinet Pembangunan III, hingga Ketua Dewan Pertimbangan Agung (1983-1993).
Kemudian, ada nama Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir atau biasa dikenal M. Jusuf. Saat aktif di militer, sejumlah jabatan penting pernah ditempatinya.
Puncaknya adalah ketika M. Jusuf menjabat Panglima ABRI periode 1978-1983. Waktu itu, ia didaulat untuk menggantikan Jenderal TNI Maraden Panggabean.
Leonardus Benyamin Moerdani atau biasa dikenal Benny Moerdani lahir di Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932. Ia merupakan salah seorang tokoh militer Tanah Air yang cukup disegani di eranya.
Melihat catatan kariernya, Benny Moerdani pernah menjabat sebagai panglima ABRI. Posisi ini ditempati pada kurun 28 Maret 1983 – 27 Februari 1988.
Pada akhir hayatnya, L.B. Moerdani wafat di Jakarta, 29 Agustus 2004. Setelahnya, ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta.
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno merupakan Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia. Saat masih aktif di militer, ia banyak menempati jabatan penting.
Puncak kariernya didapat ketika menjabat Panglima TNI periode 1988-1993. Sebelum itu, Try Sutrisno juga sempat menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 1986-1988.
Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat lahir di Jambi, 22 April 1938. Ia merupakan peraih Adhi Makayasa Akademi Militer Nasional (AMN) 1960.
Pada sepak terjangnya di militer, sejumlah jabatan strategis pernah dicicipinya. Edi Sudrajat pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada periode 1988-1993.
Hampir lima tahun menjabat KSAD, ia meraih puncak karier militer ketika ditunjuk sebagai Panglima TNI. Waktu itu, Edi Sudrajat menggantikan Jenderal TNI Try Sutrisno.
Feisal Edno Tanjung lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 17 Juni 1939. Sempat bercita-cita menjadi prajurit Angkatan Laut, takdir berkata lain dan membuatnya menjadi bagian dari Angkatan Darat.
Pendidikan militer dilalui Feisal Tanjung hingga lulus tahun 1961. Seiring waktu, kiprahnya di militer semakin bersinar dan mendapat kepercayaan menempati posisi penting.
Beberapa contoh yang bisa disebutkan seperti Pangdam VI/Tanjungpura (1985-1988), Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1988-1992), Kasum ABRI (1992-1993), hingga Panglima TNI (1993-1998). Waktu itu, Feisal ditunjuk Feisal ditunjuk menggantikan Jenderal TNI Edi Sudrajat.
Jenderal TNI (Purn) Wiranto adalah jebolan Akademi Militer (Akmil) 1968. Pria kelahiran Yogyakarta, 4 April 1947 ini sudah banyak menduduki posisi strategis di kemiliteran Indonesia.
Sebut saja seperti Pangdam Jayakarta (1994), Pangkostrad (1996), hingga KSAD (1997). Puncak karier militernya didapat ketika menjadi Panglima TNI tahun 1998-1999.
Laksamana TNI (Purn) Widodo Adi Sucipto adalah Panglima TNI pertama yang berasal dari matra Angkatan Laut. Posisi ini ditempatinya pada 1999 hingga 2002.
Pada riwayatnya, Widodo Adi Sucipto merupakan jebolan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1968. Sebelum jadi Panglima TNI, pria kelahiran Boyolali sempat menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) periode 1998-1999.
Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi (pati) Tentara Nasional Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, 29 April 1947 ini adalah lulusan Akmil 1971.
Pada riwayat jabatannya, Endriartono menutup kariernya dengan pangkat bintang empat alias Jenderal TNI. Melihat sekian banyak posisi strategis yang sempat diduduki, ia pernah menjadi Panglima TNI.
Jabatan Panglima TNI didapat ketika menggantikan Laksamana Widodo Adi Sucipto. Posisi tersebut diisi sejak 2002 hingga 2006.
Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto lahir di Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950. Ia merupakan Lulusan AKABRI (AU) tahun 1973.
Melihat catatan kariernya, Djoko ditunjuk untuk mengisi jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) pada 2005. Tak lama setelahnya, ia sukses melenggang menjadi Panglima TNI.
Jabatan Panglima TNI ditempati Djoko Suyanto pada Februari 2006 hingga Desember 2007. Pasca pensiun dari militer, ia juga sempat terjun ke pemerintahan dan pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan periode 2009-2014.
Berikutnya ada nama Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso. Pria kelahiran Surakarta, 8 September 1952 ini diketahui pernah menjabat Panglima TNI periode 2007-2010.
Selain Panglima TNI, jebolan Akademi Militer (Akmil) 1975 ini juga banyak menempati posisi penting lainnya. Sebut saja seperti Pangdivif 2/Kostrad (2001), Pangdam Jayakarta (2003), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2005).
Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono tercatat sebagai Panglima TNI kedua yang berasal dari matra Angkatan Laut, tepatnya setelah Laksamana Widodo Adi Sucipto. Posisi Panglima TNI ditempati pada periode 2010-2013.
Agus Suhartono adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1978. Sebelum menjabat posisi Panglima TNI, ia sempat menempati sejumlah jabatan strategis lain, termasuk di antaranya adalah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).
Moeldoko lahir di Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957. Ia masuk Akademi Militer (Akmil) dan berhasil lulus pada 1981 dengan predikat lulusan terbaik.
Pada catatan kariernya, Moeldoko banyak mengisi posisi strategis di militer. Antara lain seperti Pangdam XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010-2011) hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2013).
Puncak karier militernya didapat ketika ditunjuk menjadi Panglima TNI periode 2013-2015. Menariknya, ia menjadi Panglima TNI di era dua presiden sekaligus, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Gatot Nurmantyo pernah menjadi Panglima TNI periode 2015-2017. Waktu itu, ia mendapat tugas tersebut ketika menggantikan Jenderal Moeldoko.
Pada riwayatnya, Gatot adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1982. Sebelum ditunjuk menjadi Panglima TNI, ia juga banyak menyemat posisi penting lain, seperti seperti Panglima Kostrad (2013-2014) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2014-2015).
Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto lahir di Malang, Jawa Timur, 8 November 1963. Saat masih aktif di militer, ia sempat menjabat Panglima TNI periode 2017-2021.
Pada sepak terjangnya, Hadi Tjahjanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986. Sebelum jadi Panglima TNI, ia sudah banyak menyemat jabatan penting lain.
Antara lain bisa disebutkan seperti Sekretariat Militer Presiden (2015-2016), Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (2016-2017), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Udara (2017).
Andika Perkasa merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Pria kelahiran Bandung ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987.
Melihat catatan karier militernya, Andika meraih puncak ketika menjabat Panglima TNI. Menantu A.M. Hendropriyono ini menjadi jabatan Panglima TNI sejak 17 November 2021 hingga 19 Desember 2022.
Sebelum jadi Panglima TNI, sejumlah jabatan penting lain juga pernah ditempati Andika. Di antaranya seperti Danpaspampres (2014), Panglima Kodam XII/Tanjungpura (2016), Dankodiklatad (2018), Panglima Kostrad (2018), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2018).
Laksamana TNI Yudo Margono menjabat Panglima TNI ketika menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Posisi penting ini ditempati pada periode 2022-2023.
Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965. Pada riwayat jabatannya, jebolan AAL 1988 ini juga banyak menempati posisi penting lain sebelum ditunjuk jadi Panglima TNI.
Beberapa contohnya seperti Pangkoarmada I (2018-2019), Pangkogabwilhan I (2019-2020), dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (2020-2022).
Terbaru, ada sosok Jenderal TNI Agus Subiyanto. Ia baru saja dilantik beberapa waktu lalu menggantikan Laksamana Yudo Margono.
Pada riwayatnya, sejumlah jabatan penting lain juga pernah ditempati lulusan Akmil 1991 ini. Antara lain seperti Danpaspampres (2020-2021), Pangdam III/Siliwangi (2021-2022), Wakil KSAD (2022-2023), hingga KSAD (2023).
Demikian ulasan mengenai daftar nama Panglima TNI dari masa ke masa. Semoga bermanfaat.
Melihat riwayatnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki sejarah panjang dalam keberadaannya. Seiring waktu, TNI telah dipimpin oleh para panglima yang berbeda-beda.
Saat ini, tercatat setidaknya sudah ada 23 nama perwira tinggi (Pati) TNI yang pernah menjadi Panglima TNI. Terbaru, ada sosok Jenderal Agus Subiyanto yang dilantik menggantikan Laksamana Yudo Margono beberapa waktu lalu.
Daftar Nama Panglima TNI dari Masa ke Masa
1. Jenderal Soedirman (1945-1950)
Jenderal Besar TNI (Anumerta) Soedirman lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Ia merupakan salah satu dari tiga pemegang pangkat bintang lima di Indonesia.
Pada perjalanan karier militernya, Soedirman pernah menjadi Panglima TNI yang waktu itu masih bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Posisi ini ditempatinya pada periode 1945 hingga wafat pada 1950.
Melihat banyaknya jasa dan kontribusi yang diberikan kepada bangsa, Soedirman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 10 Desember 1964. Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia No.314 tahun 1964.
2. TB Simatupang (1950-1953)
Jenderal Tahi Bonar Simatupang merupakan pengganti Soedirman yang wafat ketika menjabat Panglima TNI pada 1950. Pria kelahiran Sumatera Utara, 28 Januari 1920 ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang/Angkatan Bersenjata sejak 29 Januari 1950 hingga 4 November 1953.
Pada riwayatnya, TB Simatupang memulai karier militer di KMA (Koninklije Militaire Academie) Bandung. Sebagaimana Jenderal Soedirman, ia juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasa-jasa perjuangannya.
3. Jenderal TNI Abdul Haris Nasution (1955-1959 & 1962-1966)
Berikutnya ada nama Abdul Haris Nasution. Ia tercatat sebagai salah satu pemegang pangkat bintang lima di Indonesia selain Jenderal Soedirman dan Soeharto.
A.H. Nasution lahir di Sumatera Utara pada 3 Desember 1918. Pada catatan kariernya, ia pernah menjabat Ketua Gabungan Kepala-Kepala Staf periode 1955- 1959 dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata 1962-1966.
4. Marsekal Udara Soerjadi Soerjadarma (1959-1961)
Soerjadi Soerjadarma pernah menyemat jabatan penting selama aktif di militer, termasuk Panglima TNI. Pria kelahiran Banyuwangi, 6 Desember 1912 ini dulunya mendapat ilmu dasar kemiliteran ketika mengikuti Akademi Militer di Breda, Belanda.
Soerjadi tercatat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pertama yang menjabat mulai 9 April 1946. Selain itu, puncak kariernya didapat ketika menjadi Panglima TNI yang kala itu masih bernama Kepala Staf Angkatan Bersenjata (1959-1961).
5. Jenderal TNI Soeharto (1968-1973)
Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto merupakan Presiden kedua Republik Indonesia. Ia menjabat pada periode 1967-1998.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto dikenal sebagai salah satu tokoh militer Indonesia yang cukup disegani. Ada banyak jabatan penting lain yang pernah ditempatinya.
Salah satu yang paling berkesan adalah jabatan Panglima TNI yang waktu itu masih bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Posisi ini ditempati Soeharto pada 6 Juni 1968 hingga 28 Maret 1973.
6. Jenderal TNI Maraden Panggabean (1973-1978)
Maraden Panggabean merupakan salah seorang tokoh militer Indonesia yang cukup berpengaruh di eranya. Ia pernah menjabat sebagai Panglima ABRI pada periode 1973- 1978.
Maraden lahir di Tarutung, Sumatera Utara pada 29 Juni 1922. Selain militer, ia juga banyak menduduki jabatan strategis di pemerintahan.
Misalnya, seperti Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia, Menko Bidang Politik dan Keamanan periode Kabinet Pembangunan III, hingga Ketua Dewan Pertimbangan Agung (1983-1993).
7. Jenderal TNI M. Jusuf (1978-1983)
Kemudian, ada nama Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir atau biasa dikenal M. Jusuf. Saat aktif di militer, sejumlah jabatan penting pernah ditempatinya.
Puncaknya adalah ketika M. Jusuf menjabat Panglima ABRI periode 1978-1983. Waktu itu, ia didaulat untuk menggantikan Jenderal TNI Maraden Panggabean.
8. Jenderal TNI L.B. Moerdani (1983-1988)
Leonardus Benyamin Moerdani atau biasa dikenal Benny Moerdani lahir di Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932. Ia merupakan salah seorang tokoh militer Tanah Air yang cukup disegani di eranya.
Melihat catatan kariernya, Benny Moerdani pernah menjabat sebagai panglima ABRI. Posisi ini ditempati pada kurun 28 Maret 1983 – 27 Februari 1988.
Pada akhir hayatnya, L.B. Moerdani wafat di Jakarta, 29 Agustus 2004. Setelahnya, ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta.
9. Jenderal TNI Try Sutrisno (1988-1993)
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno merupakan Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia. Saat masih aktif di militer, ia banyak menempati jabatan penting.
Puncak kariernya didapat ketika menjabat Panglima TNI periode 1988-1993. Sebelum itu, Try Sutrisno juga sempat menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 1986-1988.
10. Jenderal TNI Edi Sudrajat (1993)
Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat lahir di Jambi, 22 April 1938. Ia merupakan peraih Adhi Makayasa Akademi Militer Nasional (AMN) 1960.
Pada sepak terjangnya di militer, sejumlah jabatan strategis pernah dicicipinya. Edi Sudrajat pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada periode 1988-1993.
Hampir lima tahun menjabat KSAD, ia meraih puncak karier militer ketika ditunjuk sebagai Panglima TNI. Waktu itu, Edi Sudrajat menggantikan Jenderal TNI Try Sutrisno.
11. Jenderal TNI Feisal Tanjung (1993-1998)
Feisal Edno Tanjung lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 17 Juni 1939. Sempat bercita-cita menjadi prajurit Angkatan Laut, takdir berkata lain dan membuatnya menjadi bagian dari Angkatan Darat.
Pendidikan militer dilalui Feisal Tanjung hingga lulus tahun 1961. Seiring waktu, kiprahnya di militer semakin bersinar dan mendapat kepercayaan menempati posisi penting.
Beberapa contoh yang bisa disebutkan seperti Pangdam VI/Tanjungpura (1985-1988), Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1988-1992), Kasum ABRI (1992-1993), hingga Panglima TNI (1993-1998). Waktu itu, Feisal ditunjuk Feisal ditunjuk menggantikan Jenderal TNI Edi Sudrajat.
12. Jenderal TNI Wiranto (1998-1999)
Jenderal TNI (Purn) Wiranto adalah jebolan Akademi Militer (Akmil) 1968. Pria kelahiran Yogyakarta, 4 April 1947 ini sudah banyak menduduki posisi strategis di kemiliteran Indonesia.
Sebut saja seperti Pangdam Jayakarta (1994), Pangkostrad (1996), hingga KSAD (1997). Puncak karier militernya didapat ketika menjadi Panglima TNI tahun 1998-1999.
13. Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto (1999-2002)
Laksamana TNI (Purn) Widodo Adi Sucipto adalah Panglima TNI pertama yang berasal dari matra Angkatan Laut. Posisi ini ditempatinya pada 1999 hingga 2002.
Pada riwayatnya, Widodo Adi Sucipto merupakan jebolan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1968. Sebelum jadi Panglima TNI, pria kelahiran Boyolali sempat menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) periode 1998-1999.
14. Jenderal TNI Endriartono Sutarto (2002-2006)
Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi (pati) Tentara Nasional Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, 29 April 1947 ini adalah lulusan Akmil 1971.
Pada riwayat jabatannya, Endriartono menutup kariernya dengan pangkat bintang empat alias Jenderal TNI. Melihat sekian banyak posisi strategis yang sempat diduduki, ia pernah menjadi Panglima TNI.
Jabatan Panglima TNI didapat ketika menggantikan Laksamana Widodo Adi Sucipto. Posisi tersebut diisi sejak 2002 hingga 2006.
15. Marsekal TNI Djoko Suyanto (2006-2007)
Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto lahir di Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950. Ia merupakan Lulusan AKABRI (AU) tahun 1973.
Melihat catatan kariernya, Djoko ditunjuk untuk mengisi jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) pada 2005. Tak lama setelahnya, ia sukses melenggang menjadi Panglima TNI.
Jabatan Panglima TNI ditempati Djoko Suyanto pada Februari 2006 hingga Desember 2007. Pasca pensiun dari militer, ia juga sempat terjun ke pemerintahan dan pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan periode 2009-2014.
16. Jenderal TNI Djoko Santoso (2007-2010)
Berikutnya ada nama Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso. Pria kelahiran Surakarta, 8 September 1952 ini diketahui pernah menjabat Panglima TNI periode 2007-2010.
Selain Panglima TNI, jebolan Akademi Militer (Akmil) 1975 ini juga banyak menempati posisi penting lainnya. Sebut saja seperti Pangdivif 2/Kostrad (2001), Pangdam Jayakarta (2003), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2005).
17. Laksamana TNI Agus Suhartono (2010-2013)
Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono tercatat sebagai Panglima TNI kedua yang berasal dari matra Angkatan Laut, tepatnya setelah Laksamana Widodo Adi Sucipto. Posisi Panglima TNI ditempati pada periode 2010-2013.
Agus Suhartono adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1978. Sebelum menjabat posisi Panglima TNI, ia sempat menempati sejumlah jabatan strategis lain, termasuk di antaranya adalah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).
18. Jenderal TNI Moeldoko (2013-2015)
Moeldoko lahir di Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957. Ia masuk Akademi Militer (Akmil) dan berhasil lulus pada 1981 dengan predikat lulusan terbaik.
Pada catatan kariernya, Moeldoko banyak mengisi posisi strategis di militer. Antara lain seperti Pangdam XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010-2011) hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2013).
Puncak karier militernya didapat ketika ditunjuk menjadi Panglima TNI periode 2013-2015. Menariknya, ia menjadi Panglima TNI di era dua presiden sekaligus, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
19. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (2015-2017)
Gatot Nurmantyo pernah menjadi Panglima TNI periode 2015-2017. Waktu itu, ia mendapat tugas tersebut ketika menggantikan Jenderal Moeldoko.
Pada riwayatnya, Gatot adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1982. Sebelum ditunjuk menjadi Panglima TNI, ia juga banyak menyemat posisi penting lain, seperti seperti Panglima Kostrad (2013-2014) dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2014-2015).
20. Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (2017-2021)
Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto lahir di Malang, Jawa Timur, 8 November 1963. Saat masih aktif di militer, ia sempat menjabat Panglima TNI periode 2017-2021.
Pada sepak terjangnya, Hadi Tjahjanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1986. Sebelum jadi Panglima TNI, ia sudah banyak menyemat jabatan penting lain.
Antara lain bisa disebutkan seperti Sekretariat Militer Presiden (2015-2016), Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (2016-2017), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Udara (2017).
21. Jenderal TNI Andika Perkasa (2021-2022)
Andika Perkasa merupakan salah seorang purnawirawan perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Pria kelahiran Bandung ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987.
Melihat catatan karier militernya, Andika meraih puncak ketika menjabat Panglima TNI. Menantu A.M. Hendropriyono ini menjadi jabatan Panglima TNI sejak 17 November 2021 hingga 19 Desember 2022.
Sebelum jadi Panglima TNI, sejumlah jabatan penting lain juga pernah ditempati Andika. Di antaranya seperti Danpaspampres (2014), Panglima Kodam XII/Tanjungpura (2016), Dankodiklatad (2018), Panglima Kostrad (2018), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2018).
22. Laksamana TNI Yudo Margono (2022-2023)
Laksamana TNI Yudo Margono menjabat Panglima TNI ketika menggantikan Jenderal Andika Perkasa. Posisi penting ini ditempati pada periode 2022-2023.
Yudo Margono lahir di Madiun, Jawa Timur, 26 November 1965. Pada riwayat jabatannya, jebolan AAL 1988 ini juga banyak menempati posisi penting lain sebelum ditunjuk jadi Panglima TNI.
Beberapa contohnya seperti Pangkoarmada I (2018-2019), Pangkogabwilhan I (2019-2020), dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (2020-2022).
23. Jenderal TNI Agus Subiyanto (2023-)
Terbaru, ada sosok Jenderal TNI Agus Subiyanto. Ia baru saja dilantik beberapa waktu lalu menggantikan Laksamana Yudo Margono.
Pada riwayatnya, sejumlah jabatan penting lain juga pernah ditempati lulusan Akmil 1991 ini. Antara lain seperti Danpaspampres (2020-2021), Pangdam III/Siliwangi (2021-2022), Wakil KSAD (2022-2023), hingga KSAD (2023).
Demikian ulasan mengenai daftar nama Panglima TNI dari masa ke masa. Semoga bermanfaat.
(okt)