Debat Capres-Cawapres dan Capaian RPJMN Kesehatan

Selasa, 12 Desember 2023 - 16:45 WIB
loading...
A A A
Pada agenda ketiga dari Pembangunan Nasional Indonesia tersebut tercantum meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing; sektor kesehatan harus fokus untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Strategi yang digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah peningkatan kesehatan ibu, anak, dan KB dan kesehatan reproduksi, percepatan perbaikan gizi, peningkatan pengendalian penyakit, pembudayaan perilaku hidup sehat melalui gerakan masyarakat hidup sehat, serta penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.

Dan, kegiatan pada RPJMN 2020-2024 yang terkait dengan Program Kesehatan Masyarakat berfokus pada penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, penurunan prevalensi stunting dan wasting pada balita yang kemudian diikuti dengan indikator-indikator pendukungnya.

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 juga memuat indikator yang selaras dan mendukung indikator RPJMN 2020-2024. Indikator tersebut merupakan suatu ukuran yang dapat menunjukkan atau mengindikasikan keberhasilan suatu program dan datanya didapatkan melalui pencatatan dan pelaporan.

Tahun 2021 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan, “enam indikator sasaran pokok RPJMN bidang kesehatan yang meleset sehingga membutuhkan intervensi khusus. Enam indikator yang meleset tersebut yakni: angka kematian ibu, persentase imunisasi dasar, prevalensi tengkes (stunting), insidensi tuberkolosis, serta dua hal terkait dengan perilaku masyarakat, yakni persentase merokok usia muda dan persentase obesitas.”

Akibat dari melesetnya indikator sasaran pokok RPJMN bidang kesehatan di atas, Kemenkes RI diminta untuk mengatasinya dengan meningkatkan kesehatan ibu dan anak, mempercepat perbaikan gizi masyarakat, meningkatkan pengendalian penyakit, gerakan masyarakat sehat, dan memperkuat sistem kesehatan. https://www.antaranews.com/, (29/12/2021).

Lalu, mengapa capaian RPJMN Kesehatan 2020-2024 perlu diperdebatkan? Karena RPJMN Kesehatan merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden di bidang kesehatan. Bila target tercapai tentu sangat bagus karena pembangunan kesehatan sukses mencapai target sehingga dapat menjadi pembelajaran untuk perumusan RPJMN berikutnya. Namun bila gagal tentu pula harus diketahui penyebab mengapa ia gagal?

RPJMN Kesehatan ini menjadi semakin penting untuk diperdebatkan karena adanya pernyataan Menteri Bappenas yang mangatakan, “Sembilan dari sepuluh target pembangunan kesehatan pada era Jokowi terancam gagal”.Hanya satu target pembangunan di bidang kesehatan yang sudah tercapai yakni tingkat obesitas penduduk dewasa yang sudah turun hingga 21,8%. (katadata.co.id, 5 Juni 2023).

Sembilan dari 10 target RPJMN Kesehatan yang meleset: (a) Imunisasi dasar lengkap bayi. (b) Presentasi stunting balita (c) Persentase wasting balita atau bertubuh kurus. (d) Insiden tuberkulosis. (e) Eliminasi malaria. (f) Eliminasi kusta. (g) Angka merokok pada anak. (h) Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau FKTP terakreditasi. (i) Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sesuai standar.

Tentu saja rasa ingin tahu kita atas 10 target kesehatan dalam RPMJN tersebut muncul. Bahkan mungkin ada yang ingin tahu lebih jauh lagi. Misalnya, mengapa ada satu target yang dapat dicapai, dengan cara apa untuk mencapainya? Dan mengapa ada sembilan yang lainnya terancam gagal, mengapa bisa terjadi?
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Persiapkan Perawat Profesional,...
Persiapkan Perawat Profesional, IHC STIKes Pertamedika Gelar Ucap Janji Kepaniteraan
Partai Perindo Terima...
Partai Perindo Terima Audiensi APKSI, Bahas SDM Tenaga Kesehatan
Hadapi Tantangan Global,...
Hadapi Tantangan Global, Warga Diimbau Sadar Risiko Bencana, Kesehatan, hingga Krisis
Bahayakah Belalang Jadi...
Bahayakah Belalang Jadi Menu MBG Seperti Diusulkan Dadan Hindayana? Ini Reaksi Praktisi Kesehatan
Ganjar-Mahfud Kalah...
Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres 2024, Megawati: Ini Rekayasa dari Mana Pelajarannya?
Setara Institute Nilai...
Setara Institute Nilai Kualitas Demokrasi Pilpres dan Pilkada 2024 Rendah
Habib Rizieq Bicara...
Habib Rizieq Bicara Hasil Pilpres dan Pilkada 2024, Ini Katanya
Judi Online Jadi Masalah...
Judi Online Jadi Masalah Kesehatan Global seperti Narkotika
Momen Akrab Anies dan...
Momen Akrab Anies dan Ganjar Bertemu, Netizen: Menyala Pak!
Rekomendasi
Audi Pertimbangkan Kembali...
Audi Pertimbangkan Kembali ke Segmen Mobil Sport
Inovasi Aplikasi Isi...
Inovasi Aplikasi Isi Pulsa dan Paket Data, Pasar Kuota Miliki Ribuan Transaksi Sehari
Timnas Indonesia vs...
Timnas Indonesia vs Bahrain: Eliano Reijnders Janji Berikan Segalanya
Berita Terkini
Soroti Isu Pelemahan...
Soroti Isu Pelemahan Kejagung, Pakar: Waspadai RUU KUHAP
7 menit yang lalu
Prabowo Instruksikan...
Prabowo Instruksikan Perbaikan Jalan Rusak sebelum Lebaran
47 menit yang lalu
Buka Puasa Bersama,...
Buka Puasa Bersama, Jokowi dan Surya Paloh Kompak Tanya RUU TNI ke Puan
1 jam yang lalu
IJTI Kecam Teror Kepala...
IJTI Kecam Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo, Desak Polisi Usut Tuntas
2 jam yang lalu
Teror Kepala Babi ke...
Teror Kepala Babi ke Jurnalis Tempo, Istana: Itu Problem Mereka, Nggak Bisa Kita Tanggapi Apa-apa
2 jam yang lalu
Koalisi Masyarakat Sipil...
Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Kewenangan Sangat Besar Polisi di RUU KUHAP
2 jam yang lalu
Infografis
Diprediksi Puncak Arus...
Diprediksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved