Keluarga Korban Penculikan Aktivis 98 Sesalkan Ucapan Budiman Sudjatmiko

Selasa, 12 Desember 2023 - 15:49 WIB
loading...
A A A
Seperempat abad atau sekitar 25 tahun dalam mencari keadilan. Paian mengaku dirinya hingga saat ini tidak menemukan titik terang tentang anaknya. Bahkan keluarga korban sempat menemui Presiden Jokowi, namun masih belum ada penyelesaian.

"Kami telah berjuang 25 tahun, memang sampai saat ini kami belum belum melihat ada titik terang. Kami juga dipanggil beberapa kali ke istana dan dia (Jokowi) berjanji untuk menyelesaikan ini namun sampai saat ini belum pernah ada apa keputusan," Ucapnya.

Semenjak kehilangan puteranya yang bernama Ucok Munadar Siahaan, Paian mengaku mengalami trauma yang begitu mendalam. Hal ini terjadi saat istrinya meninggal di awal tahun. Dirinya bercerita mengalami kesulitan dalam mengurus administrasi saat istrinya meninggal.

Menurut Paian, dirinya kesulitan dengan status anaknya yang tidak ada kejelasannya. Sebab saat melakukan pengurusan administrasi sang istri, dirinya terkendala dengan status anaknya tersebut yang masih tercantum dalam kartu keluarga.

"Saya sangat kesulitan sekali di dalam status anak saya, karena anak saya itu masih ada di kartu keluarga. Kebetulan istri saya itu meninggal pada tanggal 3 Februari tahun ini sehingga hak-hak perdata anak saya itu tidak bisa dipenuhi," Ucapnya.

Menurut Paian, dalam membuat ahli waris harus yang tertera di kartu keluarga. Lalu untuk membuat ahli waris itu tidak bisa dilakukan, meskipun dirinya telah menunjukan surat referensi atau pernyataan dari Komnas HAM bahwa status anaknya tidak diketahui.

"Saya masih punya anak yang lain kalau saya misalnya meninggal artinya ini menjadi susah sekali untuk kepada anak-anak saya. Jadi saya sangat mohon sekali sebenarnya kasus ini bisa segera diselesaikan jangan sampai seperti pernyataan dari Budiman Sudjatmiko," Tegasnya.

"Kasus ini jangan sampai dikatakan udah selesai, kita juga tidak mau bahwa seorang presiden kita nantinya kalau dia terpilih adalah pelanggar HAM yang berat. Apakah kita tidak malu terhadap orang luar bahwa orang Indonesia ini bisa dipimpin oleh yang tujuannya bejat," pungkasnya.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2106 seconds (0.1#10.140)