Putu Wijaya dan Komarudin Hidayat Raih Anugerah Satupena Award 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sastrawan Putu Wijaya dan akademisi Komaruddin Hidayat mendapat Anugerah Penulis Berdedikasi Satupena Awards 2023. Keduanya merupakan penulis besar yang tetap produktif di masing-masing jalurnya.
Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA mengatakan, Putu Wijaya dan Komaruddin Hidayat dipilih Dewan Juri karena dinilai memiliki dedikasi luar biasa di bidangnya. Keduanya juga sudah diuji oleh waktu yang sangat panjang, memiliki kesungguhan, keteguhan, dan kesetiaan untuk terus menulis.
"Dijadwalkan, 20 Desember 2023 mendatang perkumpulan penulis Indonesia Satupena akan menyerahkan hadiah berupa piagam dan uang tunai masing-masing Rp35 juta," kata Denny JA dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11/2023).
Putu Wijaya memberi warna dunia kepenulisan Indonesia (fiksi) lebih dari 50 tahun. Sejak SMP memulai debut menulis hingga saat ini, ia sudah menulis lebih dari 30 novel, 40 naskah drama, sekitar 1.000 cerpen, ratusan esai, artikel lepas, dan kritik drama.
Energi menulisnya juga sukar ditandingi. Karya-karyanya, terutama drama, selalu menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
"Putu juga dikenal membawa karakter fiksi yang penuh kejutan dan absurditas. Membaca karyanya, kita acapkali dibawa pada adegan yang tak terduga, twist dan surprise," katanya.
Sedangkan untuk kategori nonfiksi, nama Komarudin Hidayat banyak diusulkan para tokoh penulis dan intelektual.
Komaruddin Hidayat tak hanya seorang rektor, pendidik dan guru besar. Ia sudah menulis banyak
buku, khususnya soal pemikiran Islam yang moderat, inklusif, dan terbuka (non-fiksi). Beberapa bukunya diterjemahkan ke pelbagai bahasa asing dan menjadi buku terlaris (best seller).
Kualitas isi dan bahasa yang ia gunakan mudah dipahami oleh aneka lapisan masyarakat. Yang istimewa, di samping kualitas akademik tulisannya terjaga, Komaruddin Hidayat juga memiliki kemampuan menulis non-fiksi yang menyentuh hati.
Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA mengatakan, Putu Wijaya dan Komaruddin Hidayat dipilih Dewan Juri karena dinilai memiliki dedikasi luar biasa di bidangnya. Keduanya juga sudah diuji oleh waktu yang sangat panjang, memiliki kesungguhan, keteguhan, dan kesetiaan untuk terus menulis.
"Dijadwalkan, 20 Desember 2023 mendatang perkumpulan penulis Indonesia Satupena akan menyerahkan hadiah berupa piagam dan uang tunai masing-masing Rp35 juta," kata Denny JA dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11/2023).
Putu Wijaya memberi warna dunia kepenulisan Indonesia (fiksi) lebih dari 50 tahun. Sejak SMP memulai debut menulis hingga saat ini, ia sudah menulis lebih dari 30 novel, 40 naskah drama, sekitar 1.000 cerpen, ratusan esai, artikel lepas, dan kritik drama.
Energi menulisnya juga sukar ditandingi. Karya-karyanya, terutama drama, selalu menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
"Putu juga dikenal membawa karakter fiksi yang penuh kejutan dan absurditas. Membaca karyanya, kita acapkali dibawa pada adegan yang tak terduga, twist dan surprise," katanya.
Sedangkan untuk kategori nonfiksi, nama Komarudin Hidayat banyak diusulkan para tokoh penulis dan intelektual.
Komaruddin Hidayat tak hanya seorang rektor, pendidik dan guru besar. Ia sudah menulis banyak
buku, khususnya soal pemikiran Islam yang moderat, inklusif, dan terbuka (non-fiksi). Beberapa bukunya diterjemahkan ke pelbagai bahasa asing dan menjadi buku terlaris (best seller).
Kualitas isi dan bahasa yang ia gunakan mudah dipahami oleh aneka lapisan masyarakat. Yang istimewa, di samping kualitas akademik tulisannya terjaga, Komaruddin Hidayat juga memiliki kemampuan menulis non-fiksi yang menyentuh hati.