Ganjar Paparkan Program yang Perlu Ditanggung Negara, dari BLT, Kesehatan, hingga Pendidikan
loading...
A
A
A
KENDARI - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyerap aspirasi warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023). Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu disinggung mengenai program subsidi gratis yang diberikan negara ke warga bila terpilih menjadi Presiden ke-8 RI.
Penyerapan aspirasi dilakukan Ganjar dalam acara Toga-Toma Diskusi Santai dan Silaturahmi bertajuk Toleransi Beragama Budaya di-Sultra di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023). Ganjar mendapat pertanyaan mengenai program-program yang akan digratiskan bagi masyarakat.
"Yang pertama tadi beliau sampaikan apa yang mau digratiskan? Bu, tetap buat mereka yang membutuhkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) masih penting, karena mereka yang berada di garis kemiskinan dan maaf mungkin tidak ada pemasukan lagi, negara wajib memberikan itu," kata Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga merasa sektor kesehatan dan pendidikan perlu ditanggung oleh pemerintah. Bahkan, ia merasa, program wajib belajar bukan 9 tahun lagi, melainkan 12 tahun.
"Kesehatan harus, pendidikan tidak hanya 9 tahun, sekarang sudah naik ke 12 tahun," tutur Ganjar.
Selain memaparkan program yang perlu ditanggung oleh negara, Ganjar merasa pemerintah perlu membuat program untuk memudahkan masyarakat mengajukan kredit.
Capres yang diusung Partai Perindo ini pun menyinggung pengalamannya saat menjadi Gubernur Jawa Tengah. Kala itu, kata Ganjar, dirinya pernah membuat kebijakan skema kredit khusus untuk perempuan.
"Bahkan banyak perempuan-perempuan baru memulai usaha. Ternyata, yang mereka butuhkan itu nggak banyak, 'Pak, modal saya tiap hari butuh sejuta saja, dua juta saja'. Maka kemudian kami kasih suku bunga rendah," tutur Ganjar.
"Suku bunganya 2%. Mahal apa murah? Bukan murah Bu, itu murah banget. Setahun 2%. Dan ibu-ibu yang di pasar yang memanfaatkan, inilah tindakan khusus untuk perempuan," katanya.
Penyerapan aspirasi dilakukan Ganjar dalam acara Toga-Toma Diskusi Santai dan Silaturahmi bertajuk Toleransi Beragama Budaya di-Sultra di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023). Ganjar mendapat pertanyaan mengenai program-program yang akan digratiskan bagi masyarakat.
"Yang pertama tadi beliau sampaikan apa yang mau digratiskan? Bu, tetap buat mereka yang membutuhkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) masih penting, karena mereka yang berada di garis kemiskinan dan maaf mungkin tidak ada pemasukan lagi, negara wajib memberikan itu," kata Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga merasa sektor kesehatan dan pendidikan perlu ditanggung oleh pemerintah. Bahkan, ia merasa, program wajib belajar bukan 9 tahun lagi, melainkan 12 tahun.
"Kesehatan harus, pendidikan tidak hanya 9 tahun, sekarang sudah naik ke 12 tahun," tutur Ganjar.
Selain memaparkan program yang perlu ditanggung oleh negara, Ganjar merasa pemerintah perlu membuat program untuk memudahkan masyarakat mengajukan kredit.
Capres yang diusung Partai Perindo ini pun menyinggung pengalamannya saat menjadi Gubernur Jawa Tengah. Kala itu, kata Ganjar, dirinya pernah membuat kebijakan skema kredit khusus untuk perempuan.
"Bahkan banyak perempuan-perempuan baru memulai usaha. Ternyata, yang mereka butuhkan itu nggak banyak, 'Pak, modal saya tiap hari butuh sejuta saja, dua juta saja'. Maka kemudian kami kasih suku bunga rendah," tutur Ganjar.
"Suku bunganya 2%. Mahal apa murah? Bukan murah Bu, itu murah banget. Setahun 2%. Dan ibu-ibu yang di pasar yang memanfaatkan, inilah tindakan khusus untuk perempuan," katanya.
(abd)