Hadiri Wisuda Prabhatar, Kapolri Sebut Wujud Komitmen Sinergisitas dan Soliditas TNI-Polri Sejak Dini
loading...
A
A
A
JAWA TENGAH - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri kegiatan Wisuda Prabhatar Akademi TNI dan Akademi Kepolisian di Lapangan Sapta Marga Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023).
Dalam amanatnya, Sigit menegaskan bahwa pendidikan bersama ini merupakan komitmen terwujudnya sinergisitas dan soliditas seluruh personel TNI-Polri yang ditanamkan sejak dini atau masa pendidikan.
"Pendidikan bersama ini juga merupakan wujud komitmen TNI-Polri untuk menjalin sinergisitas dan soliditas sejak dini," ujar Sigit dalam amanatnya di hadapan personel TNI-Polri.
Sinergisitas dan soliditas, kata Sigit, merupakan modal penting untuk seluruh jajaran TNI-Polri dalam menjalankan tugasnya ke depan. Terutama, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Hal ini penting karena TNI-Polri merupakan garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI," kata Sigit.
Menurut Sigit, sinergisitas dan soliditas TNI-Polri harus terus diperkuat atau diperkokoh guna menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
Dalam kesempatan ini, Sigit menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yakni, TNI dan Polri harus terus meningkatkan sinergisitas, meningkatkan komunikasi dan interaksi, sering bekerja sama untuk memecahkan masalah-masalah bersama.
"Saya berharap pendidikan dasar integrasi kemitraan ini mampu menjadi perekat ikatan emosional di antara para taruna sehingga dapat terus bersinergi dan menjadi teladan bagi masyarakat dalam mempererat kebhinekaan," papar Sigit.
Lebih dalam, Sigit menekankan menjadi personel TNI-Polri harus selalu siap menghadapi segala bentuk tantangan tugas yang kadang tidak mudah. Di antaranya, ketidakpastian global, disrupsi teknologi dan kondisi geopolitik yang bisa berdampak terhadap keamanan dalam negeri.
Selain itu, Sigit mengungkapkan seluruh personel harus bisa memanfaatkan bonus demografi yang dihadapi bangsa Indonesia di tahun 2030 hingga 2035. Hal itu harus dijadikan peluang untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
"Oleh karena itu, bekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman, serta tingkatkan kemampuan berbahasa asing, agar para taruna dapat menembus batas hingga ke dunia internasional," tutur Sigit.
Sigit menegaskan personel TNI-Polri juga harus membiasakan diri untuk berbuat baik agar dapat menjadi pemimpin yang memiliki karakter kepribadian luhur dan mampu memberi keteladanan.
"Jika hal tersebut berhasil dilalui dengan baik, kami yakin suatu hari nanti ada di antara para taruna yang akan berdiri seperti kami saat ini, melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan," papar Sigit.
Tak lupa, Sigit menekankan sinergisitas dan soliditas TNI-Polri juga akan menjadi modal utama untuk menjawab segala bentuk tantangan bangsa demi mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045.
"Terakhir, saya berpesan agar para taruna terus mempererat sinergisitas dan soliditas TNI-Polri dalam setiap kesempatan. Dengan sinergitas dan soliditas TNI-Polri yang kokoh maka kita akan mampu melewati berbagai tantangan bangsa demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," pungkasnya Sigit.
Untuk diketahui, pendidikan dasar integratif ini diikuti sebanyak 1.234 taruna. Terdiri dari 535 Pratar Akmil, 240 Pratar AAL, 155 Pratar AAU, 300 Bhatar Akpol dan 4 taruna Republik Demokratik Timor Leste.
Dalam amanatnya, Sigit menegaskan bahwa pendidikan bersama ini merupakan komitmen terwujudnya sinergisitas dan soliditas seluruh personel TNI-Polri yang ditanamkan sejak dini atau masa pendidikan.
Baca Juga
"Pendidikan bersama ini juga merupakan wujud komitmen TNI-Polri untuk menjalin sinergisitas dan soliditas sejak dini," ujar Sigit dalam amanatnya di hadapan personel TNI-Polri.
Sinergisitas dan soliditas, kata Sigit, merupakan modal penting untuk seluruh jajaran TNI-Polri dalam menjalankan tugasnya ke depan. Terutama, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Hal ini penting karena TNI-Polri merupakan garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI," kata Sigit.
Menurut Sigit, sinergisitas dan soliditas TNI-Polri harus terus diperkuat atau diperkokoh guna menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
Dalam kesempatan ini, Sigit menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yakni, TNI dan Polri harus terus meningkatkan sinergisitas, meningkatkan komunikasi dan interaksi, sering bekerja sama untuk memecahkan masalah-masalah bersama.
"Saya berharap pendidikan dasar integrasi kemitraan ini mampu menjadi perekat ikatan emosional di antara para taruna sehingga dapat terus bersinergi dan menjadi teladan bagi masyarakat dalam mempererat kebhinekaan," papar Sigit.
Lebih dalam, Sigit menekankan menjadi personel TNI-Polri harus selalu siap menghadapi segala bentuk tantangan tugas yang kadang tidak mudah. Di antaranya, ketidakpastian global, disrupsi teknologi dan kondisi geopolitik yang bisa berdampak terhadap keamanan dalam negeri.
Selain itu, Sigit mengungkapkan seluruh personel harus bisa memanfaatkan bonus demografi yang dihadapi bangsa Indonesia di tahun 2030 hingga 2035. Hal itu harus dijadikan peluang untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
"Oleh karena itu, bekali diri dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan teknologi yang relevan dengan perkembangan zaman, serta tingkatkan kemampuan berbahasa asing, agar para taruna dapat menembus batas hingga ke dunia internasional," tutur Sigit.
Sigit menegaskan personel TNI-Polri juga harus membiasakan diri untuk berbuat baik agar dapat menjadi pemimpin yang memiliki karakter kepribadian luhur dan mampu memberi keteladanan.
"Jika hal tersebut berhasil dilalui dengan baik, kami yakin suatu hari nanti ada di antara para taruna yang akan berdiri seperti kami saat ini, melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan," papar Sigit.
Tak lupa, Sigit menekankan sinergisitas dan soliditas TNI-Polri juga akan menjadi modal utama untuk menjawab segala bentuk tantangan bangsa demi mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045.
"Terakhir, saya berpesan agar para taruna terus mempererat sinergisitas dan soliditas TNI-Polri dalam setiap kesempatan. Dengan sinergitas dan soliditas TNI-Polri yang kokoh maka kita akan mampu melewati berbagai tantangan bangsa demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," pungkasnya Sigit.
Baca Juga
Untuk diketahui, pendidikan dasar integratif ini diikuti sebanyak 1.234 taruna. Terdiri dari 535 Pratar Akmil, 240 Pratar AAL, 155 Pratar AAU, 300 Bhatar Akpol dan 4 taruna Republik Demokratik Timor Leste.
(kri)