Jokowi Optimistis 2021 Tahun Pemulihan dan Rebound
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa tahun depan adalah tahun pemulihan dan rebound. Dia pun meminta agar hal ini dipersiapkan dengan baik.
"Saya optimis tahun 2021 adalah tahun recovery, tahun pemulihan, dan tahun rebound. Untuk itu selain kecepatan dalam mengatasi Covid, kita juga perlu kecepatan untuk pulih, kecepatan untuk recovery. Saya melihat negara yang akan menjadi pemenang buka hanya negara yang berhasil cepat mengatasi Covid, tapi juga negara yang cepat melakukan pemulihan, cepat melakukan recovery," paparnya saat membuka Musrenbangnas, Kamis (30/4/2020).
Dia mengatakan, melalui Musrenbangnas, pembangunan tahun 2021 dapat lebih dipersiapkan. Menurutnya, apa yang dikerjakan tahun ini dapat menjadi fondasi pembangunan tahun 2021.
"Karena itu perencanaan pembangunan tahun 2021 harus betul-betul adaptif dengan perkembangan situasi yang kita hadapi saat ini. Apa yang kita kerjakan tahun ini akan memberi fondasi bagi tahun yang akan datang," ujarnya. ( ).
Jokowi mengatakan bahwa pada tahun ini berbagai penyesuaian target pembangunan telah dilakukan. Termasuk melakukan realokasi dan refocusing belanja besar-besaran. "Kita geser prioritas pada tiga hal, bidang kesehatan, jaring pengaman sosial bagi warga miskin, serta stimulus ekonomi agar pelaku usaha bisa bertahan dan mencegah terjadinya PHK," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya kecepatan. Di sisi lain, sampai saat ini belum ada yang tahu secara pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Apalagi, negara maju yang sudah menyatakan pulih malah mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario. Skenario yang paling ringan, skenario sedang, dan skenario yang paling berat. Tetapi saya meyakini, Insyaallah dengan kedisiplinan, dengan kecepatan, dengan ketepatan langkah-langkah kita, kita akan bisa melalui situasi yang berat ini," tuturnya. ( ).
Menurutnya, dari skenario-skenario tersebut telah disiapkan berbagai mitigasi. Terutama untuk sektor-sektor terdampak. "Baik mitigasi dampak kesehatan maupun mitigasi dampak ekonomi. Dan sekaligus menyiapkan langkah-langkah recovery, langkah-langkah pemulihan jika penyebaran Covid-19 ini sudah bisa kita kendalikan," pungkasnya.
"Saya optimis tahun 2021 adalah tahun recovery, tahun pemulihan, dan tahun rebound. Untuk itu selain kecepatan dalam mengatasi Covid, kita juga perlu kecepatan untuk pulih, kecepatan untuk recovery. Saya melihat negara yang akan menjadi pemenang buka hanya negara yang berhasil cepat mengatasi Covid, tapi juga negara yang cepat melakukan pemulihan, cepat melakukan recovery," paparnya saat membuka Musrenbangnas, Kamis (30/4/2020).
Dia mengatakan, melalui Musrenbangnas, pembangunan tahun 2021 dapat lebih dipersiapkan. Menurutnya, apa yang dikerjakan tahun ini dapat menjadi fondasi pembangunan tahun 2021.
"Karena itu perencanaan pembangunan tahun 2021 harus betul-betul adaptif dengan perkembangan situasi yang kita hadapi saat ini. Apa yang kita kerjakan tahun ini akan memberi fondasi bagi tahun yang akan datang," ujarnya. ( ).
Jokowi mengatakan bahwa pada tahun ini berbagai penyesuaian target pembangunan telah dilakukan. Termasuk melakukan realokasi dan refocusing belanja besar-besaran. "Kita geser prioritas pada tiga hal, bidang kesehatan, jaring pengaman sosial bagi warga miskin, serta stimulus ekonomi agar pelaku usaha bisa bertahan dan mencegah terjadinya PHK," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya kecepatan. Di sisi lain, sampai saat ini belum ada yang tahu secara pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Apalagi, negara maju yang sudah menyatakan pulih malah mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19.
"Kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario. Skenario yang paling ringan, skenario sedang, dan skenario yang paling berat. Tetapi saya meyakini, Insyaallah dengan kedisiplinan, dengan kecepatan, dengan ketepatan langkah-langkah kita, kita akan bisa melalui situasi yang berat ini," tuturnya. ( ).
Menurutnya, dari skenario-skenario tersebut telah disiapkan berbagai mitigasi. Terutama untuk sektor-sektor terdampak. "Baik mitigasi dampak kesehatan maupun mitigasi dampak ekonomi. Dan sekaligus menyiapkan langkah-langkah recovery, langkah-langkah pemulihan jika penyebaran Covid-19 ini sudah bisa kita kendalikan," pungkasnya.
(zik)