Caleg Partai Perindo Agung Surya Wijaya Akui Akar Korupsi karena Biaya Politik Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Bogor Dapil 4 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) , Agung Surya Wijaya mengaku, sudah sehati dengan generasi muda untuk menolak politik mahar yang menjadi sumber dari korupsi.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang ditayangkan melalui YouTube Partai Perindo, Sabtu (25/11/2023).
Pria yang memiliki konstituen di lima kecamatan yakni Dramaga, Ciampea, Cibungbulang, Pamijahan, Tenjolaya tersebut mengaku sejak kecil sudah tertarik dengan politik.
"Saya pilih Partai Perindo, saat 2016 saya mendirikan partai sebelah mulai dari verifikasi Kumham, Verifikasi KPU. Jadi ini pencalegan saya kedua. Saya terjun di politik Perindo karena masalah idealisme. Anak muda yang dipegang idealisme anti mahar," ujar Agung Surya Wijaya.
Ia menjelaskan banyak anak muda yang hanya tahu politik itu korupsi, negatifnya kotor, cost politik mahal karena sudah harus mengeluarkan biaya cukup besar dari pendaftaran.
Ia mengungkapkan dalam Pemilu 2019 di DPRD Kabupaten Bogor saja untuk seorang Caleg harus mengeluarkan biaya sebesar satu hingga dua miliar rupiah.
"Kalau untuk masuk DPR minimal biayanya bisa dua digit. Itu yang saya dengar di 2019. Akar mula korupsi itu dari cost politik yang tinggi," jelasnya.
Ia menuturkan banyak generasi muda yang tidak ingin pemerintahan kotor karena kasus korupsi dan ingin pemerintahan yang bersih serta melayani serta mewadahi kreativitas anak muda.
"Data basil survei, calon pemilih muda itu semakin banyak, hampir 60 persen atau mayoritas. Siapa yang bisa mendapatkan suara mereka pasti menang. Partai-partai lain berlomba-lomba ingin mendekati konstituen anak muda dari gaya berbicara, cara berpakaian, dan lainnya," papar Agung Surya Wijaya.
Namun bagi dirinya karena berasal dari satu generasi, maka komunikasi bisa lebih cair dan dengan mudah dipahami.
"Jadi bisa nyambung. Apalagi saya aktivis di kemahasiswaan. Jadi anak-anak muda, mahasiswa banyak yang kritis. Mereka hanya bisa di depan gedung DPR, tapi mereka belum masuk ke dalam sistem," jelas dia.
Untuk mengubah pemerintahan yang korupsi menjadi lebih bersih, ia menekankan anak muda harus terjun langsung masuk ke dalam partai politik untuk membersihkan sistem dari dalam.
"Jadi untuk mengubah sesuatu, kita harus masuk ke dalam sistem. Kalau dibiarkan maka itu hanya dimenangkan oleh mereka yang punya banyak uang. Jadinya kalau begitu anak muda hanya jadi subyek mendapatkan suara saja," kata dia.
Ia juga mengaku akan memperjuangkan apa yang dianggap generasi milenial penting dalam hidupnya. Aspirasi generasi Z dan milenial itu sebenarnya ingin pemerintahan yang bersih dari korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
"Gen Z mereka masih kuliah..Pasti beasiswa, LPDP dipermudah, lapangan kerja. Industri kreatif didukung. Rata-rata anak muda bekerja di industri start up. Kalau Perindo menang, maka UMKM start up ini akan semakin dikembangkan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Partai Perindo berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bernomor urut 16 dalam kertas suara Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2024.
Partai Perindo memiliki nilai dan visi pergerakan merangkul anak-anak muda agar bisa produktif, solutif, modern, bersih berintegritas, peduli dan turun langsung ke masyarakat demi Indonesia maju dan sejahtera.
Partai Perindo dipimpin oleh Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo telah menyatakan dukungannya kepada Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Partai Perindo selama ini dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang ditayangkan melalui YouTube Partai Perindo, Sabtu (25/11/2023).
Pria yang memiliki konstituen di lima kecamatan yakni Dramaga, Ciampea, Cibungbulang, Pamijahan, Tenjolaya tersebut mengaku sejak kecil sudah tertarik dengan politik.
"Saya pilih Partai Perindo, saat 2016 saya mendirikan partai sebelah mulai dari verifikasi Kumham, Verifikasi KPU. Jadi ini pencalegan saya kedua. Saya terjun di politik Perindo karena masalah idealisme. Anak muda yang dipegang idealisme anti mahar," ujar Agung Surya Wijaya.
Baca Juga
Ia menjelaskan banyak anak muda yang hanya tahu politik itu korupsi, negatifnya kotor, cost politik mahal karena sudah harus mengeluarkan biaya cukup besar dari pendaftaran.
Ia mengungkapkan dalam Pemilu 2019 di DPRD Kabupaten Bogor saja untuk seorang Caleg harus mengeluarkan biaya sebesar satu hingga dua miliar rupiah.
"Kalau untuk masuk DPR minimal biayanya bisa dua digit. Itu yang saya dengar di 2019. Akar mula korupsi itu dari cost politik yang tinggi," jelasnya.
Ia menuturkan banyak generasi muda yang tidak ingin pemerintahan kotor karena kasus korupsi dan ingin pemerintahan yang bersih serta melayani serta mewadahi kreativitas anak muda.
"Data basil survei, calon pemilih muda itu semakin banyak, hampir 60 persen atau mayoritas. Siapa yang bisa mendapatkan suara mereka pasti menang. Partai-partai lain berlomba-lomba ingin mendekati konstituen anak muda dari gaya berbicara, cara berpakaian, dan lainnya," papar Agung Surya Wijaya.
Namun bagi dirinya karena berasal dari satu generasi, maka komunikasi bisa lebih cair dan dengan mudah dipahami.
"Jadi bisa nyambung. Apalagi saya aktivis di kemahasiswaan. Jadi anak-anak muda, mahasiswa banyak yang kritis. Mereka hanya bisa di depan gedung DPR, tapi mereka belum masuk ke dalam sistem," jelas dia.
Untuk mengubah pemerintahan yang korupsi menjadi lebih bersih, ia menekankan anak muda harus terjun langsung masuk ke dalam partai politik untuk membersihkan sistem dari dalam.
"Jadi untuk mengubah sesuatu, kita harus masuk ke dalam sistem. Kalau dibiarkan maka itu hanya dimenangkan oleh mereka yang punya banyak uang. Jadinya kalau begitu anak muda hanya jadi subyek mendapatkan suara saja," kata dia.
Ia juga mengaku akan memperjuangkan apa yang dianggap generasi milenial penting dalam hidupnya. Aspirasi generasi Z dan milenial itu sebenarnya ingin pemerintahan yang bersih dari korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
"Gen Z mereka masih kuliah..Pasti beasiswa, LPDP dipermudah, lapangan kerja. Industri kreatif didukung. Rata-rata anak muda bekerja di industri start up. Kalau Perindo menang, maka UMKM start up ini akan semakin dikembangkan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Partai Perindo berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bernomor urut 16 dalam kertas suara Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2024.
Partai Perindo memiliki nilai dan visi pergerakan merangkul anak-anak muda agar bisa produktif, solutif, modern, bersih berintegritas, peduli dan turun langsung ke masyarakat demi Indonesia maju dan sejahtera.
Partai Perindo dipimpin oleh Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo telah menyatakan dukungannya kepada Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Partai Perindo selama ini dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera.
(maf)