Kepala BKKBN Ungkap Peran Dokter dalam Percepatan Penurunan Stunting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Hasto Wardoyo mengungkapkan peran dokter dalam percepatan penurunan stunting. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Kita apresiasi pada IDI, para dokter ini sudah terlibat dalam intervensi gizi terpadu, serta berjibaku dalam pendampingan keluarga risiko stunting di kabupaten dan kota juga pada audit kasus stunting," kata Hasto di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (22/11/2023).
Hasto sebagai anggota IDI pun menyampaikan kebanggaannya kepada profesi dokter. "Selama ini saya bangga sebagai anggota IDI dan POGI dan konsultan endokrinologi reproduksi, saya tetap menjalankan profesi dokter sehingga saya belum pernah berhenti praktek," tuturnya.
Selama berkecimpung pula dalam dunia politik, menjabat kepala daerah, hingga menjadi Kepala BKKBN, Hasto melihat ketimpangan di banyak organisasi massa, LSM, NGO, politik, dan organisasi lain di luar dokter.
"Saya bersedih karena banyak organisasi profesi yang tidak profesional, tidak pernah bicara tentang kemajuan profesi bagi anggotanya, akan tetapi organisasi tersebut lebih dipakai untuk berpolitik praktis dan berebut kekuasaan," tuturnya.
Namun, dia menilai hal tersebut tidak ada pada IDI. Menurutnya, IDI menjadi organisasi yang baik dan berfungsi menjadi organisasi pembelajar. Kata Hasto, di dalam IDI ada saling terbuka menyampaikan pendapat.
“Bisa melakukan perdebatan substansional dalam ruang lingkup profesinya dan produktif di bidangnya maka IDI memberikan public education terutama untuk peer group nya (dokter) dan masyarakat luas pada umumnya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi menjelaskan, kegiatan Rakernas IDI tersebut bertujuan untuk mengembangkan pembangunan sumber daya manusia di bidang kedokteran medis guna meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia menuju masyarakat sehat dan sejahtera.
"Sebuah proses evaluasi program kerja sekaligus menyempurnakan dan memperbaiki pada periode sisa kepengurusan. Pada Rakernas Kendari ini akan semakin memperkuat pijakan pondasi organisasi dengan strong alignment dan spritual effort," kata Adib.
"Kita apresiasi pada IDI, para dokter ini sudah terlibat dalam intervensi gizi terpadu, serta berjibaku dalam pendampingan keluarga risiko stunting di kabupaten dan kota juga pada audit kasus stunting," kata Hasto di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (22/11/2023).
Hasto sebagai anggota IDI pun menyampaikan kebanggaannya kepada profesi dokter. "Selama ini saya bangga sebagai anggota IDI dan POGI dan konsultan endokrinologi reproduksi, saya tetap menjalankan profesi dokter sehingga saya belum pernah berhenti praktek," tuturnya.
Selama berkecimpung pula dalam dunia politik, menjabat kepala daerah, hingga menjadi Kepala BKKBN, Hasto melihat ketimpangan di banyak organisasi massa, LSM, NGO, politik, dan organisasi lain di luar dokter.
"Saya bersedih karena banyak organisasi profesi yang tidak profesional, tidak pernah bicara tentang kemajuan profesi bagi anggotanya, akan tetapi organisasi tersebut lebih dipakai untuk berpolitik praktis dan berebut kekuasaan," tuturnya.
Namun, dia menilai hal tersebut tidak ada pada IDI. Menurutnya, IDI menjadi organisasi yang baik dan berfungsi menjadi organisasi pembelajar. Kata Hasto, di dalam IDI ada saling terbuka menyampaikan pendapat.
“Bisa melakukan perdebatan substansional dalam ruang lingkup profesinya dan produktif di bidangnya maka IDI memberikan public education terutama untuk peer group nya (dokter) dan masyarakat luas pada umumnya," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi menjelaskan, kegiatan Rakernas IDI tersebut bertujuan untuk mengembangkan pembangunan sumber daya manusia di bidang kedokteran medis guna meningkatkan derajat kesehatan rakyat Indonesia menuju masyarakat sehat dan sejahtera.
"Sebuah proses evaluasi program kerja sekaligus menyempurnakan dan memperbaiki pada periode sisa kepengurusan. Pada Rakernas Kendari ini akan semakin memperkuat pijakan pondasi organisasi dengan strong alignment dan spritual effort," kata Adib.