Kepala BKKBN Minta Kualitas SDM Diperhatikan untuk Cegah Stunting

Rabu, 22 November 2023 - 18:50 WIB
loading...
Kepala BKKBN Minta Kualitas...
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo meminta kualitas sumber daya manusia (SDM) diperhatikan untuk mencegah stunting. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) Hasto Wardoyo meminta kualitas sumber daya manusia (SDM) diperhatikan untuk mencegah stunting. Dia menekankan pentingnya perbaikan sanitasi untuk menurunkan prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Timur.

Hal itu dikatakannya saat menjadi narasumber pada Kegiatan Sharing Session Grand Design Pembangunan Kependudukan Provinsi Kalimantan Timur dan kabupaten/kota se-Kalimantan Timur Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (21/11/2023).

"Stunting dapat diatasi salah satunya dengan memperbaiki sanitasi. Jadi, kalau menurut saya, itu sebetulnya stunting ini sangat bisa diatasi, asalkan ada goodwill-nya. Agak berat mengatasi stunting di Kalimantan Timur itu masalah sanitasi," kata Hasto.





"Memang sanitasi di sana itu, waduh, masih berat, meskipun sudah diberikan solusi bikin sanitasi, mereka masih nyaman buang air besar di sungai. Makanya saya pesan, bagaimana revolusi untuk sanitasi," sambungnya.

Jadi, kata dia, pertama adalah revolusi kebijakan yang dikonvergensikan untuk nutrisi, gizi pada SDM. “Sama dikonvergensikan untuk biaya sekolah," ujar Hasto.

Dirinya menyampaikan, bahwa Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) itu di dalamnya kuantitas penduduk. "Nah sekarang ini kualitas itu menjadi penting saya yakin,” katanya.

Dia mengungkapkan ada lima pilar GDPK yakni pengendalian kuantitas penduduk, peningkatan kualitas penduduk, penataan persebaran dan pengarahan, mobilitas penduduk, pembangunan keluarga berkualitas, penataan data dan informasi kependudukan, serta administrasi kependudukan.

“Sehingga tidak hanya kuantitas saja, tapi kualitas. Jadi model pengentasan stunting di Indonesia, dengan mengejar-mengejar anak stunting itu, hanya di kita ini, Posyandu itu tidak ada di Amerika dan Singapura. Tapi kok sukses stuntingnya? Nah karena dia sudah di hulunya diatasi, itu loh, semua ibu hamil dapat paket, semua balita dapat, bayi dapat paket, dapat susu, dapat itu, tidak perlu posyandu, sudah semua sudah bagus,” imbuhnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)