Menpora Ingin Bonus Demografi Dimanfaatkan dengan Baik Menuju Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo ingin bonus demografi dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya menuju pesta demokrasi 2024. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ingin menjaga atmosfer dan suasana menuju 2024 lebih elegan, lebih edukatif, dan lebih menyenangkan untuk anak muda bangsa.
"Kita tahu tahun depan kita akan dihadapkan dengan pesta demokrasi di tengah bonus demografi. Hal ini, tentu menjadikan anak muda sebagai tokoh utama yang memiliki peran penting di Pemilu 2024 mendatang," kata Dito dalam Kick Off Program dan Diskusi Publik #Muda Memilih, yang mengangkat tema besarnya yakni 'Anak Muda dan Pemilu 2024: Memperjuangkan Masa Depan Indonesia' di Media Center Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Program #Muda Memilih adalah tindak lanjut setelah adanya kesepakatan kerja sama antara Kemenpora dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Pesta demokrasi ini tentu perlu kita sambut dengan terbuka dan bijaksana agar pemuda benar-benar menjadi pemeran utama peran dan suaranya dapat menentukan Indonesia," kata Dito.
"Tujuan utama ingin anak muda jangan sampai meninggalkan momentum 5 menit untuk selamanya. Karena di TPS itu 5 menit dampaknya untuk selamanya," tambahnya.
Lebih lanjut Dito menambahkan, agar pemuda menjadi faktor utama dalam Pemilu 2024 harus terjadi pendidikan politik. Dia mengibaratkan dalam permainan, harus ada power up untuk anak muda.
"Ibarat main game tentu kita perlu memainkan power up untuk sang tokoh utama. Dan power up yang kita lakukan harus kontekstual dengan budaya populer yang sedang digandrungi anak muda," jelasnya.
Lebih lanjut Dito menjelaskan, power up dapat dilakukan dengan pendidikan politik yang dibawa ke berbagai berkegiatan organisasi dan komunitas. Dengan demikian, akan terjadi warna dalam politik di Indonesia.
"Nanti kita bisa lihat politisi yang jago main drum atau seniman yang jadi ahli debat politik. Pemilu adalah ruang bagi generasi muda untuk mendapatkan hak masa depan mereka," jelasnya.
Meski demikian, Dito menyebut selain hak, pemuda juga memiliki kewajiban mengawal kinerja setiap pejabat dan pemerintah untuk tetap melayani masyarakat. "Ini bisa menjadi momentum kita bersama memastikan bahwa bonus demografi adalah berkah yang perlu kita manfaatkan sebesar-besarnya dengan semangat gotong royong," pungkasnya
"Kita tahu tahun depan kita akan dihadapkan dengan pesta demokrasi di tengah bonus demografi. Hal ini, tentu menjadikan anak muda sebagai tokoh utama yang memiliki peran penting di Pemilu 2024 mendatang," kata Dito dalam Kick Off Program dan Diskusi Publik #Muda Memilih, yang mengangkat tema besarnya yakni 'Anak Muda dan Pemilu 2024: Memperjuangkan Masa Depan Indonesia' di Media Center Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Program #Muda Memilih adalah tindak lanjut setelah adanya kesepakatan kerja sama antara Kemenpora dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Pesta demokrasi ini tentu perlu kita sambut dengan terbuka dan bijaksana agar pemuda benar-benar menjadi pemeran utama peran dan suaranya dapat menentukan Indonesia," kata Dito.
"Tujuan utama ingin anak muda jangan sampai meninggalkan momentum 5 menit untuk selamanya. Karena di TPS itu 5 menit dampaknya untuk selamanya," tambahnya.
Lebih lanjut Dito menambahkan, agar pemuda menjadi faktor utama dalam Pemilu 2024 harus terjadi pendidikan politik. Dia mengibaratkan dalam permainan, harus ada power up untuk anak muda.
"Ibarat main game tentu kita perlu memainkan power up untuk sang tokoh utama. Dan power up yang kita lakukan harus kontekstual dengan budaya populer yang sedang digandrungi anak muda," jelasnya.
Lebih lanjut Dito menjelaskan, power up dapat dilakukan dengan pendidikan politik yang dibawa ke berbagai berkegiatan organisasi dan komunitas. Dengan demikian, akan terjadi warna dalam politik di Indonesia.
"Nanti kita bisa lihat politisi yang jago main drum atau seniman yang jadi ahli debat politik. Pemilu adalah ruang bagi generasi muda untuk mendapatkan hak masa depan mereka," jelasnya.
Meski demikian, Dito menyebut selain hak, pemuda juga memiliki kewajiban mengawal kinerja setiap pejabat dan pemerintah untuk tetap melayani masyarakat. "Ini bisa menjadi momentum kita bersama memastikan bahwa bonus demografi adalah berkah yang perlu kita manfaatkan sebesar-besarnya dengan semangat gotong royong," pungkasnya
(rca)