Gunung Dukono Erupsi Pagi Ini, Letusan 1.900 Meter di Atas Puncak
loading...
A
A
A
MALUKU UTARA - Gunung Api Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara kembali mengalami erupsi pagi ini, Rabu (22/11/2023) pukul 07.08 WIT. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan tinggi letusan 1.900 meter diatas puncak.
“Terjadi erupsi G. Dukono pada hari Rabu, 22 November 2023, pukul 07:08 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1900 m di atas puncak (± 2987 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Bambang Sugiono dalam keterangan resminya.
Bambang melaporkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 122.6 detik.
Sementara itu, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung, wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.
Bambang mengatakan mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.
“Maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” imbaunya.
“Terjadi erupsi G. Dukono pada hari Rabu, 22 November 2023, pukul 07:08 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1900 m di atas puncak (± 2987 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Bambang Sugiono dalam keterangan resminya.
Bambang melaporkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 122.6 detik.
Sementara itu, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung, wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.
Bambang mengatakan mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.
“Maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” imbaunya.
(kri)