Ibas: Demokrat Beri Koreksi Agar Negara Tidak Jatuh ke Jurang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan bahwa Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan. Mulai dari pandemi COVID-19, ekonomi, pembangunan, kesejahteraan, penegakan hukum, demokrasi, dan hak-hak sipil.
Kemudian, kata dia, sejumlah regulasi juga tengah dibahas di DPR bersama pemerintah yakni, RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang kini berubah menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan RUU Cipta Kerja (Ciptaker). (Baca juga: MA Sayangkan Hakim Elang Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Tersangka Nurhadi)
“Isu-isu RUU Pemilu serta RUU Pilkada pun akan menjadi menarik untuk dicermati ke depan. Karena itu, rakyat perlu kepastian, kepercayaan dan keyakinan. Rakyat perlu bukti, bukan janji,” ujar Ibas dalam siaran persnya, Jumat (7/9/2020).
Ibas menuturkan Partai Demokrat sudah pernah menjawab tantangan bangsa saat Indonesia dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu, SBY berhasil membawa ekonomi Indonesia meroket, APBN meningkat, utang dan defisit terjaga, pendapatan rakyat naik, termasuk tentang prosentase kemiskinan dan pengangguran yang menurun.
“Saat ini, Demokrat hadir memberikan koreksi, kritik dan solusi supaya negara tidak jatuh ke jurang,” tutur Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini.
Karena itu, putra bungsu SBY ini menegaskan bahwa Fraksi Demokrat selalu menyuarakan kepentingan rakyat melalui bahasa yang gamblang, santun, tetapi juga bernas ketika rapat komisi bersama mitra kerja. Tujuannya agar negara benar-benar hadir di tengah persoalan yang dirasakan langsung oleh rakyat. (Baca juga: Kejar-kejaran Warnai Penangkapan Pencuri Mobil Bank BRI)
“Berikan solusi yang cepat dan tepat. Karena harapan rakyat adalah perjuangan demokrat. FPD akan terus memohon arahan, pandangan dan masukan di era zaman now dan zaman COVID-19 ini dengan cara-cara kreatif dan progresif melalui aneka platform media sosial,” tandasnya.
Kemudian, kata dia, sejumlah regulasi juga tengah dibahas di DPR bersama pemerintah yakni, RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) yang kini berubah menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan RUU Cipta Kerja (Ciptaker). (Baca juga: MA Sayangkan Hakim Elang Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Tersangka Nurhadi)
“Isu-isu RUU Pemilu serta RUU Pilkada pun akan menjadi menarik untuk dicermati ke depan. Karena itu, rakyat perlu kepastian, kepercayaan dan keyakinan. Rakyat perlu bukti, bukan janji,” ujar Ibas dalam siaran persnya, Jumat (7/9/2020).
Ibas menuturkan Partai Demokrat sudah pernah menjawab tantangan bangsa saat Indonesia dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kala itu, SBY berhasil membawa ekonomi Indonesia meroket, APBN meningkat, utang dan defisit terjaga, pendapatan rakyat naik, termasuk tentang prosentase kemiskinan dan pengangguran yang menurun.
“Saat ini, Demokrat hadir memberikan koreksi, kritik dan solusi supaya negara tidak jatuh ke jurang,” tutur Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini.
Karena itu, putra bungsu SBY ini menegaskan bahwa Fraksi Demokrat selalu menyuarakan kepentingan rakyat melalui bahasa yang gamblang, santun, tetapi juga bernas ketika rapat komisi bersama mitra kerja. Tujuannya agar negara benar-benar hadir di tengah persoalan yang dirasakan langsung oleh rakyat. (Baca juga: Kejar-kejaran Warnai Penangkapan Pencuri Mobil Bank BRI)
“Berikan solusi yang cepat dan tepat. Karena harapan rakyat adalah perjuangan demokrat. FPD akan terus memohon arahan, pandangan dan masukan di era zaman now dan zaman COVID-19 ini dengan cara-cara kreatif dan progresif melalui aneka platform media sosial,” tandasnya.
(kri)