Tak Sekadar Berkonsep Hijau, Kota Layak Huni Harus Inklusif

Minggu, 19 November 2023 - 20:57 WIB
loading...
Tak Sekadar Berkonsep Hijau, Kota Layak Huni Harus Inklusif
Salah satu kawasan Kota Deltamas di Cikarang, Jawa Barat yang mengadopsi konsep Smart City dalam rangka menghadirkan kota layak huni. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Tiga tahun pandemi Covid-19 menjadi pengalaman berharga bagi terciptanya sebuah kota layak huni . Penyebaran Covid-19 yang masif diduga salah satunya akibat aktivitas masyarakat yang kurang memenuhi prosedur pencegahan yang sudah ditetapkan pemerintah.

baca juga: Kota Eropa Ini Jadi Kota Paling Layak Huni di Dunia

Pandemi Covid-19 juga menyadarkan pentingnya mengembangkan fasilitas ruang terbuka untuk bersosialisasi Di kota-kota yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, masyarakat bergantung pada ruang publik untuk bersantai, berolahraga, dan berinteraksi dengan orang lain.

Terbatasnya lahan di perkotaan membuat masyarakat kini menaruh harapan kepada kota-kota mandiri baru yang dikembangkan swasta. Alasannya, kota-kota mandiri baru atau yang populer disebut township itu menghadirkan beragam fitur yang sesuai dengan syarat kota layak huni atau livable city.

“Selain fasilitas seperti pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan perkantoran, livable city juga harus memenuhi syarat sustainability atau keberlanjutan dan inklusif,” tegas Pengamat Perkotaan F. Rach Suherman kepada SINDOnews,Sabtu (18/11/2023).

Livable city atau kota layak huni harus inklusif, lantaran sebuah kota harus mengakomodir kebutuhan hidup seluruh lapisan masyarakat. Tak sekadar kelas menengah atas saja, tetapi juga kalangan masyarakat bawah. “Seluruh fasilitas yang tersedia harus bisa diakses oleh seluruh strata masyarakat. Itu salah satu kaidah dalam livable city,” papar Suherman.

Sejumlah kota baru kini banyak dikembangkan. Tak sekadar di pulau Jawa, tetapi di pulau-pulau lainnya. Dia ambil contoh di kawasan Serpong, Tangerang, Banten. Kota mandiri BSD City dinilai menjadi salah satu ikon livable city di Tanah Air.

Di kawasan ini, beragam fasilitas penunjang sebuah kota dengan predikat livable city dikembangkan. Mulai dari fasilitas pendidikan, pusat gaya hidup, tempat ibadah, rekreasi, sarana kesehatan, hingga sarana kesehatan dan perkantoran.

Kawasan ini dikembangkan sejak 1989 silam. Dengan konsep dan perencanaan yang matang, BSD City disebut sebagai salah satu kota mandiri yang sukses dalam menghadirkan kota layak huni.

Di kota mandiri ini, perencanaan kota, perencanaan infrastruktur, dan fasilitas dilakukan sebelum kota itu dikembangkan. Ruang hijau, ruang publik, hunian dengan taman menjadi bagian dari yang tak terpisahkan seluruh pembangunan. Transforma si kawasan yang dikembangkan Sinar Mas Land itu menghasilkan kota yang benar-benar layak huni.

Tak hanya di Serpong, Sinar Mas Land juga melakukan transformasi di Koridor Timur dan Jakarta. Kota Wisata, Cibubur misalnya, bertransformasi dari sekadar kawasan perumahan menjadi kawasan urban yang modern dan inklusif. Kawasan itu dikembangkan sebagai township yang selalu berkembang menjadi kawasan hunian modern, dinamis, serta harmonis menyatu dengan alam.

baca juga: 10 Kota Paling Layak Huni di Indonesia, Solo Ungguli Yogyakarta

Sedangkan Kota Deltamas yang merupakan proyek joint venture antara Sinar Mas Land dan Sojitz Corporation dari Jepang dengan luas area 3.200 hektare mengintegrasikan area hunian, komersial dan kawasan industri GIIC (Greenland International Industrial Center) bertaraf internasional yang dilengkapi dengan pengelolaan air bersih (WTP), pengolahan limbah (WWTP), penggunaan sumber daya listrik green renewable electricity dari PLN, fiber optik dan area hijau.

“Di dalam livable city yang pertama harus tersedia fasilitas fisik. Kemudian pembangunan manusia dengan menghadirkan kawasan aman, nyaman, bersih. Sehingga komunitas bisa berinteraksi. Sehingga sebuah kota yang layak huni harus memiliki soul atau jiwa, tak sekadar berupa fasilitas fisik saja,” tegas Suhreman.

Sinar Mas Land, lanjut dia, melakukan transformasi tak sekadar menghadirkan beragam fasilitas, tetapi membuat sebuah komunitas merasa nyaman dan aman untuk tinggal di kota mandiri yang dikembangkan. “Sinar Mas Land itu tak hanya menyajikan kota yang green dengan kota pintar atau smart tetapi sudah dalam taraf pembangunan komunitas,” katanya.

Kota layak huni yang inklusif harus memberikan ruang bagi semua golongan untuk berinteraksi dan berekspresi. Juga mampu menghadirkan suasana yang toleran bagi setiap komunitas atau masyarakat yang hidup di dalamnya. “Misalnya, mau bangun rumah ibadah dari agama apapun diakomodir. Kebutuhan religius, kebutuhan sosial, kebutuhan ekonomi diakomidir. Sehingga di dalam kota yang mereka kembangkan semuanya terintegrasi,” paparnya.

Harmonisasi kehidupan bermasyarakat, lanjut dia, diakomodir di ruang publik sehingga masyarakat yang hidup di dalam kawasan bisa berekspresi sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya. “Misal yang ingin melukis, disediakan tempatnya. Di BSD City juga ada kawasan olahraga, rekreasi dan lainnya,” ujarnya.

BSD City dan kawasan lainnya yang dikembangkan Sinar Mas Land bisa dikatakan menjadi livable city juga karena mampu menciptakan pusat ekonomi baru. Salah satu contohnya berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan township yang dikembangkan. “UMKM boleh jualan. Dengan bertumbuhnya UMKM maka bank juga akan memberikan pendanaan, sehingga tercipta pusat ekonomi baru,” kata Suherman.

Sinar Mas Land, lanjut dia, dinilai berhasil menciptakan ekosistem kota layak huni dari hulu hingga hilir. “Yang jadi tantangan sekarang yakni bagaimana menciptakan interkoneksi dengan kawasan di luar kota mandiri yang dikembangkan. Juga menghadirkan hunian terjangkau bagi masyarakat,” ujar dia.

Selama ini, kota layak huni berskala township identik dengan kawasan serba mahal, lantaran fitur yang dihadirkan lebih maju dibandingkan kota pada umumnya. “Nah, di sini butuh peran pemerintah. Pemerintah harus hadir. Sehingga kota layak huni tidak hanya untuk orang kaya saja, tetapi seluruh lapisan masyarakat,” urai Suherman.

baca juga: 5 Kota Paling Layak Huni di Dunia 2023, Ada di Negara Mana Saja?

Salah satu yang bisa dilakukan yakni menghadirkan hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD). Sehingga, masayarakat dengan pendapatan menengah kebawah bisa mengakses fasilitas yang dihadirkan oleh pengembang. “Sehingga nantinya seluruh fasilitas yang ada bisa mengakomodir semua masyarakat, multi kultural, tak hanya orang-orang kaya saja,” kata dia.

Didukung Konsep Kota Pintar

Bertumbuhnya jumlah penduduk menjadi permasalahan serius di kota-kota besar. Salah satunya, terkait dengan keterbatasan lahan untuk membangun kawasan. Mencari alternatif lokasi hunian pun menjadi permasalahan tersendiri.

Saat pembangunan mulai bergeser ke wilayah yang relatif menjauh dari pusat kota, konsekuensinya adalah berbagai fasilitas pendukung harus disiapkan, bahkan memberikan nilai tambah bagi penghuninya. Pembangunan kota baru atau townshop dengan konsep smart city dinilai memberikan solusi bagi persoalan tersebut. Smart city juga dinilai sebagai solusi untuk menghadirkan kota layak huni.

Hal ini lantaran konsep smart city tak sekadar mengembangkan kawasan urban dengan menciptakan berbagai kemudahan bagi penghuninya, tetapi sekaligus menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup. Kawasan yang dibangun dengan konsep smart city juga memiliki keunggulan ditunjang dengan infrastruktur berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mumpuni. Yang menjadi kebutuhan mutlak bagi masyarakat di era digital ini.

Untuk menghadirkan liveable city atau kota layak huni, konsep smart city yang dikembangkan Sinar Mas Land sudah menyamai konsep yang diadopsi negara-negara besar di dunia. Seperti Amerika Serikat (AS), Singapura, Spanyol, hingga Norwegia.

baca juga: Jokowi Ingin Setiap Warga Menempati Rumah Layak Huni

BSD City yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land misalnya, merupakan pionir smart city di Indonesia, yang telah menerapkan Integrated Smart Digital City pada pembangunan infrastruktur dan fasilitas digital untuk mendukung berbagai aktivitas warganya. Sinar Mas Land juga sukses membangun Digital Hub dan One Smart Services, di kawasan BSD City yang tak hanya bermanfaat bagi warga masyarakat, namun Pemerintah Kota setempat.

Inklusi digital yang dihadirkan meningkatkan akses terhadap informasi dan layanan. Group CEO Sinar Mas Land, Michael Widjaja mengatakan, pihaknya telah membuat standar baru untuk pengembangan kota pintar di Indonesia melalui proyek BSD City. Pemerintah pun menjadikannya sebagai percontohan untuk pembangunan IKN Nusantara. Teknologi informasi dikembangkan di proyek township lainnya yang tersebar di Jabodetabek, Batam, Surabaya hingga Balikpapan yang lokasinya berdekatan dengan Ibu Kota Negara, Nusantara.

Dalam menghadirkan kota layak huni, pengembangan township lainnya juga selaras dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance). Langkah ini merupakan bentuk komitmen dalam mewujudkan kota pintar yang berkelanjutan di Indonesia. Untuk mengakselerasi kota layak huni di seluruh township yang dikembangkan, Sinar Mas Land melakukan kolaborasi dengan banyak pihak. Seperti Samsung untuk program digitalisasi kawasan.

Sedangkan untuk mobilitas, Mitbana, perusahaan konsorsium antara Mitsubishi Corporation dan Surbana Jurong, menjad mitra strategis dalam menghadirkan solusi smart mobility transportasi. Solusi transportasi itu ditujukan untuk memperbaiki aksesibilitas ke fasilitas umum, meningkatkan jumlah penumpang angkutan umum, serta meningkatkan konektivitas ke pusat kota Jakarta, dan mengurangi jejak karbon di BSD City.

Solusi mobilitas itu diklaim akan menguntungkan para komuter yang menggunakan layanan bus dan kereta api yang telah terintegrasi dengan Kawasan Intermoda BSD City. Solusi smart mobility itu terintegrasi dengan aplikasi ponsel Onesmile yang sudah dikembangkan untuk masyarakat, Solusi mobilitas pintar ini juga akan disinkronisasi dengan waktu layanan kereta api komuter yang sudah terjadwal sehingga para penumpang dapat merencanakan perjalanan mereka secara lebih baik, dan membantu mengurangi kemacetan ke dan dari pusat kota Jakarta.

Praktisi Kawasan Hunian yang juga CEO & Founder Urban Ace Ronny Wuisan menilai, kesuksesan Sinar Mas Land menghadirkan konsep kota layak huni lantara pengembang ini merencanakan menciptakan sebuah kota baru sejak berpuluh tahun silam.

“Kebutuhan penunjang kehidupan dari mulai lahir sudah disiapkan jauh hari. Misal, rumah sakit, sekolah, universitas, mal, pusat gaya hidup dan fasilitas lainnya semua ada dan lengkap,” katanya. Pengembang ini, lanjut dia, menghadirkan seluruh fasilitas yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat.

Kota mandiri yang dihadirkan tak hanya berkonsep masa depan, tetapi sudah menjalankan konsep-konsep kota layak huni masa depan. “Yang ada sekarang ini, yang dikembangkan, itulah fitur masa depan,” ungkap Ronny.

Menurutnya, tak banyak pengembang yang bisa menghadirkan kota layak huni di Indonesia. “Hanya segelintir saja, salah satunya Sinar Mas Land ini,” tuturnya.

baca juga: Anies Ajak Pemimpin Kota Jadikan Jakarta Kota Layak Huni dan Berkelanjutan

Pengembangan kota mandiri, memerlukan satu syarat mutlak, yakni kawasan yang luas. “Kalau enggak punya kawasan besar, tidak bisa mengembangkan kota mandiri yang layak huni,” tukasnya. BSD City dinilai sebagai kota mandiri layak huni yang tak bisa di duplikasi oleh kawasan lain.

BSD City, lanjut dia, berhasil menjadi kota mandiri yang mendukung siklus hidup penghuni kawasan, “Untuk menjadi sebuah kota yang layak huni, harus bisa memenuhi dan mengakomodir siklus hidup manusia. Mulai dari lahir, sekolah, bekerja, hingga tutup usia. Konsep itu yang sekarang disodorkan Sinar Mas Land di Indonesia. Kebutuhan dasar manusia bisa dipenuhi semua di kota mandiri itu,” katanya.

Ronny menuturkan, kota layak huni membutuhkan sarana dan prasana yang lebih maju. Tak hanya itu, inklusifitas sebuah kota mandiri dijawab dengan menghadirkan sarana dan prasarana yang tak hanya untuk masyarakat kelas atas tetapi dari semua strata. “Harmonisasi kehidupan bermasyarakat diadopsi Sinar Mas Land dalam pengembangan kota mandirinya,” katanya.

Namun demikian, Ronny memiliki catatan, yakni perlunya mernghadirkan hunian dengan harga yang terjangkau. Sehingga akan menciptakan sebuah komunitas yang harmonis. “Tantangan terbesar pengembangan kota mandiri yang layak huni adalah membuat masyarakat mau pindah ke sana. Sehingga tak sekadar menyodorkan produk dan fitur, tetapi juga keterjangkauan masyarakat untuk memilih tinggal di sana. Itu yang sekarang tren di China, Vietnam, dan Malaysia,” tuturnya.

baca juga: Ilmuwan Temukan 2 Planet Mirip Bumi yang Layak Huni

Dengan adanya hunian yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, maka kota mandiri menjadi cepat bertransformasi menjadi kota layak huni. “Membangun, menjual itu gampang. Tetapi bagaiman membuat orang mau berpindah itu tantangan. Jangan sampai pembelinya hanya investor. Karena kota itu akan menjadi kota mati, hanya untuk ditinggali tanpa dihuni,” paparnya.

Karenanya, dalam pengembangan kota mandiri baru, agar cepat menjadi kota layak huni, Ronny menyarankan adanya keterjangkauan bagi masyarakat kelas menengah bawah untuk bisa hidup di kawasan kota mandiri itu. “Sehingga kehidupannya menjadi dinamis,” katanya.

Sebuah kota layak huni dan berkelanjutan, tak sekadar memiliki banyak fitur modern. Namun lebih dari itu, yakni menghadirkan kondisi kehidupan yang layak bagi seluruh penduduk kota, wilayah, dan komunitas, termasuk kesejahteraan fisik, sosial, dan mental. Konsep tersebut berkaitan dengan optimalisasi kinerja dan keutuhan kehidupan manusia. Konsep itulah yang kini terus diadopsi oleh Sinar Mas Land di Indonesia. Tak sekadar menghadirkan kawasan modern, tetapi juga hamonis, toleran, dan inklusif.
(hdr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2065 seconds (0.1#10.140)