Laksamana Yudo Margono Tunjuk Brigjen TNI Suhardi Jadi Dankoopssus TNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kembali melakukan mutasi besar-besaran sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI. Dalam kebijakan mutasi terbarunya, Laksamana Yudo Margono menunjuk Brigjen TNI Suhardi sebagai Komandan Komando Operasi Khusus (Dankoopssus) TNI.
Penunjukan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1324/XI/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Mutasi yang ditetapkan Panglima TNI pada Jumat, 17 November 2023 mencatat total 60 Perwira Tinggi (Pati) TNI dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) masuk dalam daftar mutasi.
Dalaml SK tersebut Brigjen TNI Suhardi menggantikan Mayjen TNI Joko Purwo Putranto yang dimutasi menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Wassus dan LH Panglima TNI. “Brigjen TNI Suhardi jabatan lama Dir D Bais TNI, jabatan baru Dankoopssus TNI,” bunyi keterangan tertulis dikutip SINDOnews, Minggu (19/11/2023).
Perlu diketahui, Koopssus TNI merupakan pasukan elite gabungan dari pasukan khusus tiga matra yakni, Kopassus TNI AD, kemudian Denjaka TNI AL, dan Kopasgat TNI AU.
Koopssus TNI resmi dibentuk pada 30 Juli 2019 era Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Pembentukan satuan elite gabungan tiga matra ini didasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia yang diteken Presiden Joko Widodo pada 3 Juli 2019.
Berdasarkan Perpres 42 Tahun 2019, Koopssus TNI dipimpin oleh Komandan Koopssus TNI. Dankoopssus TNI berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.
Dalam menjalankan tugasnya, Dankoopssus TNI dibantu oleh Wakil Komandan Koopssus (Wadankoopssus) TNI. Dankoopssus TNI dijabat oleh perwira tinggi bintang 2, sementara Wadankoopssus TNI dijabat oleh perwira tinggi bintang 1.
Koopssus TNI beranggotakan 500 prajurit. Terdiri dari satu kompi pasukan penindak sebanyak 100 personel dan 400 personel pendukung gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Satuan yang bermarkas di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur ini sewaktu-waktu dapat digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden.
Operasi khusus yang dilakukan Koopssus TNI mencakup operasi di dalam maupun luar negeri yang berkaitan dengan penanggulangan terorisme, kasus teror yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan Indonesia. Koopssus bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme sebagai penangkal, penindak, dan pemulih terorisme di dalam dan luar negeri.
Sebanyak 80% kegiatan Koopssus adalah intelijen (surveillance) alias observasi jarak dekat, sementara 20% lainnya adalah penindakan. Orang-orang yang terpilih ke dalam Koopssus merupakan prajurit yang memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi.
Ciri khas Koopssus TNI adalah Baret Merah dengan lambang tiga anak panah dan garis busur yang berada dalam bentuk segi lima. Lambang itu memiliki dasar berwarna hitam. Selama dibentuk, Koopssus telah berhasil menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso dan Ali Kalora di Sulawesi.
Penunjukan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1324/XI/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Mutasi yang ditetapkan Panglima TNI pada Jumat, 17 November 2023 mencatat total 60 Perwira Tinggi (Pati) TNI dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) masuk dalam daftar mutasi.
Dalaml SK tersebut Brigjen TNI Suhardi menggantikan Mayjen TNI Joko Purwo Putranto yang dimutasi menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Wassus dan LH Panglima TNI. “Brigjen TNI Suhardi jabatan lama Dir D Bais TNI, jabatan baru Dankoopssus TNI,” bunyi keterangan tertulis dikutip SINDOnews, Minggu (19/11/2023).
Perlu diketahui, Koopssus TNI merupakan pasukan elite gabungan dari pasukan khusus tiga matra yakni, Kopassus TNI AD, kemudian Denjaka TNI AL, dan Kopasgat TNI AU.
Koopssus TNI resmi dibentuk pada 30 Juli 2019 era Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Pembentukan satuan elite gabungan tiga matra ini didasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia yang diteken Presiden Joko Widodo pada 3 Juli 2019.
Berdasarkan Perpres 42 Tahun 2019, Koopssus TNI dipimpin oleh Komandan Koopssus TNI. Dankoopssus TNI berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.
Dalam menjalankan tugasnya, Dankoopssus TNI dibantu oleh Wakil Komandan Koopssus (Wadankoopssus) TNI. Dankoopssus TNI dijabat oleh perwira tinggi bintang 2, sementara Wadankoopssus TNI dijabat oleh perwira tinggi bintang 1.
Koopssus TNI beranggotakan 500 prajurit. Terdiri dari satu kompi pasukan penindak sebanyak 100 personel dan 400 personel pendukung gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Satuan yang bermarkas di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur ini sewaktu-waktu dapat digunakan oleh Panglima TNI atas perintah Presiden.
Operasi khusus yang dilakukan Koopssus TNI mencakup operasi di dalam maupun luar negeri yang berkaitan dengan penanggulangan terorisme, kasus teror yang mengancam ideologi, kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan Indonesia. Koopssus bertugas menanggulangi aksi-aksi terorisme sebagai penangkal, penindak, dan pemulih terorisme di dalam dan luar negeri.
Sebanyak 80% kegiatan Koopssus adalah intelijen (surveillance) alias observasi jarak dekat, sementara 20% lainnya adalah penindakan. Orang-orang yang terpilih ke dalam Koopssus merupakan prajurit yang memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun luar negeri yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi.
Ciri khas Koopssus TNI adalah Baret Merah dengan lambang tiga anak panah dan garis busur yang berada dalam bentuk segi lima. Lambang itu memiliki dasar berwarna hitam. Selama dibentuk, Koopssus telah berhasil menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso dan Ali Kalora di Sulawesi.
(cip)