Jaga Kesehatan Hingga Usia Senja, Kamsiati Percaya Program JKN
loading...
A
A
A
BEKASI - Memasuki satu dekade pasca beralih dari PT Askes, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini mulai banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Terlebih bagi peserta yang telah terdaftar sejak masa PT Askes tentu sudah tidak asing dengan program penjaminan kesehatan milik pemerintah tersebut.
Kamsiati adalah salah satu Peserta Program JKN yang terdaftar sebagai janda pensiunan TNI. Pada usianya yang semakin bertambah, tampak kerutan-kerutan diwajah serta berbagai keluhan kondisi tubuhnya semakin banyak. Namun, hal itu tidak menjadikannya patah semangat, ia tetap dengan rutin memeriksakan kesehatannya.
“Saya sudah terdaftar sejak zamannya PT Askes atau sebelum bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, jadi sejak dahulu sudah tidak bingung ketika saya atau almarhum suami bahkan hingga anak-anak sakit. Dahulu, almarhum suami saya sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto lama sekali dan semuanya ditanggung. Oleh karena itu, saya sangat bersyukur sekali sudah terdaftar ke dalam Program JKN dan masih aktif karena sudah dipotong langsung dari uang pensiunan yang setiap bulan saya dapat,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa sangat mengapresiasi rujukan berjenjang yang dijalankan dalam Program JKN. Menurutnya, ada beberapa penyakit yang memang bisa disembuhkan di klinik saja, tidak perlu penanganan rumah sakit. Hal ini juga memudahkan pasien sehingga tidak perlu meluangkan waktu dan tenaga lebih untuk pergi ke rumah sakit.
Ia juga menyebutkan kondisinya saat ini sudah pulih setelah beberapa waktu lalu menderita flu, sudah hampir seminggu belum mereda yang laluberobat ke klinik. Menurutnya, rujukan rumah sakit itu sangat baik sekali dibuatkan metode berjenjang, karena terdapat beberapa penyakit ringan seperti misalnya sakit flu itu rasanya tidak perlu sampai berobat ke rumah sakit.
"Bagus seperti sekarang yaitu berjenjang, memudahkan pasien juga tidak perlu harus kerumah sakit. Saya sudah sangat cocok di klinik tempat saya terdaftar, perawatnya dan dokternya ramah, serta sabar sekali menghadapi nenek-nenek seperti saya. Tetapi saya juga sempat beberapa kali masuk rawat inap di rumah sakit, melalui IGD dan juga berobat kontrol ke rumah sakit semuanya tidak mengeluarkan biaya dan dijamin,” ujarnya.
Mengingatusianya yang kini telah renta, Kamsiati tidak lupa untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan juga diiringi dengan olahraga ringan yang bisa dilakukan setiap hari. Ia juga mengingatkan kepada anak-anak muda untuk mengurangi makanan tidak sehat dan rajin berolahraga.
Kamsiati menceritakan bahwa memasuki usianya yang sudah 80 tahun, ia belum pernah sakit berat seumur hidupnya. Menurutnya, kesehatan yang bertahan lama tidak bisa dilakukan saat tua saja, namun sudah dibangun sejak muda dan konsisten, hal itulah yang menjadi nasehat kepada anak-anak dan cucu-cucunya.
“Kalau saya sejak muda memang tidak pernah makan sembarangan, apalagi zaman dahulu pilihan makannya masih sedikit. Oleh sebab itu, saya terbiasa masak sendiri, anak dan cucu saya juga selalu saya beri nasehat untuk makan makanan bergizi dan tidak lupa untuk rutin olahraga ringan setiap hari. Alhamdulillah, saya sudah lebih dari 80 tahun tetapi belum pernah sakit yang parah atau dirawat lama, ya mungkin karena menjalankan pola makan dan olahraga seperti itu. Menurut saya, kesehatan yang dimiliki saat usia seperti saya tidak bisa dilakukan saat sudah tua saja, namun sudah harus dikerjakan sejak muda dan konsisten, jadi tubuh kita terbiasa terawat untuk sehat,” tuturnya.
Kamsiati adalah salah satu Peserta Program JKN yang terdaftar sebagai janda pensiunan TNI. Pada usianya yang semakin bertambah, tampak kerutan-kerutan diwajah serta berbagai keluhan kondisi tubuhnya semakin banyak. Namun, hal itu tidak menjadikannya patah semangat, ia tetap dengan rutin memeriksakan kesehatannya.
“Saya sudah terdaftar sejak zamannya PT Askes atau sebelum bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, jadi sejak dahulu sudah tidak bingung ketika saya atau almarhum suami bahkan hingga anak-anak sakit. Dahulu, almarhum suami saya sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto lama sekali dan semuanya ditanggung. Oleh karena itu, saya sangat bersyukur sekali sudah terdaftar ke dalam Program JKN dan masih aktif karena sudah dipotong langsung dari uang pensiunan yang setiap bulan saya dapat,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa sangat mengapresiasi rujukan berjenjang yang dijalankan dalam Program JKN. Menurutnya, ada beberapa penyakit yang memang bisa disembuhkan di klinik saja, tidak perlu penanganan rumah sakit. Hal ini juga memudahkan pasien sehingga tidak perlu meluangkan waktu dan tenaga lebih untuk pergi ke rumah sakit.
Ia juga menyebutkan kondisinya saat ini sudah pulih setelah beberapa waktu lalu menderita flu, sudah hampir seminggu belum mereda yang laluberobat ke klinik. Menurutnya, rujukan rumah sakit itu sangat baik sekali dibuatkan metode berjenjang, karena terdapat beberapa penyakit ringan seperti misalnya sakit flu itu rasanya tidak perlu sampai berobat ke rumah sakit.
"Bagus seperti sekarang yaitu berjenjang, memudahkan pasien juga tidak perlu harus kerumah sakit. Saya sudah sangat cocok di klinik tempat saya terdaftar, perawatnya dan dokternya ramah, serta sabar sekali menghadapi nenek-nenek seperti saya. Tetapi saya juga sempat beberapa kali masuk rawat inap di rumah sakit, melalui IGD dan juga berobat kontrol ke rumah sakit semuanya tidak mengeluarkan biaya dan dijamin,” ujarnya.
Mengingatusianya yang kini telah renta, Kamsiati tidak lupa untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan juga diiringi dengan olahraga ringan yang bisa dilakukan setiap hari. Ia juga mengingatkan kepada anak-anak muda untuk mengurangi makanan tidak sehat dan rajin berolahraga.
Kamsiati menceritakan bahwa memasuki usianya yang sudah 80 tahun, ia belum pernah sakit berat seumur hidupnya. Menurutnya, kesehatan yang bertahan lama tidak bisa dilakukan saat tua saja, namun sudah dibangun sejak muda dan konsisten, hal itulah yang menjadi nasehat kepada anak-anak dan cucu-cucunya.
“Kalau saya sejak muda memang tidak pernah makan sembarangan, apalagi zaman dahulu pilihan makannya masih sedikit. Oleh sebab itu, saya terbiasa masak sendiri, anak dan cucu saya juga selalu saya beri nasehat untuk makan makanan bergizi dan tidak lupa untuk rutin olahraga ringan setiap hari. Alhamdulillah, saya sudah lebih dari 80 tahun tetapi belum pernah sakit yang parah atau dirawat lama, ya mungkin karena menjalankan pola makan dan olahraga seperti itu. Menurut saya, kesehatan yang dimiliki saat usia seperti saya tidak bisa dilakukan saat sudah tua saja, namun sudah harus dikerjakan sejak muda dan konsisten, jadi tubuh kita terbiasa terawat untuk sehat,” tuturnya.
(dsa)