Spesifikasi Pesawat Tempur Super Tucano TNI AU yang Jatuh di Pasuruan

Kamis, 16 November 2023 - 14:22 WIB
loading...
Spesifikasi Pesawat Tempur Super Tucano TNI AU yang Jatuh di Pasuruan
Pesawat tempur ringan Super Tucano milik TNI AU jatuh di daerah Pasuruan, Jawa Timur. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dua pesawat tempur Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di daerah Pasuruan, Jawa Timur. Hingga kini belum diketahui penyebab utama jatuhnya dua pesawat jenis TT-3109 dan TT-3103 tersebut.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat dikonfirmasi membenarkan jatuhnya dua pesawat tempur jenis Tucano milik TNI AU dan saat ini masih dilakukan investigasi. "Betul (ada dua pesawat jatuh)," kata Fadjar, Kamis (16/11/2023).

Dikutip dari website resmi milik TNI AU disebutkan, Indonesia memiliki 16 pesawat tempur EMB-314 Super Tucano. Pesawat tersebut dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu dan di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang, Jawa Timur.



Pesawat tempur tersebut bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua. EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan Counter Insurgency atau pesawat antiperang gerilya.

Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak. EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX kursi tunggal dan AT-29B kursi ganda. Pesawat Super Tucano yang digunakan TNI AU memiliki kursi ganda.



”EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992,” bunyi keterangan tertulis dikutip SINDOnews.

Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt dan Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah. Dari parameter gravitasi, Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.

Pesawat Super Tucano dibekali sistem perlindungan proteksi untuk awak kabin. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero. Sistem buka tutup kanopi dapat diaktifkan secara elektrik. Soal kekuatan kaca kokpit, mampu menahan benturan burung pada kecepatan 300 knot.

Elemen perlindungan lebih ada ruang kokpit memang wajar untuk pesawat dengan misi antigerilya. Pasalnya, pesawat dengan ketinggian terbang rendah dan kecepatan terbatas, kerap bodi pesawat harus siap dalam menerima peluru yang ditembakkan musuh dari darat.

Sebagai pesawat tempur antigerilya, pesawat ini dilengkapi sistem senjata internal. Elemen organiknya adalah dua buah Senapan Mesin Berat (SMB) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.

Sedangkan dari sisi eksternal, EMB-314 Super Tucano mempunyai lima cantelan yang diposisikan pada sisi sayap kiri dan kanan (masing-masing dua cantelan) dengan maksimum 250Kg.

Sedangkan cantenal utama terletak di bawah badan pesawat dengan kapasitas angkuta maksimum 350Kg. Alhasil total maksimum senjata yang bisa dibawa mencapai 1.550Kg.

Koleksi senjata yang bisa dibawa seperti bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick. Untuk menghadapi duel di udara, pesawat ini juga dapat membawa rudal antipesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.

Pesawat ini juga dilengkali sistem pertahanan diri yang terdiri dari Radar Warning Receiver (RWR), Missile Approach Warning System (MAWS), dan chaff/ flare dispenser. Super Tucano juga dibekali sistem Forward Looking Infrared (FLIR).

Mengadopsi tipe StarSAFIRE III yang ditempatkan di bawah bodi pesawat. Dengan FLIR memungkinkan awak membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi. Sistem ini juga memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari, serta sanggup menghadapi segala kondisi cuaca.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3034 seconds (0.1#10.140)