2 Pangdam Seangkatan Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Peraih Adhi Makayasa dan Penakluk Everest

Kamis, 16 November 2023 - 04:30 WIB
loading...
2 Pangdam Seangkatan Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Peraih Adhi Makayasa dan Penakluk Everest
Profil 2 Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) seangkatan dengan Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjen) TNI Maruli Simanjuntak menarik untuk diketahui. Foto/ANTARA
A A A
JAKARTA - Profil 2 Panglima Komando Daerah Militer ( Pangdam ) seangkatan dengan Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjen) TNI Maruli Simanjuntak menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah peraih Adhi Makayasa, sedangkan seorang lainnya merupakan penakluk Gunung Everest.

Adhi Makayasa adalah penghargaan kepada lulusan terbaik TNI-Polri. Diketahui, Maruli yang kini menjabat Pangkostrad atau Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992.

Dari sederet Pangdam di Indonesia, terdapat dua orang teman seangkatan Maruli, menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu. Pangkat dua Pangdam lulusan Akmil 1992 itu Mayor Jenderal (Mayjen) atau bintang 2, di bawah satu tingkat dari Maruli.



Berikut 2 Pangdam teman seangkatan Maruli Simanjuntak:

1. Mayjen TNI Erwin Djatniko

2 Pangdam Seangkatan Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Peraih Adhi Makayasa dan Penakluk Everest

Foto/Dok Kodam Siliwangi

Jenderal Bintang 2 TNI Angkatan Darat (AD) ini menjabat Pangdam III/Siliwangi. Pria kelahiran 6 Juni 1969, Cimahi, Jawa Barat ini peraih Adhi Makayasa Akmil 1992.

Komando Daerah Militer III Siliwangi merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Banten dan Jawa Barat.

Dikutip dari laman resmi Puspomad, Erwin dilahirkan dari keluarga sederhana di Cimahi. Ayahnya almarhum Saiman adalah pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan ibunya almarhumah Sunarmi merupakan pensiunan Kepala Sekolah Dasar (SD) di Kota Cimahi. Erwin adalah anak ke-6 dari 10 bersaudara.

Erwin lulus SMA pada 1987 dan mendaftar menjadi taruna Akmil hingga tiga kali, yakni 1987, 1988, dan 1989. Setelah gagal pada 1987 dan 1988, Erwin berhasil diterima menjadi taruna Akmil pada 1989.

Setelah lulus Akmil 1992 dan mendapatkan anugerah lulusan terbaik Adhi Makayasa, Erwin memulai karier militernya sebagai Danton, Pasi, dan Danki di Yonkav 3/Serbu. Selanjutnya usai mengikuti Selapakav (saat ini Diklapa II), Erwin beralih tugas di Pusdiklav.

Setelah Seskoad, dia ditugaskan di Pusenkav, selanjutnya mendapat amanah sebagai Danyonkav 3/Tank dan Dandim 0821/Lumajang Kodam V/Brawijaya. Kemudian, pindah ke Srenad Mabesad sebagai Pabandya Jemen Spadan I/Renstrajemen, kemudian ditugaskan ke Kodam XII/Tanjungpura sebagai Asrendam.

Setelah Sesko TNI, dia ditugaskan sebagai Dirbinsen Pusenkav, selanjutnya menjabat sebagai Paban I/Ren Spersad dan kemudian mendapat amanah sebagai Danrem 043/Gatam Kodam II/Sriwijaya yang terletak di Provinsi Lampung.

Selanjutnya menjadi Pamen Denma Mabesad dalam rangka mengikuti pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan sejak 31 Maret 2020 menjadi Waasrena Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Bidang Perencanaan.

Lalu, menjabat Irdam IX/Udayana pada 2021-2022, dan Wagub Akmil periode 2022 hingga 2023. Kariernya terus meningkat.

Dia diberi amanah sebagai Gubernur Akmil. Setelah itu, dia dirotasi menjadi Pangdam III/Siliwangi hingga saat ini. Erwin menjabat Pangdam III/Siliwangi menggantikan Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo.

Adapun pergantian itu tercantum dalam Skep Jabatan Nomor 779/VII/2023 yang ditandatangani Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada 17 Juli 2023. Erwin menikah dengan Dwi Sekarsiwi AT dan dikaruniai dua orang anak, Farah Edwina Putri dan Safira Edwina Putri.

2. Mayjen TNI Iwan Setiawan

2 Pangdam Seangkatan Letjen TNI Maruli Simanjuntak, Peraih Adhi Makayasa dan Penakluk Everest

Foto/Dok TNI AD

Jenderal Bintang 2 TNI AD satu ini juga lulusan Akmil 1992. Dia menjabat Pangdam XII/Tanjungpura.

Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura (Kodam XII/TPR) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Markas kodam berada di Kubu Raya, Kalbar.

Jenderal Kopassus penakluk Gunung Everest itu menggantikan seniornya, Mayjen TNI Sulaiman Agusto. Iwan sebelumnya menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Iwan Setiawan berpengalaman di kecabangan infanteri Kopassus. Meski awal kariernya menjadi perwira pertama (pama) Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), namun sebagian besar kariernya berada di pasukan elite Korps Baret Merah tersebut.

Jabatan komandan grup hingga komandan batalyon pernah melekat di pundaknya. Sebelum menjadi orang nomor satu di Kopassus, jabatan tertingginya di pasukan bermoto ‘Berani, Benar, Berhasil’ itu yakni komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Khusus (Pusdikpassus) di Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Di Kopassus pula Iwan mengukir catatan sejarah nan monumental. Mantan Danrem 052/Wijayakrama itu menjadi perwira pertama Kopassus yang menaklukkan Gunung Everest.

Bersama Sertu Misirin dan Pratu Asmujiono, Lettu Iwan menancapkan Bendera Merah Putih di atap dunia (8.849 m) pada 1997. Ekspedisi pendakian Gunung Everest digagas Danjen Kopassus kala itu Mayjen TNI Prabowo Subianto.

Misi mahaberat itu dilaksanakan untuk menandai peringatan HUT ke-45 Kopassus sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan RI.

Iwan menggambarkan ekspedisi itu antara hidup dan mati. Di camp 4, mereka kehabisan logistik. Alhasil selama tiga hari dia tidak makan. Berada di ketinggian dengan suhu dingin mematikan, mereka tetap bertekad untuk terus menuju puncak.

“Saya, bertiga (dengan) Asmujiono dan Misirin sudah berikrar lebih baik pulang nama dari pada gagal dalam tugas. Akhirnya 15.10 sampai di puncak, 10 menit foto-foto kita turun,” kenangnya, dalam sebuah podcast.

Berhubung terlambat menjejak puncak Himalaya, Iwan mengaku kemalaman di ketinggian 8.500 meter tanpa oksigen, sleeping bag, dan matras. Kondisi ini semakin diperparah dengan terputusnya komunikasi.

Namun, keajiban dan peristiwa aneh dialami oleh ketiga pendaki dari Kopassus tersebut. “Besoknya kita seperti ada yang membangunkan, cuaca cerah, semuanya putih, kita turun ke bawah semuanya kaget ternyata kita masih hidup,” tutur mantan Danrem 173/Praja Vira Braja itu.

Kini dengan tugas barunya sebagai Pangdam Tanjungpura, Iwan sementara menanggalkan Baret Merah kebesarannya sebagai pemimpin komando teritorial TNI, alumnus SMAN 1 Margahayu, Bandung, Jawa Barat itu resmi mengenakan baret hijau.

Untuk diketahui, baret ini digunakan di lingkungan Markas Besar TNI AD, Markas Kodam, serta satuan teritorial seperti Kodim dan Koramil. Baret ini berwarna hijau terang dengan lambang Kartika Eka Paksi berupa burung Garuda dengan perisai Merah Putih dan satu bintang di atasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1259 seconds (0.1#10.140)