5 Poin Pidato Ganjar Pranowo di KPU, Singgung Drakor dan KKN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD mendapatkan nomor urut 3 dalam pengundian yang dilakukan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (14/11/2023) malam. Seusai pengundian, Ganjar diberi kesempatan untuk memberikan pidato selama beberapa menit.
Ada lima poin penting dari pidato yang disampaikan oleh Ganjar di depan dua pasangan lain, para ketua partai politik pendukung, komisioner KPU, dan juga para simpatisan yang hadir itu. Berikut lima poin tersebut:
Dalam pidatonya, Ganjar fokus pada tema persatuan Indonesia. Ia juga menyoroti bahwa Pemilihan Presiden 2024 adalah suatu masa depan bagi Indonesia yang perlu dijaga bersama-sama.
Ganjar menyatakan kebahagiaannya karena suasana di Kantor KPU yang penuh semangat dan keceriaan selama pelaksanaan pemilihan umum.
"Kami senang, suasana riang-gembira ini ditunjukkan di depan publik. Kami ingin itu juga ada dalam hati kita masing-masing. Saya sangat menghormati situasi ini. Itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan," ujar Ganjar.
Ganjar melanjutkan pidatonya dengan menyatakan bahwa pada malam tersebut seharusnya masyarakat sedang memulai merayakan demokrasi melalui pemilihan umum. Namun, ia menambahkan bahwa ada penayangan drama korea (drakor) yang sangat menarik.
"Tapi dalam beberapa hari terakhir, kita sedang disuguhkan dengan menonton drakor yang sangat menarik perhatian publik," ucap Ganjar, diikuti dengan tepuk tangan dari pendukungnya
Pidato Ganjar ini disambut dengan sorak-sorai dari para pendukungnya. Ganjar kemudian mengajak pendukungnya untuk tetap tenang.
"Para pendukung Ganjar-Mahfud, saya harap tetap tenang, saya menghargai yang lain," ujar Ganjar.
"Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” tambahnya.
Mengamati situasi belakangan ini, Ganjar menyatakan bahwa pihaknya benar-benar mencermati perasaan kegelisahan yang muncul di kalangan masyarakat.
"Kita melihat bahwa semua orang sedang mengungkapkan kegelisahan mereka. Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaganya. Meskipun demokrasi saat ini sedang menghadapi tantangan," ujar Ganjar.
Ada lima poin penting dari pidato yang disampaikan oleh Ganjar di depan dua pasangan lain, para ketua partai politik pendukung, komisioner KPU, dan juga para simpatisan yang hadir itu. Berikut lima poin tersebut:
1. Dapatkan Nomor Urut 3
"Jadi kita mendapatkan nomor tiga, itu sesuai dengan sila ketiga, Persatuan Indonesia," kata Ganjar mengawali pidatonya, yang disambut teriakan para pendukungnya.Dalam pidatonya, Ganjar fokus pada tema persatuan Indonesia. Ia juga menyoroti bahwa Pemilihan Presiden 2024 adalah suatu masa depan bagi Indonesia yang perlu dijaga bersama-sama.
2. Suasana Riang Gembira
Ganjar menyatakan kebahagiaannya karena suasana di Kantor KPU yang penuh semangat dan keceriaan selama pelaksanaan pemilihan umum.
"Kami senang, suasana riang-gembira ini ditunjukkan di depan publik. Kami ingin itu juga ada dalam hati kita masing-masing. Saya sangat menghormati situasi ini. Itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan," ujar Ganjar.
3. Singgung Soal Drakor
Ganjar melanjutkan pidatonya dengan menyatakan bahwa pada malam tersebut seharusnya masyarakat sedang memulai merayakan demokrasi melalui pemilihan umum. Namun, ia menambahkan bahwa ada penayangan drama korea (drakor) yang sangat menarik.
"Tapi dalam beberapa hari terakhir, kita sedang disuguhkan dengan menonton drakor yang sangat menarik perhatian publik," ucap Ganjar, diikuti dengan tepuk tangan dari pendukungnya
Pidato Ganjar ini disambut dengan sorak-sorai dari para pendukungnya. Ganjar kemudian mengajak pendukungnya untuk tetap tenang.
"Para pendukung Ganjar-Mahfud, saya harap tetap tenang, saya menghargai yang lain," ujar Ganjar.
"Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” tambahnya.
4. Demokrasi Belum Baik-Baik Saja
Mengamati situasi belakangan ini, Ganjar menyatakan bahwa pihaknya benar-benar mencermati perasaan kegelisahan yang muncul di kalangan masyarakat.
"Kita melihat bahwa semua orang sedang mengungkapkan kegelisahan mereka. Sebagai masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaganya. Meskipun demokrasi saat ini sedang menghadapi tantangan," ujar Ganjar.