HT Sebut Ganjar-Mahfud Sosok Pemimpin yang Family Man

JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) menyebut Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai sosok pemimpin yang family man. Capres-cawapres yang diusung PDI Perjuangan, Partai Perindo, PPP dan Hanura itu cocok membangun budaya timur yang khas dengan Nusantara.

"Beliau berdua adalah family man, pemimpin yang cocok untuk membangun lagi budaya timur di negara kita. Banyak dari anak-anak kita sudah mulai terpengaruh dengan budaya barat," ujar HT saat sambutan dalam acara 'Deklarasi Jaringan Alumni HMI dan Muslimin Indonesia Pro Ganjar-Mahfud di Jakarta Concert Hal (JCH) iNews Tower, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/11/2023) siang.

Ayah dari Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo itu menjelaskan budaya timur menjadi tanggung jawab dari setiap warga Indonesia. Untuk itu, figur pemimpin Ganjar-Mahfud menjadi representasi dari nilai-nilai kekeluargaan yang khas Nusantara.



"Tidak kalah pentingnya, tampilan pemimpin kita ini (Ganjar - Mahfud) sangat representatif budaya Nusantara," ucapnya.

Sebelumnya, HT menyampaikan alasannya memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dalam pemilu Presiden 2024. HT menjelaskan Ganjar - Mahfud, sering mengajak dirinya berdiskusi perihal pembangunan Indonesia di masa mendatang.



HT menilai ajakan diskusi dari keduanya, memiliki kesamaan visi dan misi Partai Perindo perihal kesejahteraan Indonesia. "Saya sering berdiskusi dengan Pak Ganjar, beliau juga orientasinya bagaimana mempercepat pembangunan rakyat kecil. Kalau Pak Mahfud, sudah tidak bisa dipungkiri lagi, beliau memang pakarnya di bidang hukum dan pemberantasan korupsi," kata HT.

Keduanya, memiliki pengalaman di tingkat legislatif, yudikatif dan eksekutif pemerintahan secara mapan. "Tadi sudah disinggung juga, beliau berdua sudah mapan, sudah pernah di legislatif DPR RI dan juga di eksekutif, Pak Ganjar dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah. Sedangkan Pak Mahfud sebagai menteri bahkan bonusnya di yudikatif, sebagai ketua Mahkamah Konstitusi," ucapnya.