Tangkal Terorisme, Indonesia Rangkul Negara-negara Melanesia

Senin, 23 Oktober 2017 - 12:51 WIB
Tangkal Terorisme, Indonesia Rangkul Negara-negara Melanesia
Tangkal Terorisme, Indonesia Rangkul Negara-negara Melanesia
A A A
BANDUNG - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar The 1st Melanesian Spearhead Group (MSG) Regional Security Strategy (RSS) Working Group Meeting di Hotel Sheraton, Jalan Ir H Djuanda (Dago), Kota Bandung.

Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengatakan, Indonesia merupakan salah satu grup ini. Kegiatan The 1st Melanesian Spearhead Group (MSG) Regional Security Strategy (RSS) Working Group Meeting merupakan kelanjutan dari pertemuan-pertemuan di Fiji dan, Jakarta beberapa waktu lalu.

"Kami (Polri) menganggap harus ada kerja sama antarkepolisian yang lebih erat antara Indonesia dengan negara-negara tetanga, baik di ASEAN, Interpol, dan penting juga hubungan baik dengan negara-negara di Pasifik. Karena kedekatan hubungan dan teritorial," kata Tito, Senin (23/10/2017).

Papuanugini, ujar Tito, merupakan negara yang berbatasan dengan Indonesia. Begitu juga, Solomon, Wanuatu, dan Fiji.

"Sekarang dunia makin terbuka. Ada internet. Banyak sekali problem-problem yang berhubungan dengan kriminal, kejahatan internet, penyeludupan senjata api, lintas batas, dan kemudian narkotik, teorisme, dan radikalisme," ucap Tito.

"Ini mulai berkembang di seluruh region. Oleh karena itu, kami menganggap bahwa perlu menjalin lebih erat hubungan dan kerja sama dengan negara-negaraa tetangga, termasuk Malaysia, Singapura, Australia, dan New Zealand," imbuhnya.

Kapolri menuturkan, dalam working group ini, negara-negara akan berbicara lebih operasional. Hal-hal apa saja kerja sama yang perlu dilakukan dalam kegiatan operasional menangkal dan menanggulangi kejahatan.

Antarnegara saling bertukar informasi tukar-menukar informasi mengenai narkotika, people smuggling, cross border, lintas batas, dan lainnya. Kemudian negara peserta MSG juga bekerja sama dalam capacity building, saling belajar dari negara-negara.

"Kami saling belajar, apa problema yang ada di Pasifik. Masalah illegal fishing. Kami juga menawarkan kerja sama dalam bidang pendidikan. Misalnya di Semarang, kami punya tempat kursus tingkat internasional yang membahas tentang kejahatan seperti terorisme," kata Tito.

Kemudian ungkap Tito, beberapa anggota kepolisian dari negara-negara Pasifik belajar di Sespim Polri, Lembang. "Dari Fiji sudah ikut. Kami menawarkan, silakan kalau mau memaksimalkan fasilitas ini. Kami welcome untuk negara-negara sahabat untuk kursus dan berlatih," ungkap Tito.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9266 seconds (0.1#10.140)