Anak Muda Didorong Sajikan Konten Positif di Media Sosial

Kamis, 09 November 2023 - 18:51 WIB
loading...
A A A
"Jika tidak begitu, berarti kamu sama saja tidak berempati kepada umatmu dan agamamu. Hal-hal yang dapat membakar emosi semacam ini lalu didukung dengan teknologi digital sekarang yang sudah semakin canggih, membuat kemampuan melakukan persuasi serta mengiring emosi orang banyak, menjadikan dampaknya lebih kompleks dari sebelumnya," katanya.

Ia mengingatkan, kalau masyarakat, khususnya generasi muda, tidak punya ketahanan dan pengalaman menghadapi konten kebohongan dan kebencian semacam itu, sangat mungkin larut dan termakan konten-konten tersebut. Dikhawatirkan dengan kondisi itu seseorang juga ikut menjadi bagian dari masalah.

"Potensi risiko yang seperti ini sangat mungkin terjadi di era digital, dan biasanya terakumulasi antara hoaks yang berkembang dengan kepercayaan publik terhadap institusi Pemerintah yang semakin menurun," katanya.

Selain itu, lanjut Septiaji, penggiringan isu negatif yang sedang trending biasanya juga dipoles dengan politik identitas, untuk mengiring banyak orang ke suatu arah tertentu. Sasarannya adalah mereka yang sebenarnya peduli, tetapi karena mereka tidak memiliki pengetahuan atau ilmu yang komprehensif, akhirnya rasa kepedulian banyak orang bisa dibelokkan menjadi suatu aksi yang tidak produktif.

Septiaji berpesan agar generasi muda tidak menjadi seperti katak dalam tempurung, menganggap dirinya tahu segalanya, tapi sebenarnya memiliki pemahaman yang sempit karena tidak pernah mempertimbangkan perspektif dari selain yang ia yakini.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2021 seconds (0.1#10.140)