Jenderal TNI Agus Subiyanto: Penanganan Konflik Papua Perlu Konsep Out of The Box
loading...
![Jenderal TNI Agus Subiyanto:...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/11/08/14/1246325/jenderal-tni-agus-subiyanto-penanganan-konflik-papua-perlu-konsep-out-of-the-box-mkt.webp)
KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, penanganan konflik Papua perlu konsep yang out of the box. Foto/MPI
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto bakal melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI. Agus bakal menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun pada 26 November 2023.
Agus mengaku telah memiliki sejumlah persiapan, salah satunya yang nanti akan dibahas di DPR mengenai penanganan konflik di Papua yang hingga saat ini masih terjadi.
“Ya akan saya sampaikan, karena Papua sudah 62 tahun belum selesai-selesai, berarti harus ada konsep operasi yang out of the box ya. Saya sih lebih mengedepankan soft approach, walaupun hard approach-nya tetap. Cuma lebih mengedepankan soft, karena kita harus ngerti kearifan lokal di sana seperti apa Papua itu,” kata Agus, Rabu (8/11/2023).
Mantan Komandan Paspampres (Danpaspampres) itu mengatakan penyelesaian di Papua itu lebih ke soft approuch dibutuhkan, sebab dia menilai secara individu di sana lebih baik.
“Papua itu sebenarnya secara individu baik orangnya, secara individu kalau kita baik. Semua daerah punya kearifan lokal sendiri, adat istiadat kita harus ngerti juga seperti apa. Karena dia terdiri dari beberapa suku, bagaimana antarsuku ini, kesukaanya apa.
Lihat Juga: 15 Kolonel Pecah Bintang usai Dapat Promosi Jabatan dari Panglima TNI Akhir Januari 2025
Agus mengaku telah memiliki sejumlah persiapan, salah satunya yang nanti akan dibahas di DPR mengenai penanganan konflik di Papua yang hingga saat ini masih terjadi.
“Ya akan saya sampaikan, karena Papua sudah 62 tahun belum selesai-selesai, berarti harus ada konsep operasi yang out of the box ya. Saya sih lebih mengedepankan soft approach, walaupun hard approach-nya tetap. Cuma lebih mengedepankan soft, karena kita harus ngerti kearifan lokal di sana seperti apa Papua itu,” kata Agus, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga
Mantan Komandan Paspampres (Danpaspampres) itu mengatakan penyelesaian di Papua itu lebih ke soft approuch dibutuhkan, sebab dia menilai secara individu di sana lebih baik.
“Papua itu sebenarnya secara individu baik orangnya, secara individu kalau kita baik. Semua daerah punya kearifan lokal sendiri, adat istiadat kita harus ngerti juga seperti apa. Karena dia terdiri dari beberapa suku, bagaimana antarsuku ini, kesukaanya apa.
Lihat Juga: 15 Kolonel Pecah Bintang usai Dapat Promosi Jabatan dari Panglima TNI Akhir Januari 2025
(cip)