'Geng Solo' di Lingkaran Jokowi Makin Kuat, TNI-Polri Harus Netral di Pilpres 2024
loading...
Presiden Jokowi saat melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi KSAD di Istana Negara, Rabu (25/10/2023). FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE SETPRES
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah mengusulkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi calon Panglima TNI ke DPR. Agus Subiyanto diproyeksikan menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang akan memasuki usia pensiun.
Penunjukan Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI semakin mengokohkan 'Geng Solo' di lingkaran Presiden Jokowi. Untuk diketahui, Agus Subiyanto pernah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta (2009-2011) ketika Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo 2005-2012.
Sebelumnya, Jokowi juga memilih Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Listyo Sigit yang merupakan rekan satu angkatan Agus di Akademi Militer (Akmil) 1991 juga sempat menjabat Kapolres Surakarta ketika Jokowi menjadi Wali Kota Solo.
Melihat kuatnya 'Geng Solo' di lingkaran Jokowi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengingatkan agar prajurit TNI-Polri harus netral di Pilpres 2024. Menurutnya, seruan netral bagi prajurit harus disampaikan oleh pimpinan TNI-Polri.
"Ya kita harus sepakati bahwa TNI-Polri harus netral, itu harus dilakukan, dan itu telah dikatakan juga oleh KSAD, Panglima sebelumnya, mungkin Jenderal Agus akan mengatakan hal yang sama, bahwa TNI harus netral. Siapa pun Panglimanya, orang dekat Jokowi atau tidak, Geng Solo atau tidak, TNI harus netral," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).
Ujang mewanti-wanti agar tak ada pengerahan prajurit untuk cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Menurutnya, keterlibatan perangkat negara akan merusak suasana pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Oleh karena itu, untuk menjawab keresahan itu ya Pak Agus ya sebagai Panglima yang baru harus memberikan ketegasan, memberikan statement di mata masyarakat agar TNI netral dalam Pilpres 2024. Agar pertarungan pilpres dapat berjalan dengan adil, aman, nyaman dan tertib," kata Ujang.
"Ketika aparat, khususnya Panglimanya dan jajarannya netral, maka pilpres itu akan berjalan dengan aman, nyaman dan menyejukan," katanya.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
Penunjukan Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI semakin mengokohkan 'Geng Solo' di lingkaran Presiden Jokowi. Untuk diketahui, Agus Subiyanto pernah menjabat sebagai Dandim 0735/Surakarta (2009-2011) ketika Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo 2005-2012.
Sebelumnya, Jokowi juga memilih Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Listyo Sigit yang merupakan rekan satu angkatan Agus di Akademi Militer (Akmil) 1991 juga sempat menjabat Kapolres Surakarta ketika Jokowi menjadi Wali Kota Solo.
Melihat kuatnya 'Geng Solo' di lingkaran Jokowi, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengingatkan agar prajurit TNI-Polri harus netral di Pilpres 2024. Menurutnya, seruan netral bagi prajurit harus disampaikan oleh pimpinan TNI-Polri.
"Ya kita harus sepakati bahwa TNI-Polri harus netral, itu harus dilakukan, dan itu telah dikatakan juga oleh KSAD, Panglima sebelumnya, mungkin Jenderal Agus akan mengatakan hal yang sama, bahwa TNI harus netral. Siapa pun Panglimanya, orang dekat Jokowi atau tidak, Geng Solo atau tidak, TNI harus netral," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).
Ujang mewanti-wanti agar tak ada pengerahan prajurit untuk cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Menurutnya, keterlibatan perangkat negara akan merusak suasana pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Oleh karena itu, untuk menjawab keresahan itu ya Pak Agus ya sebagai Panglima yang baru harus memberikan ketegasan, memberikan statement di mata masyarakat agar TNI netral dalam Pilpres 2024. Agar pertarungan pilpres dapat berjalan dengan adil, aman, nyaman dan tertib," kata Ujang.
"Ketika aparat, khususnya Panglimanya dan jajarannya netral, maka pilpres itu akan berjalan dengan aman, nyaman dan menyejukan," katanya.
Lihat Juga: 6 Menteri Perdagangan Sedekade Terakhir, Nomor 2 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Importasi Gula
(abd)
Explore More