Densus 88 Kembali Tangkap 2 Terduga Teroris JAD yang Berniat Gagalkan Pemilu 2024

Jum'at, 03 November 2023 - 17:26 WIB
loading...
Densus 88 Kembali Tangkap...
Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua orang pelaku teror dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berniat menggagalkan Pemilu 2024. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap dua orang pelaku teror dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berniat menggagalkan Pemilu 2024. Keduanya ditangkap pada 1 November 2023 di wilayah Jawa Barat.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan dua orang tersebut merupakan bagian dari 40 pelaku teror kelompok JAD yang sudah ditangkap sebelumnya pada 27 hingga 28 Oktober 2023.



"Saya refresh bahwa sampai dengan tanggal 27 28 kemarin kita tangkap 40 orang dan kita lakukan pengembangan, sampai hari ini kita menangkap 42, ada tambahan dua orang lagi terkait jaringan AU yang berencana menggagalkan pesta demokrasi," ujar Aswin di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

"Total semuanya dari kelompok ini ada 42 orang, kelompok AU ini menjadi 42 orang dan kita akan terus mengembangkan, banyak keterangan dalam konteks penyidikan yang akan kita kembangkan," sambungnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap sebanyak 40 pelaku teror dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di tiga lokasi berbeda. Mereka ditangkap sebelum melancarkan aksi teror dalam menganggu jalannya Pemilu 2024.

"40 orang tersangka merupakan kelompok JAD pimpinan AU yang menjadi pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS mereka merupakan pendukung ISIS," kata Aswin saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023.

Aswin memerinci 23 orang ditangkap di wilayah Jawa Barat. Lalu 11 di wilayah DKI Jakarta, dan enam di Sulawesi Tengah.

"Ini adalah kelompok pimpinannya AU ada yang disebut dengan kegiatan yang terencana oleh kelompok ini untuk menggagalkan atau mengganggu jalannya pesta demokrasi pemilu," ucapnya.

Aswin menjelaskan rencana mengganggu jalannya pemilu itu terungkap dari keterangan para pelaku. "Dari pendalaman memang ada rencana penyerangan tersebut terutama ke fasilitas pengamanan polisi. Masih ada kaitan dengan aksi atau tujuan besar untuk menggagalkan pesta demokrasi," katanya.



"Masih ada kaitannya dengan aksi atau tujuan besar untuk menggagalkan pesta demokrasi atau rangkaian pemilu tersebut," tutupnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)