PPP Siap Berperan Wujudkan Indonesia Episentrum Industri Halal Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) menilai Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia akan menjadi epicentrum industri halal di dunia. Karena itu ekosistem tersebut harus dipersiapkan sebaik mungkin.
Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan permintaan produk halal yang lahir dari ekosistem halal terus meningkat. "Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia punya kesempatan jadi eksportir produk halal," kata Arwani dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).
Menurut Arwani, Indonesia juga berpeluang menambah PDB USD5,1 miliar dengan potensi industri halal sebesar Rp72,9 triliun. Nilai fantastis ini bisa diperoleh dari USD3,6 miliar ekspor produk halal, USD1 miliar subtitusi impor, dan USD0,5 miliar dari penanaman modal asing.
Pada 2025, pengeluaran umat Islam di sektor halal diperkirakan tumbuh sebesar 7,8% atau mencapai sekitar USD3 triliun. Ekonomi halal global sendiri diperkirakan mencapai USD4,96 triliun pada 2030.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) telah menyusun Master Plan Industri Halal Indonesia 2023-2029 dengan tagline "Industri Halal Untuk Ekonomi Berkelanjutan" dengan tujuan Utama menjadikan Indonesia pusat industri halal dunia.
"Dengan ini PPP siap jadi motor penggerak industri halal di Indonesia dengan 17 Program Strategis PPP," kata anggota DPR tersebut.
Menurutnya, sejumlah program strategis PPP antara lain bantuan modal usaha untuk 17 Juta pedagang kecil, bantuan modal usaha untuk 17.000 pesantren, mencetak 17 juta pengusaha milenial, dan mencetak 1,7 juta pengusaha santri dan siswa madrasah.
"PPP Yakin dengan menjadi motor penggerak ekonomi umat dan industri halal, Indonesia akan menjadi episentrum ekosistem halal di dunia," kata Arwani Thomafi.
Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan permintaan produk halal yang lahir dari ekosistem halal terus meningkat. "Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia punya kesempatan jadi eksportir produk halal," kata Arwani dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).
Menurut Arwani, Indonesia juga berpeluang menambah PDB USD5,1 miliar dengan potensi industri halal sebesar Rp72,9 triliun. Nilai fantastis ini bisa diperoleh dari USD3,6 miliar ekspor produk halal, USD1 miliar subtitusi impor, dan USD0,5 miliar dari penanaman modal asing.
Pada 2025, pengeluaran umat Islam di sektor halal diperkirakan tumbuh sebesar 7,8% atau mencapai sekitar USD3 triliun. Ekonomi halal global sendiri diperkirakan mencapai USD4,96 triliun pada 2030.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) telah menyusun Master Plan Industri Halal Indonesia 2023-2029 dengan tagline "Industri Halal Untuk Ekonomi Berkelanjutan" dengan tujuan Utama menjadikan Indonesia pusat industri halal dunia.
"Dengan ini PPP siap jadi motor penggerak industri halal di Indonesia dengan 17 Program Strategis PPP," kata anggota DPR tersebut.
Menurutnya, sejumlah program strategis PPP antara lain bantuan modal usaha untuk 17 Juta pedagang kecil, bantuan modal usaha untuk 17.000 pesantren, mencetak 17 juta pengusaha milenial, dan mencetak 1,7 juta pengusaha santri dan siswa madrasah.
"PPP Yakin dengan menjadi motor penggerak ekonomi umat dan industri halal, Indonesia akan menjadi episentrum ekosistem halal di dunia," kata Arwani Thomafi.
(abd)